Skip to main content

Biografi HOS. Cokroaminoto

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 01, 2012

HOS. Cokroaminoto lahir pada tanggal 16 Agustus 1882. Menurut beberapa sumber, bertepatan dengan meletusnya gunung Krakatau. Cokroaminoto adalah putra dari Raden Mas Tjokroamisono seorang Wedana di Kleco Madium, kakeknya adalah Raden Mas Cokronegoro Bupati Ponorogo. Cokronegoro ini anak dari Kiai Bagus Kasan Besari pengasuh Pondok Pesantren di Tegalsari Ponorogo yang beristerikan seorang putri dari Sri Susuhunan Pakubuwono III Surakarta.
Pada masa kecilnya, HOS. Cokroaminoto terkenal anak yang nakal, dan suka berkelahi. Akan tetapi di balik itu, ia suka dan berani membela kebenaran. Oleh karena itu, ia terhitung anak yang disegani dan sekaligus dicintai oleh kawan-kawan sepermainannya. Sebagai akibat dari kenakalannya, sekolahnya sering berpindah-pindah. Meski demikian, berkat kecerdasannya, sekolahnya dapat maju terus bahkan dapat masuk dan menyelesaikan studinya di OSVIA yaitu sekolah calon Pegawai Pangreh Praja di Magelang pada tahun 1902.
Setelah menyelesaikan studinya di OSVIA Magelang, HOS. Cokroaminoto bekerja sebagai juru tulis di kepatihan Ngawi sampai tahun 1905. Setelah keluar dengan hormat dari pekerjaannya, pada tahun itu juga Cokroaminoto pindah ke Surabaya untuk bekerja pada Firma Kooy & Co. Disamping bekerja, ia meneruskan pelajarannya pada BAS (Burgelijk Avord School) sampai tahun 1910. Setelah tamat dari BAS, Cokroaminoto menjadi Learling Machinist dan kemudian menjadi Chemicher di suatu pabrik gula di dekat Surabaya. Mulai saat itu pula, ia menyibukkan diri dalam organisasi dalam rangka memperjuangkan nasib rakyat. Sering ia meninggalkan rumah tangganya untuk kepentingan organisasi, bahkan sering pula tempat ia bekerja ia tinggalkan untuk pergi ke Solo,Yogya, Bandung, Jakarta dan kota-kota lain dalam kedudukannya sebagai orang penting dalam Syarikat Islam.
HOS. Cokroaminoto menikah dengan Raden Ajeng Suharsikin, seorang Putri Patih dari Ponorogo bernama Raden Mangunkusumo. Karena Putri seorang Bangsawan/ Priyayi, maka Raden Ajeng Suharsikin telah terdidik untuk berbakti kepada orang tua dan suami, sehingga meskipun HOS. Cokroaminoto sering pergi meninggalkan rumah tangganya demi perjuangannya, ia tetap patuh dan setia, bahkan untuk menutup kebutuhan keluarga, Raden Ajeng Suharsikin membuka pondokan untuk anak-anak sekolah.
HOS. Cokroaminoto orangnya simpatik, tegas dan berjiwa besar, cerdas dan beribawa. Konon ia seorang orator yang lebih unggul dibanding dengan Bung Karno. Selain itu, ia pun terkenal sebagai seorang wartawan dan Seniman. Karir sebagai wartawan dirintisnya sejak ia berada di Surabaya dan membantu Surat Kabar Suara Surabaya. Ketika ia menjadi pimpinan Syarikat Islam, didirikanlah Surat Kabar utusan Hindia, Surat Kabar Fajar Asia dan Majalah al-Jihad.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Amelz, HOS. Cokroaminoto Hidup dan Perjuangannya (Jakarta: Bulan Bintang, t.th.).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar