Skip to main content

Meditasi dalam Berbagai Perspektif

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 01, 2013

Bagi kebanyakan orang jaman sekarang, kata meditasi dihubungkan dengan segala hal yang bersifat eksotik. Orang akan membayangkan seorang pertapa berjubah lengkap dengan dupa, japa mantra, doa-doa dan segala abrakadabra dari Timur. Bahkan ada yang selalu mengaitkan praktek meditasi dengan praktek-praktek perdukunan dan klenik. Pemahaman seperti itu tidak sepenuhnya benar. Istilah dan pengertian latihan meditasi sekarang sudah digunakan secara lebih luas, tanpa dikaitkan dengan masalah keagamaan maupun dunia para normal.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga diperoleh suatu pengertian yang seragam mengenai apa itu meditasi, tujuan yang ingin dicapai dan teknik-teknik apa saja yang dapat digunakan sebagai sarana melakukan meditasi, berikut ini uraian secara komprehensif yang dapat dipakai sebagai bahan pemikiran dan renungan.
Akar kata meditasi berasal dari bahasa Latin, yaitu meditat, berinfleksi menjadi meditari, dari kata med yang berarti pikiran atau perhatian. Meditasi didefinisikan oleh Webster’s New World Dictionary sebagai tindakan bermeditasi; pikiran yang terus mendalam, dan refleksi yang mendalam tentang berbagai hal sebagai tindakan kebaktian keagamaan (ibadah). Oleh Nattall’s Standard Dictionary sebagai perhatian yang terus menerus terhadap subjek tertentu
Sedangkan Funk and Wagnalls Standard Desk Dictionary, meditasi adalah berfikir tentang, mempertimbangkan; mengerahkan diri pada pikiran serius.
Adapun The Oxford Universal Dictionary on Historical Principles pengertian meditasi adalah merenungkan tentang; mempelajari; mempertimbangkan dengan hati-hati; meneliti dengan intens, memikirkan sampai berulang kali; merancang secara mental; memikirkan melatih pikiran (terutama untuk kebaktian keagamaan) atau kontemplasi, dan meditasi sebagai refleksi yang serius atau kontemplasi pikiran.
Dalam agama, meditasi berarti menggunakan pikiran secara terus menerus untuk merenungkan beberapa kebenaran, misteri atau objek penghormatan (ta’zim) yang bersifat keagamaan, sebagai latihan ibadah. Istilah meditasi (meditation) dalam kamus lengkap psikologi berarti satu upaya yang terus menerus pada kegiatan berfikir, biasanya semacam kontemplasi (perenungan dan pertimbangan religius) dan meditasi juga berarti refleksi mengenai hubungan antara orang yang tengah bersemedi (meditator) dengan Tuhan. Meditasi sama dengan tafakur yang berarti renungan. Namun di dalam perkembangannya meditasi mengandung arti yang sangat luas dan menyangkut pengalaman suprasadar sehingga definisinya sangat sulit dan sering kali subyektif.
J. Doald Walters mengatakan dalam bukunya bahwa meditasi adalah semua latihan yang tujuan utamanya adalah mencapai kesadaran suprasadar (superconcious awareness). Anand Krisnhna mengatakan bahwa meditasi adalah gaya hidup. Selanjutnya ia juga mengatakan meditasi sama dengan perluasan kesadaran. Hasil akhir dari meditasi adalah samadhi atau keseimbangan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Paul Wilson, Teknik Hening Meditasi tanpa Mistik, terj. G. Yeni Widjajanti, (Jakarta: Erlangga, 2002). Soraya Susan Behbehani, Ada Nabi Dalam Diri Melesatkan Kecerdsan Bathin Lewat Zikir dan Meditasi, terj. Cecep Ramli Bihar Anwar, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003). J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini-Kartono, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001). S. Wojowasito, Tito Wasito, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris, (Bandung: Hasta, 1997). R. Soegoro, Meditasi Triloka Jalan Mencapai Tuhan, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2002). Osho, Psikologi Alam Gaib, terj. Soedjatmo Soemowerdojo, (Bandung: Alumni, 1992). Luh Ketut Suryani, Menemukan Jati Diri dengan Meditasi, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2000).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar