Skip to main content

Problema Psikologis Manusia Modern

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 02, 2013

Manusia modern yang lebih maju dari masyarakat tradisional idealnya mampu berpikir logis dan mampu menggunakan berbagai tehnologi untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Dengan kecerdasannya manusia modern semestinya lebih bijak dan arif, tetapi dalam kenyataannya banyak manusia modern memiliki problematika akibat dari ketidakseimbangan ini, mereka sangat mudah terserang gangguan-gangguan kejiwaan seperti:
Keterasingan (alienasi)
Manusia modern tidak jarang mengalami keterasingan terhadap dirinya sendiri. Mereka sering kali tidak mampu memahami pribadi dan keinginan hidupnya sendiri. Hal ini disebabkan karena 1) Perubahan sosial yang berlangsung cepat, 2) Hubungan antar manusia sudah menjadi gersang, 3) Lembaga tradisional sudah berubah menjadi lembaga rasional, 4) Masyarakat yang homogen sudah berubah menjadi heterogen dan, 5) Stabilitas sosial berubah menjadi mobilitas sosial.
Stress
Stress adalah reaksi atau tanggapan tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya yang bersifat non spesifik. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan (melampaui kemampuan seseorang) disebut distress. Stess dalam kehidupan merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari. Masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stess tanpa distress. Pada umumnya jenis stressor psikososial, adalah perkawinan, problem orang tua, hubungan interpersonal, pekerjaan, lingkungan hidup, keuangan, hokum, perkembangan, penyakit fisik, dan faktor keuangan
Depresi
Depresi adalah bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun dan tidak semangat, perasaan berdosa, bersalah dan penyesalan, konsentrasi dan daya ingat menurun, nafsu makan dan berat badan menurun, Gangguan tidur (insomania atau hipersomania) dan mimpi-mimpi buruk, hilangnya minat semangat, kreativitas dan produktivitas menurun, pikiran kematian dan bunuh diri.
Salah satu jenis depresi yang sering dialami seseorang adalah Post Power Syndrome (Sindrom Purna Kuasa). Dunia modern yang penuh persaingan hidup menuntut manusia untuk bekerja keras, karena selain mendapatkan ganjaran materiil berupa uang dan fasilitas lainnya bekerja juga memberikan penghargaan, status sosial dan prestise yang sangat berarti bagi kehidupan seseorang. Kebiasaan menikmati kesenangan tersebut menyebabkan orang mudah terkena depresi bila kehilangan sesuatu yang dimiliki dan menyebabkan ketidakseimbangan mental emosional.
Frustasi
Salah satu keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa terpenuhi dan tujuan tidak bisa tercapai sehingga orang kecewa dan mengalami halangan dalam usahanya untuk mencapai tujuan, maka frustasi dapat mengakibatkan berbagai bentuk tingkah laku aktif. Namun sebaliknya frustasi dapat memunculkan satu perjuangan dan usaha baru yang menguntungkan kehidupan batin seseorang.
Kecemasan
Stres, kecemasan dan depresi mempunyai hubungan serta. Seseorang yang mengalami stres dapat diartikan orang itu memperlihatkan keluhan-keluhan fisik, depresi dan kecemasan. Sementara depresi murni jarang terjadi, tetapi selalu diikuti dengan komponen kecemasan yang menyertainya.
Perasaan cemas yang diderita manusia modern, bersumber dari hilangnya makna hidup (the meaning of life) yang merupakan motivasi utama dalam menjalani hidup ini. Kecenderungan kehidupan yang dijalani berdasarkan tuntutan orang lain (trend), bukan dari diri sendiri. Kehidupan yang demikian menjadikan seseorang dilanda kecemasan karena ada konflik dalam diri. Kecemasan menurut Freud berkembang dari konflik antara id, ego dan super ego yang memaksa seseorang melakukan sesuatu.
Neurosis
Kehidupan modern yang ditandai dengan kemajuan dalam bidang transportasi komunikasi juga arus urbanisasi mengakibatkan disintegrasi personal yang lebih parah dari sekedar stres, depresi, tetapi neurosis-neurosis adalah bentuk gangguan fungsional pada sistem syaraf, mencakup pola disintegrasi sebagian kepribadian.
Psikosis
Seseorang yang menderita psikosis sering mengalami ketakutan hebat, mengamuk dan juga melakukan usaha-usaha bunuh diri. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyebut penderita psikosis ini sebagai orang gila.
Degradasi Moral
Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup materlalistic sebagaimana telah disebutkan di atas, maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Jika hal ini terjadi, maka terjadilah kerusakan akhlak dalam segala bidang, baik ekonomi, politik, sosial dan lain sebagainya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Alfred Adler, (Alih Bahasa, Mely Septiana). What Life Should Mean To You (Jadikan Hidup Lebih Hidup), (Yogyakarta: Alenia, 2004). C.George Boeree, Personality Theorie “Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikologi Dunia”, (Yogyakarta: Prismasophie, 2004). Zulkifli L. Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar