Skip to main content

Biografi Syaikh Samman;Pendiri Tarikat Khalwatiyah Sammaniyyah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: July 16, 2012

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abd al-Karim al-Madani al-Syafi’i al-Samman (1130/1175-1718/1775). Lahir di Madinah dari keluarga Quraisy. Di kalangan murid dan pengikutnya, ia lebih dikenal dengan nama al-Sammani. al-Sammani selain belajar juga banyak menghabiskan hidupnya di rumah bersejarah milik Abu Bakar al-Shiddiq.
Syaikh Samman tidak hanya menguasai ilmu bidang tarekat saja, tapi juga menguasai ilmu-ilmu lainnya. Ia belajar hukum islam kepada beberapa ulama fikih masyhur diantaranya, Muhammad al-Daqqaq, Sayyid Ali Aththar, Ali al-Kurdi, Abd Wahhab al-Thanthawi, dan Sayyid Hilal al-Makki. Ia juga pernah berguru pada Muhammad Hayyat, seorang muhaddis dengan reputasi lumayan di Haramain.
Pada masa belajarnya, Syaikh Samman pernah belajar ilmu tarekat Khalwatiyah, juga belajar tarekat Naqsyabandiyah, Qadiriyah dan Syaziliyah. Dengan menjadi murid tarekat Qadiriyyah, ia dikenal oleh orang sezamannya. Tarekat Nasyqabandiyah juga banyak mempengaruhinya. Ia terutama dipengaruhi oleh Abd Ghani al-Nabulusi.
Orang tua Syaikh Samman sangat mempehatikan dalam masalah makan, minum, pakaian dan belajar agama. Suatu ketika orang tuanya sedang menghidangkan makanan untuk Syaikh Samman di atas meja makan. Beberapa waktu kemudian orang tuanya membuka penutup saji dan mendapatkan makanan masih utuh belum dimakan sedikitpun. Setiap kali orang tuanya menyediakan makanan, tak pernah disentuh sedikitpun. Karena merasa khwatir orang tuanya pun melaorkan kepada gurunya untuk menyelidiki hal tersebut. Guru itu menjawab, “jangan kawatir, anakmu akan menjadi seorang wali”.
Dalam usia remaja, ia sudah menjadi guru agama pada madrasah Sanjariyah di Madinah yang didatangi banyak murid dari negeri-negeri jauh. Sambil mengajar, ia tetap menuntut ilmu kepada gurunya, Sulaiman al-Kurdi al-Syafi’i, yang juga merupakan guru dari sekelompok murid Melayu Indonesia abad 18.
Dari sekian banyak murid-murid Syaikh Samman, yang paling menonjol diantaranya adalah Syaikh Shiddiq bin Umar Khan al-Madani, Syaikh Abd Rahman bin Abd Aziz al-Maghribi, Syaikh Abd al-Karim (putra Syaikh Samman), Mawla Sayyid Ahmad al-Baghdadi, dan tiga orang dari palembang; Syaikh Abd Shamad, Tuan Haji Ahmad, dan Muhyiddin bin Syihabuddin.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Al-falimbani, Muhyiddin bin Syihabuddin, Hikayat Syaikh Muhammad Samman, Alih Bahasa: Aliuddin Muhyiddin, (proyek penerbitan buku dan sastra indonesia dan daerah jakarta, 1980). Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, (Bandung, Mizan, 1995)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar