Skip to main content

Pengertian Self Awareness (Kesadaran Diri)

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 13, 2013

Dalam kamus bahasa Inggris self berarti diri. Self disini berisi pola pengamatan dan penilaian yang sadar terhadap diri sendiri baik sebagai subyek maupun obyek. Isitlah Self di dalam psikologi mempunyai dua arti, yaitu sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri, dan suatu keseluruhan proses psikologis yang menguasai tingkah laku dan penyesuaian diri.
Teori modern mengenai self yang berpendapat bahwa ada aspek kejiwaan sebagai sesuatu yang ada didalam (sebagai isi) yang mengatur perbuatan-perbuatan manusia. Self, baik itu dimaksudkan sebagai obyek maupun sebagai proses, ataupun kedua-duanya bukanlah suatu homunculus atau “manusia didalam dada” atau jiwa; tetapi pengertian tersebut terutama dimaksukan untuk menunjuk kepada obyek proses-proses psikologis itu sendiri, dan proses-proses tersebut dianggap dikuasai oleh hukum sebab akibat. Dengan kata lain, pengertian self itu tidak dipakai dalam arti metafisis atau keagamaan, tetapi dipakai dalam arti psikologis ilmiah (positif).
Teori self menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk menyelidiki gejala-gejala dan membuat konsepsi dari hasil penyilidikan mengenai tingkah laku itu. Jadi, didalam menunjukkan self sebagai proses, itu yang dimaksud tidak lain dari pada nama bagi sekelompok proses.
Sedangkan Awareness adalah kesadaran, keadaan, kesiagaan, kesediaan, atau mengetahui sesuatu kedalam pengenalan atau pemahaman peristiwa-peristiwa lingkungan atau kejadian-kejadian internal. Secara istilah kesadaran mencakup pengertian persepsi, pemikiran atau perasaan, dan ingatan seseorang yang aktif pada saat tertentu. Dalam pengertian ini Awareness (kesadaran) sama artinya dengan mawas diri. Namun seperti apa yang kita lihat, kesadaran juga mencakup persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu hingga akhirnya perhatian terpusat. Oleh sebab itu, ada tingkatan mawas diri (Awareness) dalam kesadaran.
Menurut konsep Suryamentaran, bahwa mawas diri adalah sebagai cara latihan Milah Mlahake (memilah-milah) rasa sendiri dengan rasa orang lain untuk meningkatkan kemampuan menghayati rasa orang lain sebagai manifestasi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang sehat dan sejahtera. Hasil penelitian Yosshimich mendapati bahwa pemahaman diri melalui tahapan mawas diri mampu menunjukkan bahwa pada diri seseorang ada elemen kunci yang sangat menentukan bahagia tidaknya seseorang, elemen ini adalah elemen yang selalu stabil, tenang, serta damai, dan elemen-elemen yang berubah-ubah, senantiasa berubah serta selalu berusaha menuruti keinginannya sendiri, terutama yang berhubungan dengan semat, drajat, dan kramat.
Jika digabungkan, Self Awareness (kesadaran diri) adalah wawasan kedalam atau wawasan mengenai alasan-alasan dari tingkah laku sendiri, pemahaman diri sendiri. Self Awareness pada umumnya dimaknai sebagai kondisi tahu atau sadar pada diri sendiri dalam pengertian yang mempunyai obyek secara relatif tetapi membuka dan menerima penilaian dari kebenaran sifat individu.
Dalam memahami Self Awareness, individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menghargai masalah-masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualsasi diri.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1983). Rita L. Atkinson dan Richard C. Atkinson, Pengantar Psikologi 1, jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1983). Nanik Prihartanti, Kepribadan Sehat Menurut Konsep Suryomentaram, (Surakarta : Muhammadiyah Unversity Press, 2004).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar