Skip to main content

Keputusan Konsumen dan Perilaku Konsumen

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 15, 2013

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah suatu proses pengintegrasian yang menkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
Semakin meningkatnya persaingan bisnis mendorong produsen untuk lebih berorientasi pada konsumen atau pelanggan. Untuk mendukung upaya tersebut diperlukan pengetahuan mengenai konsumen terutama mengenai perilakunya. Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang (konsumen) berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk tentu saja menguntungkan bagi produsenya, karena konsumen akan terus berusaha mencari produk yang didinginkanya. Namun demikian, jika konsumen terus-menerus kesulitan mencari produk yang diinginkanya, maka lama-lama konsumen akan mencoba merek yang lain. Sementara itu, perilaku konsumen yang tidak loyal atau dengan perkataan lain membeli sebuah produk hanya karena kebiasaan saja, perlu memperhatikan aspek-aspek lain secara lebih serius.
Perilaku konsumen dalam pembelianya dapat dikelompokkan menjadi empat tipe perilaku antara lain:
  1. Konsumen yang melakukan pembelian dengan pembuatan keputusan memerlukan keterlibatan tinggi. Dua interaksi ini menghasilkan tipe perilaku pembelian yang kompleks (complex decision making).
  2. Perilaku konsumen yang melakukan pembelian terhadap satu tahap tertentu secara berulang-ulang dan konsumen mempunyai keterlibatan tinggi dalam proses pembelia. Perilaku konsumen seperti ini menghasilkan tipe perilaku konsumen yang loyal terhadap merek (brand loyalty).
  3. Perilaku konsumen yang melakukan pembelianya dengan pembuatan keputusan dan pada proses pembelian, konsumen merasa kurang terlibat. Perilaku pembelian seperti ini menghasilkan tipe perilaku konsumen (limited decision making).
  4. Perilaku konsumen yang dalam pembelian atas suatu merek produk berdasarkan kebiasaan dan pada saat melakukan pembelian konsumen merasa kurang terlibat. Perilaku seperti ini menghasilkan perilaku konsumen tipe (inertia). Inertia merupakan perilaku konsumen yang berulang kali dilakukan, tetapi sebenarnya konsumen ini tidak loyal karena mudah mengubah pilihan mereknya jika ada stimulus yang menarik.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ahmadi Miru, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007). Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen (Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran), (Bogor: Kencana, 2003). Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar