Skip to main content

Pengertian Reciprocal Teaching Model

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: March 18, 2013

Reciprocal Teaching Model merupakan salah satu model pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan cepat melalui proses belajar mandiri, dan siswa mampu menyajikannya di depan kelas. Yang diharapkan, tujuan pembelajaran tersebut tercapai dan kemampuan siswa dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan.
Menurut Ann Brown yang dikutip oleh Suyitno, model pembelajaran berbalik (Reciprocal Teaching Model) kepada para siswa ditanamkan empat strategi pemahaman mandiri secara spesifik yaitu merangkum atau meringkas, membuat pertanyaan, mampu menjelaskan dan dapat memprediksi.
Menurut Trianto yang dikutip dari Nur dan Wikandari, Reciprocal Teaching Model adalah pendekatan konstruktivis yang berdasar pada prinsip-prinsip pembuatan pertanyaan, di mana ketrampilan-ketrampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca siswa yang pemahaman membacanya rendah.
Melalui model pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat mengembangkan berbagai model soal yang masih ada keterkaitannya dengan materi, karena pada pembelajaran ini peserta didik diajarkan empat strategi pemahaman diri spesifik, yaitu perangkuman, pengajuan pertanyaan, pengklarifikasian, dan prediksi. Penggunaan pendekatan ini dipilih karena beberapa sebab, yaitu:
  1. Merupakan kegiatan yang secara rutin digunakan pembaca
  2. Meningkatkan pemahaman maupun memberi pembaca peluang untuk memantau pemahaman sendiri, dan
  3. Sangat mendukung dialog bersifat kerja sama (diskusi).
Adapun langkah-langkah model pembelajaran Reciprocal Teaching
  1. Guru menyiapkan materi ajar yang harus dipelajari peserta didik secara mandiri
  2. Peserta didik melaksanakan tugas sebagai berikut:
  3. Mempelajari materi yang ditugaskan guru secara mandiri, selanjutnya merangkum/meringkas materi tersebut
  4. Membuat pertanyaan atau soal yang berkaitan dengan materi yang diringkasnya. Peserta didik harus bisa menjawab pertanyaan tersebut, pertanyaan ini diharapkan mampu mengungkap penguasaan atas materi yang bersangkutan
  5. Guru mengoreksi hasil pekejaan peserta didik, selanjutnya mencatat sejumlah peserta didik yang benar secara meyakinkan
  6. Guru menyuruh beberapa peserta didik (sebagai wakil peserta didik yang mantap dalam mengembangkan soalnya) untuk menjelaskan/menyajikan hasil temuannya di depan kelas
  7. Dengan metode tanya jawab, guru mengungkapkan kembali pengembangan soal tersebut di atas untuk melihat pemahaman peserta didik yang lain
  8. Guru memberi tugas soal latihan secara individual, termasuk memberikan soal yang mengacu pada kemampuan peserta didik dalam memprediksi kemungkinan pengembangan materi tersebut
  9. Guru segera melakukan evaluasi diri/ refleksi, mengamati keberhasilan penerapan pembelajaran berbalik yang telah dilakukannya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Lisnawaty Simanjuntak, dkk., Metode Mengajar Matematika 1, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993). Amin Suyitno, Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1, (Semarang: UNNES, 2001). Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep Landasan dan Implementasinya, (Jakarta: Kencana, 2010).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar