Skip to main content

Metode Istiqra'iy dalam Pembelajaran Ilmu Nahwu

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: May 20, 2012

Metode ini adalah sebuah penerapan dari metode berfikir induktif yang pertama kali dipopulerkan di daratan Eropa.
Dalam kitab Thuruq at-Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyah yang disusun oleh Abd Kadir Ahmad memaparkan bahwa metode ini berlawanan dengan metode induktif karena guru dalam memaparkan suatu materi memulai dari menjelaskan contoh-contoh, kemudian guru memberikan waktu kepada siswa untuk mendiskusikan contoh-contoh tersebut.
Guru menarik kesimpulan dari hasil diskusi mengenai contoh materi yang diberikan, langkah terakir guru memberikan latihan-latihan dari hasil diskusi mengenai materi yang telah dibahas.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
[1] Menurut analisa penulis, metode ini diterapkan oleh pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. Umumnya metode Qiyasiyah (baca tulisan sebelumnya), diapresiasi oleh pesantren-pesantren tradisional yang memakai metode halaqah, sehingga santi-santri yang dihasilkan oleh pesantren jenis ini kuat dalam analisa kitab-kitab klasik, dalam hali ini misalnya pon-pes As’adiyah dan DDI Mangkoso. Sebaliknya metode istiqraiah mayoritas diterapkan di pesantren-pesantren modern, hal ini berdampak pada komunikasi santri dalam memakai bahasa asing menjadi lebih baik dibanding santri yang berasal dari pesantren-pesantren tradisional, dalam hal ini bisa dijadikan contoh kasus yaitu pon-pes IMMIM dan Gontor.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar