Skip to main content

Teori Konseling Analisis Transaksional dan Status Ego

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 05, 2013

Teori konseling analisis transaksional, dikenalkan oleh Eric Berne yang berangkat dari sebuah asumsi setiap perilaku individu mempunyai dasar menyenangkan dan mempunyai potensi serta keinginan untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri. Sumber-sumber tingkah laku, sikap dan perasaan sebagaimana individu melihat kenyataan, mengolah informasi dan melihat di luar dirinya disebut status ego.
Status ego menurut Eric Berne berbeda dengan ego Freud karena bukan konstruct, akan tetapi status ego di sini dapat diamati dan merupakan suatu kenyataan fenomenologis yang dapat diamati dengan indera. Status ego terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang membekas pada dirinya sejak kecil.
Dalam tiap individu terdapat tiga status ego, yaitu status ego anak, status ego dewasa dan status ego tua. Status ego anak dapat berisi perasaan, tingkah laku dan bagaimana berfikir ketika masih kanak-kanak. Hal ini dapat dilihat dari tingkah laku manja, ingin menang sendiri, ingin diperhatikan, takut, pemberani, sembrono, bebas dan acuh.
Status ego orang dewasa dapat dilihat dari tingkah laku yang bertanggung jawab, tindakan yang rasional dan mandiri. Sifat status ego ini penuh dengan perhitungan dan menggunakan akal. Dalam status ego orang tua, kita mengalami ulang apa yang kita bayangkan sebagai perasaan orang tua kita sendiri dalam situasi atau kita merasa berbuat sesuatu kepada orang lain seperti yang dirasakan orang tua kita terhadap kita.
Batas antara ketiga status ego tersebut merupakan membran permiabel, sehingga dimungkinkan terjadinya aliran dari status ego yang satu ke ego yang lain dalam menanggapi rangsangan dari luar. Batas ego dapat sangat kaku, sehingga individu tidak mampu melakukan perpindahan ke status ego yang lain. Status ego seseorang dapat menjadi kaku yang menyebabkan orang tersebut terkurung dalam status ego tertentu dan menghambat fungsi status ego yang lain. Gejala ini disebut “eklusi” yaitu situasi konstan pada status ego tertentu, Dalam kondisi seperti itu kepribadian individu agak terganggu (tidak terintegrasi), karena kepribadian yang terintegrasi dengan baik dapat terjadi jika status ego dewasa dapat menjadi manajer dari ketiga status ego secara efektif dan sehat.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
C.George Boeree, Personality Theorie; Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikologi Dunia, (Yogyakarta: Prismasophie, 2004). Alfred Adler, (Alih Bahasa, Mely Septiana). What Life Should Mean To You, (Yogyakarta Alenia, 2004).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar