Skip to main content

Hubungan Meditasi dan Gelombang Otak

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 10, 2013

Berkenaan dengan kegiatan meditasi, tanpa mengurangi arti penting dari organ tubuh yang lain, kita akan melihat organ tubuh yang bernama otak. Paul Thomas dalam bukunya Advenced Psyco Cybernetics and Psychofeedback menyajikan deskripsi bahwa otak manusia itu sangat padat, sekalipun otak bekerja lebih lambat dan kurang tepat kalau dibandingkan dengan komputer, otak membuat komputer yang paling canggih sekalipun jauh ketinggalan dalam hal kemampuannya yang betul-betul menakjubkan.
Otak terdiri dari dua bagian yaitu otak besar dan otak kecil. Otak besar: merupakan pusat ingatan, kesadaran dan kemampuan. Sedang otak kecil: terletak di bawah otak besar; bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu bagian yang disebut jembatan voral; otak kecil bertugas mengatur keseimbangan. Otak kecil (cerebellum) merupakan pusat keseimbangan dan keterampilan ialah yang melakukan koordinasi otot-otot dan mengendalikan gerak, sedemikian rupa sehingga kita mampu berjalan tegak, mengendarai sepeda dan sebagainya. Otak kecil juga merupakan pusat kontrol yang memungkinkan kita melakukan kerja komplek tanpa berfikir lagi.
Dengan meditasi otak, pikiran, sistem imun, dan hormonal berada dalam keadaan seimbang. Dalam kondisi seimbang dan ideal sistem imun akan menjaga tubuh dari serangan berbagai jenis penyakit. Tidak seimbangnya kondisi tubuh dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit. Kondisi ini dapat diseimbangkan dengan melakukan olah meditasi, yang dapat diterangkan secara ilmiah. Penelitian membuktikan bahwa ada keterkaitan antara otak, pikiran, sistem imun, dan hormonal. Bararti, pikiran mampu mempengaruhi proses biokimiwi dalam tubuh; dan selanjutnya, proses biokimiawi ini dapat mempengaruhi kesehatan.
Meditasi menimbulkan perasan tenang, menimbulkan emosi positif berupa dedikasi dan kreatif, merasa diberkati, timbul perasaan cinta, kasih sayang, dan bahagia. Dan yang paling utama ialah merasakan rahmat Allah lahir dan batin.
Meditasi juga dapat dikatakan sebagai metode pengendalian alam pikiran (mind control). Dengan bermeditasi frekuensi getaran otak berangsur-angsur menurun. Aktivitas otak kiri dan kanan menurun dan sebaliknya otak sebelah kanan mendapatkan rangsangan sehingga mulai aktif. Kemampuan otak kanan yang selama ini kurang diperhatikan mulai bangkit. Selanjutnya, pemanfaatan otak sebelah kanan secara efektif akan memberikan keuntungan yang luar biasa.
Di samping keseimbangan cara berfikir, moral dan etika juga akan diubah menuju kepada hal-hal yang positif. Moral dan etika yang selama ini terkontaminasi oleh hasrat memenuhi kebutuhan jasmani (materi) yang berlebihan menjadi bersih dan terkendali. Jadi meditasi dapat menjadi jembatan yang baik untuk menghubungkan dunia materi (jasmani) dengan dunia rohani.
Referensi Makalah®
Kepusakaan:
A. Handoyo, Aplikasi Olah Napas 2, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005). Walter Doyle, Berpikir Sebagai Pemenang, terj. T. Hermaya, (Jakarta: Pustaka Tangga, 1994). Sutarno, Biologi, (Surakarta: Widya Duta, 1990). R. Soegoro SE, MA., Meditasi Triloka Hidup Dalam Suprakesadaran, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002). Michel Talbot, Mistisisme dan Fisika Baru, terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar