Skip to main content

Pengertian Etnomusikologi

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 01, 2013

Istilah etnomusikologi berasal dari etnomusicology (Bahasa Inggris). Etnomusikologi di bentuk dari tiga kata, yaitu: etnos, mausike, dan logos (bahasa Yunani): Etnos berarti hidup bersama, yang kemudian berkembang menjadi bangsa atau etnis; Mausike artinya musik, sedangkan Logos artinya bahasa atau ilmu. Tiga kata tersebut digabungkan menjadi etnomusikologi (dalam bahasa Indonesia) ilmu musik bangsa-bangsa.
Dalam bahasa Eropa, pada umumnya etnomusikologi disinonimkan dengan bahasa Jerman Musikhetnologie, bahasa Polandia Ethnografia Muszyezna, bahasa Rusia (Juga Bulgaria dan Ukrania) ethnografiya muzikal ’naya, dan musikal ’naya fol ’kloristika. Kata etnomusikologi kemudian diadopsi oleh pakar ahli di Cekoslowakia, Perancis, Itali, Belanda, Rumania, dan negeri-negeri yang lain.
Sangat sulit sebenarnya untuk mengidentifikiasi pengertian etnomusikologi secara pasti. Mungkin karena bidang ilmu ini merupakan cabang dari musikologi dan antropologi, maka tidak satu pun definisi etnomusikologi secara mulus dapat disetujui.
Juru bicara yang mewakili antropolog, Merriam; mengartikan ilmu ini sebagai studi musik di dalam kebudayaan. Karenanya data yang dikumpulkan sebanyak-banyaknya itu selalu berkaitan dengan aspek-aspek dari tata tingkah laku manusia, kemudian pembuktian digunakan untuk menjelaskan mengapa musik seperti demikian adanya, dan digunakan sedemikian rupa. Musik itu sendiri dikumpulkan, ditranskripkan, dan dianalisis, tetapi tekanan pendekatannya didasari oleh peran musik itu sebagai tata tingkah laku manusia.
Juru bicara yang mewakili musikolog, List mengartikan etnomusikologi sebagai studi musik tradisional, yaitu musik yang diajarkan/diwariskan secara lisan, tidak melalui tulisan, dan selalu mengalami perubahan. Kerja lapangan dilakukan oleh si peneliti dan data- data kontekstual maupun materi musiknya dikumpulkan; tetapi (menurut List) ini bukan merupakan suatu ketentuan bahwa musik itu harus dipelajari dengan melihatnya sebagai produk atau hasil dari tata tingkah laku manusia.
Apabila diperhatikan mengenai tujuan utama musikologi dan antropologi, maka terlihat adanya perbedaan yang menyolok. Bagi musikolog obyek studinya adalah musik, sedangkan antropolog, apabila meneliti musik, yang diteliti adalah tata tingkah laku manusia dan studi tentang musik sebagai aspek budaya.
C. Marcel Dubois, seorang etnomusikolog terkemuka bangsa Perancis, merangkum dengan ringkas sejumlah sasaran etnomusikologi dengan menyatakan:
Etnomusikologi mempunyai persamaan yang dekat dengan etnologi, selain ciri-cirinya yang jelas, yaitu memiliki spesialisasi di bidang musikologis. Ilmu ini mempelajari musik-musik yang masih hidup; ia meneliti praktik-praktik musikal dalam wawasan yang paling luas; kriterianya yang pertama ialah dengan menempatkannya ke dalam fenomena tradisi lisan. Etnomusikologi mencoba meletakkan kembali kenyataan-kenyataan dari musik dari konteks sosio-kulturalnya, menempatkan musik-musik itu ke dalam pikiran, kegiatan-kegiatan dan struktur-struktur dari sebuah kelompok manusia dan memperjelas pengaruh timbal balik antara satu dengan yang lain; dan etnomusikologi membandingkan fakta-fakta ini satu dengan yang lain melalui sejumlah kelompok dari individu-individu yang mempunyai kesamaan atau perbedaan tingkat kultural dan lingkungan teknisnya.
Dengan kata lain, sasaran etnomusikologi mempelajari musik yang masih hidup. Sementara Chenowet menyatakan bahwa Etnomusikmologi adalah studi tentang praktik-praktik musik dari kelompok bangsa tertentu. Blaking juga menulis bahwa Etnomusikologi adalah istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan studi dari bermacam-macam sistem musik di dunia.
Dari keterangan itu, dapat disimpulkan bahwa etnomusikologi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari seni musik dalam konteks kebudayaan suatu masyarakat, Dalam hal ini seni musik tidak hanya dipandang dari segi etikanya saja, melainkan lebih pada latar belakang budaya masyarakat pendukung.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Seyyed Hossein Nasr, Spiritualitas Dan Seni Islam, Terj. Sutejo, (Mizan, Bandung, 1993). Shin Nagakawa, Musik Dan Kosmos Sebuah Pengantar Etnomusikologi, (Yayasan Obor Bentang Budaya, Jakarta, 2000). Rahayu Supanggah, Etnomusikologi, (Yayasan Obor Bentang Budaya, Yogyakarta, 1995). Faiz Ahsoul (editor), Alat Musik Jawa Kuno, (Yayasan Mahardhika, Yogyakarta, 2003).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar