Skip to main content

Kelebihan dan Kekurangan Pemikiran al-Ghazali

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: June 06, 2013

Sebagai ulama populer dan kontemporer terutama di kalangan ahlu sunnah wal jamaah, Imam al-Ghazali memiliki pemikiran cemerlang terutama dalam bidang akidah, fikih dan tasawuf. Namun sebagai manusia, banyak pakar menganalisa kelebihan dan kekurangan pemikiran al-Ghazali. Adapun kelebihan dan kekurangan yang dimaksid, yaitu:
Kelebihan
Pertama, bahwa al-Ghazali merupakan seorang ulama’ besar dalam Islam yang banyak ilmu pengetahuannya, sehingga yang menjadi ajarannya, menjadi bahan acuan yang sangat penting dalam membina akhlak, agar manusia berakhlak mulia.
Kedua, al-Ghazali adalah seorang Sufi sehingga pemikirannya tentang akhlak anak terhadap kedua orang tua lebih dipengaruhi oleh kesufistikannya, dalam pemikirannya beliau lebih hati-hati dalam setiap tindakan-tindakan, dalam berinteraksi terhadap kedua orang tua, agar selalu mendapatkan ridha dan tidak menyakitkan hati orang tua.
Ketiga, bahwa pemikiran al-Ghazali, memuat ajaran yang komprehensif untuk menjaga jiwa dari kesalahannya, melindungi dan mengurusi anggaota tubuh, menyempurnakan akhlak dan memeliharanya, dengan demikian perjalanan sufistik itu sangat mempengaruhi pemikiran al-Ghazali dalam hal pembentukan akhlak yang mulia.
Kekurangan
Meskipun pemikiran al-Ghazali mengenai akhlak sangat luas dan mendalam, akan tetapi terdapat beberapa kelemahan sebagai kekurangan dalam pemikirannya, diantaranya:
Pertama, dalam penjelasan al-Ghazali tentang akhlak anak terhadap kedua orang tua mencerminkan bahwa beliau sangat berhati-hati dalam segala tindakannya agar tidak menyakitkan hati orang tua dan dimulai dari hal yang paling kecil diantaranya, tidak mengerutkan dahi di hadapannya. Hal ini akan sulit dilakukan bagi mereka apabila kurangnya kesadaran dalam menghayati besarnya tanggung jawab orang tua dan memperhatikan hak-hak orang tua. Kedua, dalam pemikirannya. Beliau tidak menjelaskan bagaimana menghormati kedua orang tua setelah wafat.
Ketiga, pemikiran al-Ghazali lebih dekat dengan konsepsi kaum Sufi, di mana dalam batasan-batasan tertentu mengesampingkan kehidupan dunia dan hanya menfokuskan kehidupan akhiratnya, sehingga dalam kondisi yang seperti ini seakan menjadi benih kemunduran di kalangan umat Islam.
Referensi Makalah®
*Berbagai sumber
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar