Skip to main content

Pengertian Hadis Mudallas

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 18, 2012

Hadis mudallas adalah hadis yang disembunyikan aibnya dengan menampakkan kebaikan pada zahirnya. Maksud menampakkan cara periwayatan baik adalah dengan menggunakan periwayatan dengan tidak tegas bahwa ia mendengar dari penyampai berita.
Hadis mudallas atau istilah lainnya, at-tadlis itu terdiri dari dua macam yaitu tadlis al-isnad dan tadlis asy-syuyukh :
Tadlis al-Isnad yaitu bila seorang perawi meriwayatkan hadis dari orang yang ia temui apa yang ia tidak dengarkan darinya, atau dari orang yang hidup semasa dengannya namun ia tidak pernah menjumpainya dengan meyamarkan bahwa ia mendengar darinya dengan mengatakan dari fulan atau berkata fulan atau semacamnya. Tadlis al-Isnad ini terbagi dalam dua bagian yaitu : a) Tadlis at-Taswiyah yaitu seorang perawi meriwayatkan hadis dari seorang guru kemudian digugurkan seorang yang dhaif di antara dua orang guru yang Tsiqah. dan b) Tadlis al-Athfi yaitu seorang perawi meriwayatkan sebuah hadis dari dua orang syekh tapi ia sebenarnya mendengar dari salah satunya saja dengan menggunakan ungkapan yang tegas sementara yang lain tidak.
Tadlis asy-Syuyukh yaitu seorang perawi meriwatkan sebuah hadis dari seorang guru yang ia dengar darinya kemudian ia beri nama lain atau nama panggilan atas nama bangsa atau sifat yang tidak dikenal supaya tidak dikenal.
Ada beberapa pendapat mengenai kehujaan periwayatan hadis mudallis sebagai berikut :
  1. Ditolak secara mutlak baik dijelaskan secara tegas maupun tidak yaitu pendapat sebahagian Malikiyah.
  2. Diterima secara mutlak karena disamakan dengan hadis mursal, pendapat ini diperpegangi oleh Al-Khatib.
  3. Diterima jika ia tidak diketahui melakukan tadlis kecuali dari orang tsiqah.
  4. Diterima jika tadlis-nya langka atau sedikit.
  5. Diterima jika ia tsiqah dan mempertegas periwayatannya dengan as-Sama’.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sikap ulama terhadap hadis mudallas ada tiga yaitu diterima, ditolak dan diterima melalui persyaratan-persyaratan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Nuruddin, Itr, Manhaj Al-Naqdi Fi Ulum al-Hadis, (Beirut : Dar Al-Fikr, 1979). Muhammad Ajaj al-Khatib, As-Sunnah Qabla al-Tadwin, (Beirut : dar Al-Fikri, 1997). Abdul Malik Khan, Ulumul Hadis, (Jakarta: Amzah, 2008). Manna’ al-Qaththan, Mabahis Fi Ulum al-Hadis, terjemahan Mifdhol Abdurrahman dengan judul Pengantar Studi Ilmu Hadis, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2009).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar