Skip to main content

Material Makalah; Pengertian Taraduf

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 28, 2011

Secara etimologi, taraduf berasal dari kata radifa-yardafu-radfan (mengikuti di belakang, membonceng) yang terdiri dari rangkaian huruf ra-dal-fa yang berarti tabi‘ahu (akibat) atau yadullu ‘ala itba‘ al-syai’ (menunjuk atas ikutan terhadap sesuatu).
Sedang taraduf sewazan dengan tafā‘ul yang bermakna al-tatābu‘ (berurutan) atau tatabu‘ syai’ khalfa syai’ atau rakiba al-wāhid minh khalfa al-ākhar atau tabi‘a ba‘duhū ba‘dan. Sedang taradafat li al-kalimat bermakna tasyabihat fi al-ma‘na (kata-kata yang serupa maknanya).
Sedangkan secara terminologi, taraduf adalah:
ألألفاظ المفردة الدالة على شيء واحد باءعتبار واحد
Lafaz-lafaz mufrad yang menunjuk pada sesuatu yang semakna dan dengan keterangan yang sama pula.
ما تعدد لفظه واتحاد معناه
Sesuatu yang lafaznya berbilang dan mengandung satu makna.
Yang dimaksud dengan istilah “satu makna” dalam pengertian taraduf di atas adalah makna aslinya (al-ashli), bukan makna yang sempurna (al-takmili), sebab setiap lafaz masing-masing mempunyai makna khusus yang membedakannya dengan lafaz yang lainnya.
Al-Quran menggunakan lafaz taraduf seperti pengertian di atas sangat banyak didapatkan, yang secara lahiriah nampak sama atau bersinonim, tetapi setelah ditelaah lebih jauh maka akan kita temukan lafaz yang berkonotasi secara mandiri yang maknanya tidak terdapat pada lafaz lain yang terkesan bersinonim dengannya.
Untuk itulah para ulama tafsir membuat kaidah taraduf sebagai landasan teoritis untuk menuntun para pengkaji al-Qur’an dalam memahami penggunaan lafaz-lafaz dari ayat-ayat al-Qur’an yang terkesan sama.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Al-Imām al-‘allāmah Ibn al-Fadl Jamāl al-Dīn Muh}ammad ibn Mukram ibn Manzūr al-Misrī, Lisān al-‘Arab, Beirut: Dār Sādr, 2000. Abū al-Qāsim al-Husain bin Muhammad al-Ma‘rūf al-Ragib al-Isfahānī, Al-Mufrādāt fī Gharīb al-Qur’ān, Beirut: Dār al-Ma‘rifah, 2001. Ahmad Warson Munawir, Al-Munawwir; Kamus Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997. M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Vol. 10, Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar