Skip to main content

Metode Tilawati dalam Baca Tulis al-Quran

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: March 18, 2013

Beberapa ahli mendefinisikan metode, diantaranya bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan. Abd. al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan al-Ahrasy mendefinisikan bahwa metode adalah jalan yang kita ikuti untuk memberikan pengertian kepada peserta didik tentang segala macam metode dalam berbagai pelajaran.

Metode Tilawati dalam pembelajaran membaca al-Quran yaitu suatu metode atau cara belajar membaca al-Quran dengan ciri khas menggunakan lagu rost dan menggunakan pendekatan yang seimbang antara pembiasaan melalui klasikal dan kebenaran membaca melalui individual dengan tehnik baca simak. Metode ini aplikasi pembelajarannya dengan lagu rast. Rast adalah Allegro yaitu gerak ringan dan cepat.

Pendekatan klasikal dan individual dan untuk mendukung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif maka penataan kelas diatur dengan posisi duduk peserta didik melingkar membentuk huruf U sedangkan guru di depan tengah sehingga interaksi guru dan peserta didik mudah. Format U dalam proses pembelajaran metode Tilawati sangatlah bagus karena peserta didik dapat terkontrol semua oleh pendidik baik klasikal maupun individual.

Adanya penekanan-penekanan dalam membaca al-Quran dengan baik dan benar diperlukan latihan yang terus menerus dengan mengoptimalkan potensi anatomis yang ada pada diri manusia yaitu otak, mata dan mulut serta hati. Saat anak diminta untuk membaca secara berlahan-lahan, pada saat itu pula diharapkan terjadi fokusisasi atau keseimbangan pada komponen anatomisnya, sehingga menghasilkan bacaan yang benar.

Dengan latihan membaca secara terus menerus diharapkan membantu dan mempercepat proses kelancaran Tilawahnya, dengan kriteria, membaca dengan cepat dan bertajwid. Selain itu, dalam metode Tilawati ini juga sangat mengedepankan kompetensi dan komunikasi yang baik diantara guru dengan muridnya. Untuk membentuk murid yang mampu belajar dengan baik dan tertib serta berlatih membaca terus menerus secara mandiri, bukanlah perkara yang mudah. Hal ini sangat memerlukan peranan dari seorang guru yang mampu menguasai dan mengarahkan anak didik atau santrinya untuk memahami tugas dan tanggung jawabnya serta menjalani proses belajar dengan perasaan yang menyenangkan sebagai langkah awal untuk memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar.

Referensi Makalah®

Kepustakaan: 
Imam Murjito, Penjelasan dan Keterangan “Pelajaran Bacaan Ghorib/ Musykilat” untuk Anak-Anak, (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Mujawwidin, t.th). Tombak Alam, Ilmu Tajwid, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009). Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2001). M. Misbahul Munir, Pedoman Lagu-Lagu Tilawatil Qur'an Dilengkapi Tajwid dan Qasidah, (Surabaya: Apollo, 1997). Abdurrahim Hasan, dkk, Strategi Pembelajaran Al-Qur'an Metode Tilawati, (Surabaya: Pesantren Al-Qur`an Nurul Falah, 2010).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar