Skip to main content

Pengertian Sejarah dan Pendekatan Sejarah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 14, 2012

Kata “sejarah” menunjukkan makna yang cukup beragam. Beberapa referensi meyebutkan bahwa sejarah mengandung arti pengetahuan-pengetahuan tentang perkembangan keadaan alam secara keseluruhan. Termasuk di dalamnya benda-benda angkasa, bintang-bintang dan bumi serta apa-apa yang bergerak di atasnya yaitu perbuatan manusia.
Terkadang sejarah menunjukan pada kemutlakan berlangsungnya kejadian-kejadian praxis yang dilakukan oleh para pejuang dan bangsa-bangsa yang terjadi sejak masa-masa awal yang berlangsung dan berkembang sampai saat kita ini.
Ibnu Khaldun dalam kitabnya al-Muqaddimah mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran, keramah-tamahan dan solidaritas golongan-golongan tentang revolusi dan pemberontakan oleh segolongan rakyat melawan golongan lain.
Menurutnya ilmu sejarah adalah ilmu yang sangat luar biasa yang mempunyai tujuan dan makna yang mendalam karena ilmu ini memberi informasi kepada manusia tentang keadaan umat dan perilaku umat masa lalu, sehingga persoalan dunia dan agama tidak akan sempurna tanpa pemahaman yang mendalam akan ilmu sejarah.
Terkait dengan sejarah, ada beberapa terminologi yang berkaitan dengan istilah ini . Terminologi tersebut antara lain :
  1. Filsafat Sejarah. Yaitu sebuah studi filosofis tentang sejarah manusia dan berusaha untuk merekam dan menginterpretasikannya.
  2. Historisity atau Historicality adalah terminologi yang digunakan dalam tradisi fenomenologi dan hermeneutika (mulai Dilthey, Husserl sampai Heidegger) untuk mengindikasikan sebuah tampilan yang esensial tentang eksistensi manusia.
  3. Historisisme adalah sebuah doktrin yang menyatakan bahwa pengetahuan tentang manusia adalah sebuah karakter historis yang tidak bisa direduksi dan bahwa sebuah perspektif ahistoris tidak dapat digunakan untuk memahami komunitas masyarakat.
  4. Historisis. Metode ini dipakai dan diperkenalkan oleh Muhammad Arkoun. Dia mengatakan bahwa perspektif historisis adalah suatu uraian yang membatasi diri pada penetapan urutan kronologis dan realitas fakta-fakta apapun dalam kaitan dengan analisis teks.
Memahami pendekatan sejarah, tidak bisa dipisahkan dari beberapa terminologi tersebut. Sejarah memfokuskan diri pada manusia dengan segala entitas dan perilakunya. Bahwa manusia adalah makhluk yang hidup dalam ruang dan waktu tertentu. Dengan demikian pendekatan kesejarahan memerlukan metode ataupun tujuan yang faktual yang hanya mungkin dilakukan dengan ilmu sosial dan humaniora.
Sejarah adalah metode, bukan suatu ilmu (procede de connaisure) yang dimaksud adalah bahwa sejarah dapat diterapkan kepada pokok-pokok pembahasan disiplin maupun sebagai sarana untuk memastikan fakta. Lebih dari itu, untuk mengungkap sejarah memmbutuhkan ilmu-ilmu yang beragam. Kritik sejarah serta mengembalikan serta merefleksikan kepada akar kebiasan manusia dan memperhatikan karakter manusia (Thaba’i al-Umran) adalah hal-hal yang menentukan dalam memahami sejarah.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Hasan Usman, Manhaj al Bahs al Tarikhy, (Kairo: Dar al Ma’arif Bi Mishr, 1964). Ibnu Khaldun, Tarikh Ibnu Khaldun, (Beirut: Dar al Kutub al ‘Ilmiyah, 1992). Misri A. Muchsin, Filsafat Sejarah dalam Islam, (Yogyakarta: Arruz, 2002). Robert Audi, Dictionary of Philosophy, (New York: Cambridge University Press, ed II, 1999). Muhammad Arkoun, Nalar Islam Dan Nalar Modern; Berbagai Tantangan dan Jalan Baru, (Jakarta : INIS, 1994). Louis Gottchlack, Understanding History: A Primer Of Historical Method, Terj Nugroho Notosusanto, Mengerti Sejarah, (Jakarta UI Press, 1986). Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta:: Bentang, 1997).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar