Skip to main content

Biografi Ibn Mas’ud al-Kasani

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: May 26, 2013

Nama asli Ibn Mas’ud al-Kasani adalah Abu Bakar Mas’ud bin Ahmad bin Alauddin al-Kasani. Sebutan al-Kasani diambil dari istilah kasan, sebuah daerah di sekitar Syasy.

Dalam kitab Misytabihun Nisbah karya ad-Dzahabi disebutkan, bahwa daerah kasan merupakan daerah yang luas di Turkistan dan penduduk aslinya sering menyebut daerah tersebut dengan kasan yang berarti sebuah yang indah dan memilki benteng yang kokoh.

Tahun kelahiran al-Kasani tidak disebutkan dengan jelas, sedangkan waktu wafatnya adalah pada tanggal 10 Rajab 587 H. Ibn ‘Adim berkata, saya mendapatkan Dhiyya ad-Din berkata: saya mendatangi al-Kasani pada hari kematiannya dan dia membaca surah Ibrahim.

Al-Kasani merupakan salah satu ulama madhab Hanafi yang tinggal di Damaskus pada masa kekuasaan sultan Nuruddin Mahmud dan di masa ini pula al-Kasani menjadi gubenur daerah Halawiyah di Alippo

Di antara guru-guru al-Kasani adalah sebagai berikut:

  1. Alaudin Mahmud bin Ahmad al-S amarqondi, al-Kasani belajar fiqh dengan beliau, beliau adalah pengarang kitab fiqh at-Thuhfah, al-Kasani membaca sebagian besar karangan-karangannya.
  2. Sadr al-Islam Abi al-Yasar al-Badawi
  3. Abu al-Mu’min Maemun al-Khahuli
  4. Majidul Aimah Imam al-Ridlo al-Syarkasi.

Di antara murid-murid al-Kasani adalah sebagai berikut:

  1. Mahmud yaitu putra al-Kasani.
  2. Ahmad bin Mahmud al-Ghoznawi, yaitu pengarang kitab al-Muqodimah al-Ghoznawiyah al-Fiqh al-Hanafi.

Di antara karya-karya al-Kasani adalah sebagai berikut:

  1. Badai’ ash-Shanai’fi Tartib al-Sharai’. Kitab Badai’ ash-Shanai’fi Tartib al-Sharai’, adalah syarah kitab Tukhfah al-Fuquha karya al-Samarqondi.

al-Kasani dinikahkan dengan putrid al-Samarqandi yaitu Fatimah. Dikatakan bahwa sebab perkawinan al-Kasani dengan Fatimah adalah karena Fatimah perempuan yang cantik yang hafal kitab at-Thuhfah karya ayahnya.

Banyak raja-raja dari negeri Ruum yang melamarnya, ketika al-Kasani mengarang kitab Badai’ dan memperlihatkan pada gurunya, beliau sangat senang. Kemudian al-Samarqondi menikahkan al-Kasani dengan putrinya, dimana sebagian maharnya adalah kitab al-Kasani.

Karya terbesar al-Kasani yaitu kitab fiqh yang berjudul Badai’ ash-Shanai fi Tartib al-Sharai. Kitab ini merupakan salah satu rujukan bagi orang yang bermadhab Hanafi, selain kitab al-Mabsut karangan Imam Kamal Ibn Humam. Kitab Badai’ ash-Shanai fi Tartib al-Sharai’ merupakan penjelasan dari kitab tuhfah fuqoha yang ditulis oleh as-Samarqondi.

Dalam kitab Badai’ ash-Shanai fi Tartib al-Sharai yang terdiri dari 8 (delapan) jilid ini, al-Kasani juga membicarakan segala persoalan mulai dari ibadah, sosial dan politik.

Referensi Makalah®

Kepustakaan: Ibn Mas’ud al-Kasani, Badai’ ash-Shanai’fi Tartib al-Sharai, (Bairut: Daar al-Fikr, tth).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar