Skip to main content

Komponen dan Ciri Sikap dalam Psikologi

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 09, 2013

Sikap sebagai kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek tersebut, memiliki komponen yang membentuk struktur sikap. Menurut Bimo Walgito, tiga komponen yang membentuk struktur sikap. yaitu:
Komponen Kognitif (komponen Perseptual)
Adalah komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap obyek sikap.
Komponen Afektif (komponen emosional)
Adalah komponen yang berhubungan dengan rasa senang/ tidak senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.
Komponen Konatif (komponen perilaku atau action component)
Adalah komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap obyek sikap.
Predisposisi untuk bertindak senang atau tidak senang terhadap obyek tertentu mencakup tiga komponen tersebut. Komponen kognitif akan menjawab pertanyaan, apa yang dipikirkan atau dipersepsikan tentang objek. Komponen afektif menjawab pertanyaan, tentang apa yang dirasakan (senang atau tidak senang) terhadap obyek dan komponen konatif akan menjawab pertanyaan bagaimana kesediaan atau kesiapan untuk bertindak terhadap obyek.
Ketiga komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi menunjukkan bahwa manusia merupakan suatu sistem kognitif. Ini berarti bahwa apa yang dipikirkan seseorang tidak akan terlepas dari perasaannya. Masing-masing komponen tidak berdiri sendiri, namun merupakan interaksi dari komponen-komponen tersebut secara kompleks.
Sedangkan mengenai ciri dari sebuah sikap, Gerungan dalam bukunya Psikologi Sosial menyebutkan lima ciri-ciri sikap diantaranya:
Pertama: Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya.
Kedua: Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari orang atau sebaliknya sikap dapat berubah-ubah pada seseorang bila terdapat keadaan-keadaan atau syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya sikap pada orang itu.
Ketiga: Sikap tidak dapat berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu obyek, dengan kata lain, sikap terbentuk, dipelajari atau berubah, senantiasa berkaitan dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
Keempat: Obyek sikap dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat pula merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi sikap dapat berkaitan dengan satu obyek dan juga berkaitan dengan sederetan obyek yang serupa
Kelima: Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Segi motivasi disini berarti segi dinamis menuju suatu tujuan atau berusaha mencapai suatu tujuan. Sikap merupakan suatu pengetahuan yang disertai kesediaan dan kecenderungan bertindak sesuai dengan pengetahuannya itu. Segi perasaan disini berarti bahwa sikap terhadap obyek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif tetapi juga dapat bersifat negatif terhadap obyek tersebut.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Andi, 1999). Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: Ereso, 2004).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar