Skip to main content

Definisi Supervisi (Kepengawasan)

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 08, 2012

Supervisi diadopsi dari bahasa Inggris "supervision" yang berarti pengawasan atau kepengawasan. Secara morfologis supervisi berasal dari kata super yang berarti atas, lebih dan visi, berarti penglihatan, atau pandangan. Seorang supervisor memiliki kelebihan dalam banyak hal, seperti penglihatan, pandangan, pendidikan, pengalaman, kedudukan dan sebagainya.
Definisi supervisi telah dirumuskan oleh para ahli, antara lain:
Boardman et.al. dalam bukunya Democratic Supervision in Secondary School sebagaimana dikutip oleh Soekarto Indrafachrudi mengartikan supervisi sebagai berikut:
Supervision of instruction is the effort to stimulate, coordinate, and guide the continued/ growth of the teachers in a school, both individually and collectively, in better understanding and more effective performance at all the functions of instruction so they may be better able to stimulate and guide the continued growth of every pupil toward the richest and most intelligent participation in modern democratic society.
Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru sekolah, baik secara individual maupun secara kelompok, agar lebih mengerti, dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran, sehingga dengan demikian mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern.
Mc. Nerney dalam bukunya Educational Supervision yang dikutip oleh Subari, mengemukakan bahwa;
"Supervision is the procedures of giving direction to and providing critical evaluations of the instructional process."
Supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.
Kimball Wiles secara singkat dalam bukunya Supervision For Better Schools yang dikutip oleh Soewadji Lazaruth memberi definisi sebagai berikut:
"Supervision is assistance in the development of a better teaching-learning situation."
Supervisi adalah bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.
P. Adams dan F. G. Dickey dalam bukunya Basic Principles of Supervision sebagaimana dikutip oleh Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi secara sederhana merumuskan:
“Supervision is planned program for the improvement of instruction."
Supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.
Made Pidarta memberikan definisi supervisi adalah kegiatan membina atau membimbing guru agar bekerja dengan betul dalam mendidik dan mengajar siswanya.
Hadari Nawawi mengartikan supervisi pendidikan sebagai pelayanan yang disediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru (orang yang dipimpin) agar menjadi guru-guru atau personal yang semakin cakap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan khususnya agar mampu meningkatkan efektivitas proses mengajar-belajar di sekolah.
Ngalim Purwanto mengemukakan supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Suryo Subroto menjelaskan supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar­mengajar yang lebih baik.
Departemen Agama RI menjelaskan bahwa dalam supervisi pendidikan agama berintikan program pengajaran agama dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain, seperti guru agama, sarana dan prasarana, kurikulum, sistem pengajaran dan penilaian.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, penulis simpulkan bahwa pada hakekatnya supervisi mengandung beberapa kegiatan pokok, yaitu pembinaan yang kontinyu pengembangan kemampuan profesional personil, perbaikan situasi belajar-mengajar, dengan sasaran akhir pencapaian tujuan pendidikan dan pertumbuhan pribadi peserta didik.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang, 1989). Robert F. Mc Nergney, Teacher Development, (New York: Macmillan Publishing Co., Inc, 1981). Soekarto Indrafachrudi, Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994). Subari, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994). Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991). Made Pidarta, Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar, (Jakarta: PT Grasindo, 1995). Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1985). Suryo Subroto, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1984).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar