Skip to main content

Pengertian Teori Ilmiah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 23, 2012

Teori Ilmiah, terdiri dari dua kata yang masing-masing memiliki arti berbeda. Teori berasal dari bahasa dari bahasa Yunani yang secara etimologi berarti memandang, memperhatikan pertunjukan. Sedangkan secara terminologi teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai peristiwa, kejadian yang sebenarnya, serta bisa didefinisikan sebagai pendapat, cara atau aturan untuk melakukan sesuatu.
Teori menurut Jhonson, adalah seperangkat pernyataan (dan definisi dari sistem klasifikasi) yang disusun secara sistematis. Kaum positivistik, seperti dikemukakan Rudner, teori adalah seperangkat pernyataan yang secara sistematis saling berkaitan.
Sedang menurut Kerlinger adalah:
”A theory is a set of interrelated constructs (concept), definition, and propositins that present a systematic view of fhenomena by specifying relation among variables, with the purpose of explanation and predicting of the phenomena.
Di samping itu teori dianggap juga sebagai seperangkat hubungan antara proposisi yang bersifat logis dan dapat diuji secara emperis. Teori tersebut berupa menyimpulkan generalisasi fakta-fakta, meramalkan gejala-gejala baru dan mengisi kekosongan pengetahuan tentang gejala-gejala yang telah ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teori itu terdiri dari beberapa hal yaitu antara lain :
  1. Ada gejala yang diamati
  2. Pada gejala tersebut terjalin hubungan keterkaitan, logis dan sistematis
  3. Ada generalisasi, analisis deduktif
  4. Bersesuaian dengan realitas, dapat dibuktikan.
Sedangkan kata ilmiah itu terambil dari kata “ilmu” sehingga demikian kata ilmiah dimaknai sesuatu yang sesuai dengan metode dan prinsip keilmuan. Dan diantara prinsip ilmu itu antara lain: logis, sistematis dan dapat dibuktikan. Kesemua prinsip ini telah tercakup pada empat poin definisi di atas.
Dengan demikian, teori ilmiah adalah seperangkat pernyataan (dan definisi dari sistem klasifikasi) yang disusun secara sistematis. Kaum positivistik, seperti dikemukakan Rudner, teori adalah seperangkat pernyataan yang secara sistematis saling berkaitan yang sesuai dengan metode dan prinsip keilmuan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Juz VI, (Jakarta : Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1984). Imam Sufrayogo (dk), Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Cet. I; Bandung :PT. Remaja Rosdaya, 2001). The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu, (Cet.V; Yogyakarta: Liberti, 200). Masri Singarimbun, Metodologi Penelitian Survei (Jakarta: LP3ES, 1983). Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim (ed), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar, (Yogyakarta: P.T Tiara Wacana, 1989). Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi IV, (Cet. I; Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar