Skip to main content

Model Belajar Bermakna Ausabel

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 03, 2012

David Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan. Mengungkapkan teori belajarnya, yang berintikan belajar terbaik adalah belajar bermakna. Teori ini kemudian menjadi model pembelajaran, dan dikenal dengan istilah model belajar bermakna Ausabel. Model belajar bermakna Ausabel, merupakan suatu proses dikuatkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Menurut Ausubel bahan yang dipelajari haruslah bermakna (meaning full). Model pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif ialah data, fakta dan generalisasi yang telah dipelajari dan diingat peserta didik. Agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif peserta didik.
Menurut Suparno, pembelajaran bermakna adalah suatu konsep pembelajaran di mana informasi baru dihubungkan dengan struktur pemahaman yang sudah dimiliki seseorang dalam proses pembelajaran. Pembelajaran bermakna terjadi bila peserta didik mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Artinya bahan pelajaran itu harus cocok dengan kemampuan peserta didik dan harus relevan dengan kemampuan kognitifnya. Oleh karena itu, pelajaran harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dimiliki peserta didik, sehingga konsep-konsep baru tersebut benar-benar terserap olehnya.
Penerapan model belajar bermakna Ausabel dalam mengajar memiliki beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah advance organizers (pengatur awal). Pengatur awal mengarahkan peserta didik ke materi yang akan dipelajari dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi pelajaran yang telah dilaluinya dan dapat digunakan dalam membantu menanamkan pengetahuan baru. Suatu pengatur awal dapat dianggap sebagai pertolongan mental dan disajikan sebelum materi baru.
Teori Ausubel dalam membantu peserta didik menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal yang sudah dimiliki peserta didik dengan konsep yang akan dipelajari. Sehingga apabila dikaitkan dengan pembelajaran kooperatif di mana peserta didik mampu mengerjakan permasalahan yang autentik sangat memerlukan konsep awal yang sudah dimiliki peserta didik sebelumnya untuk suatu penyelesaian nyata dari permasalahan yang ditemukan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik: Konsep, Landasan Teoritis Praktis dan Implementasinya (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007). Isjoni, Cooperatif Learning, Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok (Cet.1 Bandung: Alfabeta 1997). Anita Lie, Cooperative Learning (Jakarta: Grasindo, 1994). Muslim Ibrahim dkk., Pembelajaran Kooperatif (Surabaya: Unversity Pers, 2000). D. W. Johnson, Learning Toghether and Alone: Cooperative, Competitive, and Individualistic Learning (Boston: Allyn and Bacon, 1991). Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Mengajar (Cet. VII; Bandung: Alfabeta, 2009). Torsten Husen, The Learning Society, terj. Yusuf Hadu Miarso, Masyarakat Belajar (Jakarta: Rajawali Press, 1998). Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas (Ed. I, Cet. I; Jakarta: Prenada Media Group, 2009). Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran; Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar