Skip to main content

Manusia sebagai Makhluk Individu

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: March 18, 2013

Individu berasal dari bahasa perancis individuel artinya seorang. Kata ini selalu mengacu pada manusia dan tidak pada bukan manusia. In-dividere berarti makhluk individual yang tidak dapat dibagi-bagikan. Kata sifatnya adalah individuel (Bahasa Perancis) menunjuk pada satu orang yang sekaligus untuk membedakannya dengan masyarakat (individu and society), dan juga dimaksudkan ciri-ciri khas yang melekat pada manusia.
Setiap individu mempunyai ciri-ciri khas yang telah Built-in dalam dirinya. Ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya identitas yang khusus, disebut dengan kepribadian.
Unsur kepribadian selanjutnya adalah perasaan. Perasaan selalu bersifat subjektif, dan tidak pernah objektif. Oleh karena itu sangatlah sulit untuk mencari referensinya. Misalnya, perasaan bersalah yang ada pada seseorang akan melahirkan kehendak untuk menebus atau minimal untuk memperkecil kesalahan itu
Bahwasanya manusia itu merupakan suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi-bagi, kiranya sudah jelas bagi kita. Hal ini merupakan arti pertama dari ucapan manusia adalah makhluk individual.
Meskipun manusia sebagai makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi akan tetapi bila berbicara tentang jiwa manusia maka, Aristoteles seakan-akan berpendapat bahwa manusia itu merupakan penjumlahan dari beberapa kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja tersendiri, seperti kemampuan-kemampuan vegetative makan, berkembang-biak; kemampuan sensitive: bergerak mengamat-amati bernafsu dan berperasaan; dan kemampuan intelekti; berkemauan dan kecerdasan.
Sedangkan menurut A. Lysen, Individu berasal dari bahasa Latin individuum yang artinya terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia.
Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga.
Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik, tidak beda dengan makhluk hewani. Namun secara rohaniah sangat beda dengan makhluk hewani apapun. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktifitas atau kegiatan. Kegiatan manusia tidak semata-mata digerakkan oleh jasmaninya saja tetapi juga aspek rohaninya. Manusia mengerahkan jiwa raganya untuk melakukan kegiatan dalam hidupnya.
Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya , termasuk kemampuan kecakapannya. Dengan demikian manusia sebagai individu merupakan pribadi yang terpisah, berbeda dengan pribadi lain. Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perseorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri. Manusia sebagai individu adalah bersifat nyata, berbeda dengan manusia lain dan pribadi yang memilki ciri khas tertentu yang berupaya merealisasikan potensi dirinya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Darmansyah, Ilmu dasar Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional,1986). H.M. Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: Pustaka Setia, 1999).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar