Skip to main content

Mengenal Makna dan Pengertian La Ilaha Illallah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 20, 2014

Kalimat tahlil (tauhid) La Ilaha Illallah berarti tiada Tuhan selain Allah meliputi beberapa arti yang sangat dalam dan luas, seseorang hamba tidak mungkin akan dapat beramal sesuai dengan yang dikehendaki olehnya kecuali setelah ia benar-benar memahami makna yang terkandung didalamnya, sehingga seorang beramal atas dasar kalimat thalil /tauhid ini dengan sadar.

Menurut syariat, kalimat La Ilaha Illallah, yaitu Tuhan satu-satunya yang berhak disembah, sebab hanya dia sajalah yang memiliki sifat-sifat Ketuhanan sebagai sifat Mutlaq yang selaras dengan lingkungan dan kebesarannya yang tidak akan diraih oleh siapapun kecuali hanya oleh dia sendiri dialah pencipta segala sesuatu tidak ada Tuhan selain dia Maha Suci dan Maha Tinggi dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu maka, harus disembah itu tidak lain hanya Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi.

Sedang lafadz Allah adalah isim alam (kata benda khusus) bagi Tuhan dzat yang Maha Suci seperti yang kita ketahui yakni isim alam mutlak yang paling definitif dialah Allah yang berhak dan harus disembah dimana segala bentuk ibadah dan pengabdian dalam situasi dan kondisi bagaimanapun juga harus tetap hanya diperuntukkan baginya pengertian diatas sesuai dean firman Allah dalam surat al-Anbiyaa’ ayat 25 yang artinya: Dan kami tidak mengutus seseorang rasulpun sebelum kamu, melainkan kami wahyukan kepada bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan aku, maka sembahlah oleh kalian aku Hanya menyembah kepada Allah swt ini adalah merupakan fitrah kejadian manusia.

Maka dalam situasi dan kondisi bagaimanapun juga segala bentuk ibadah tidak boleh alamatkan kepada siapapun keculai hanya kepada itikat dan sikap dan tindakan yang senada dengan logika dan fitrah kejadian manusia. Makna La Ilaha Illallah adalah segala peniadaan seluruh yang disembah selain Allah swt, dan merupakan penetapan bahwa menyembah itu hanya diperuntukan kepada dan bagi Allah saja.

Maka dengan demikian makna La Ilaha Illallah adalah peniadaan dan penetapan yakni meniadakan Tuhan selain Allah ta’ala dan menetapkan bahwa Tuhan itu hanya dia (Allah swt) Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa La Ilaha Illallah adalah memurnikan ibadah dari berbagai sifat sirik dan hanya mengkhususkan ibadah tersebut hanya kepada Allah swt dengan setulus-tulusnya serta meninggalkan segala bentuk penghambaan diri kepada Allah Tuhan, pemelihara alam semesta yang tercermin dalam perkataan dan perbuatan dan keyakinan.

Keutamaan Lafadz La Ilaha Illallah 

Kedudukan lafadz La Ilaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah) dibanding dengan lafadz-lafadz dzikir yang lain adalah sebagai lafaz atau kalimat dzikir yang paling utama sebagaimana sabda Nabi saw, “Aku pernah mendengar rasulullah saw bersabda dzikir yang paling utama ialah kalimat tidak ada Tuhan selain Allah (Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadits ini berpredikat hadis Hasan) Ibnu Majah dan Iman Turmudzi meriwayatkan dari melalui Jabir Ibnu Abdullah ra (Nawawi, 2000: 111).

Hadis Nabi tersebut sangatlah jelas bahwa ternyata lafadz-lafadz atau kalimat La Ilaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah) paling utama dibandingkan kalimat-kalimat lain dalam dzikir dalam mendekatkan diri dan hati kita kepada sang pencipta alangkah baiknya jika kita memperbanyak da menjadikan kalimat La Ilaha Illallah sebagai amalan rutinitas kita setiap hari.

Kalimat La Ilaha Illallah tiada Tuhan selian Allah adalah merupakan syiar dan lambang yang paling menonjol bagi kaum muslimin dengan kalimat tersebut seorang hamba merealisaikan penghambaan kepada Allah Tuhan pencipta segala sesuatu sebagai perwujudan dari penggalian tanda patuh dan sikap mengagumkannya.

Di sisi lain dengan kalimat La Ilaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah) yang penuh berkah ini semakin bersinar dan meninggi berada di atas sana (disisi Allah) sehingga terjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan pencipta yang akan dapat membuat jiwa merasa aman dan damai karena selalu dekat dengan Tuhan yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang serta karenannya sang jiwapun dapat merasakan melainkan identik dengan ketetapan yang telah digariskan olah Allah swt.

Referensi Makalah®

Dari berbagai sumber
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar