Skip to main content

Kecenderungan Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 31, 2012

Sama halnya dengan kapitalisme, sistem ekonomi sosialis yang bertujuan mendistribusikan harta kekayaan secara merata didalam rangka menghapuskan bermacam-macam kelas didalam tubuh masyarakat, memiliki kelemahan. Kecenderungan kelemahan sistem ekonomi sosialis, adalah:
Sulit Melakukan Transaksi
Tawar menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan. Sektor pertanian, perkebunan,perikanan dan lain sebagainya semua dikelola oleh negara. Proses dari keberadaan output produksi juga diatur oleh negara. Maka transaksi yang dilakukan oleh masyarakat bisa melanggar hukum.
Jual Beli sangat terbatas dalam masyarakat sosialis, demikian pula masalah harga ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena itu stabilitas perekonomian negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.
Membatasi Kebebasan
Sistem sosialisme menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, mementingkan kepentingan golongan. Kepentingan-kepentingan akan tumbuh bila ada ruang yang tersedia bagi masyarakat untuk mengaktualisasikan. Keinginannya, dan kebutuhannya secara bebas. Kelemahan dalam sistem ekonomi sosialis yang sangat nyata, adalah kebebasan manusia sangat terbatas. Bukan saja tidak ada hak untuk berkumpul dan berserikat, untuk melakukan aktivitas yang berhubungan kepentingan pribadi pun sangat terbatas.
Mengabaikan Pendidikan Moral
Kelemahan sistem ekonomi sosialis ini, disebabkan semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nilai-nilai moral tidak diperhatikan lagi.
Sistem ekonomi sosialismenjadikan masyarakat berfikir pragmatis, pola pemenuhan batiniahnya pun dalam paket pendidikan materialistis. Tiada penentu utama kesejahteraan individu, kecuali dengan berfikir realistis. Pengaruh pemehaman ateis (Golongan yang tak bertuhan) dalam lingkup kehidupan masyarakat yang berkalaborasi (Kerja sama) dengan pemujaan optimalisasi produksi menjadikan pemahaman pengetahuan didasarkan konsep materialisme, sebagaimana pengalaman kapitalis, sosilisme cenderung akan memfokuskan pada optomalisasi produksi guna memenuhi target ekonomi yang telah direncanakan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Sjcehul Hadi Purnomo, Sumber Penggalian Zakat,(Cet.II: Jakarta; Pustaka Firdaus, 1994). Yusuf Qardawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Cet. II; Jakarta : Gema Insani Press,1997).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar