Skip to main content

Pengertian Sampel dalam Penelitian

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 05, 2012

Di dalam kehidupan sehari-hari, tata cara sampling sering dilakukan, baik secara sadar maupun tidak sadar. Seorang ibu rumah tangga sering melaksanakan sampling kalau ingin mencicipi masakannya. Proses menarik sebagian subjek, gejala atau objek yang ada pada populasi disebut sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengunakan sampel yang diambil dari populsi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu populasi yang diambil harus betul-betul representatif.
Sampling (kegiatan mengambil sampel dari populasi), berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam menentukan sumber data, peneliti harus mengetahui siapa dan berapa jumlah orang (narasumber), apa dan di mana aktivitas tertentu serta dokumen apa yang dikaji. Keputusan ini didasarkan atas teknik sampling yang digunakan.
Pada penelitian konvensional, sampel ditentukan berdasar hitungan statistik yang diperkirakan cukup banyak untuk dipakai mewakili masalah yang ada, sehingga dapat menghasilkan suatu generalisasi umum yang bisa diterima. Pada penelitian kualitatif, jumlah sampel lebih ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan yang informatif. Apakah sampel yang dipakai dapat memberikan informasi yang maksimal. Pemilihan dapat dihentikan bila tidak lagi didapatkan informasi-informasi baru yang bisa dijadikan kriteria pemilihan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan menjadi sasaran penelitian. Suatu penelitian lapangan tidak setiap peneliti mampu menyelidiki obyek yang ada. Hal tersebut disebabkan beberapa pertimbangan, misalnya keterbatasan waktu, tanaga dan biaya. Apabila peneliti mengalami hambatan dalam hal tersebut, peneliti boleh melakukan penelitian sampel.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Soekitjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005). S. Nasutiaon, Metode Reseach, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002). Imam Suprayogo dan Topbroni, Methodologi Penelitian Sosial Agama (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar