Skip to main content

Faktor yang Menyebabkan Konversi Agama

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: February 14, 2013

Ada beberapa pendapat mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama, yaitu:
Menurut Zakiyah Daradjat, ada lima faktor yang mempengaruhi terjadinya konversi agama yaitu; ketegangan perasaan, pengaruh hubungan dengan tradisi agama, ajakan/ seruan dan sugesti, emosi dan faktor kemauan.
Pertentangan Batin dan Ketegangan Perasaan
Orang-orang yang mengalami konversi agama dimana dalam dirinya terjadi kegelisahan, gejolak berbagai persoalan yang terkadang tidak mampu dihadapinya sendiri. Di antara ketegangan dan kegoncangan dalam dirinya karena tidak mempunyai seseorang dalam menguasai nilai-nilai moral dan agama dalam hidupnya. Sebenarnya orang tersebut mengetahui mana yang benar untuk dilakukan, akan tetapi tidak mampu untuk berbuat sehingga mengakibatkan segala yang dilakukannya serba salah, namun tetap tidak mau melakukan yang benar.
Kepanikan atau kegoncangan jiwa itu kadang membuat orang tiba-tiba mudah terangsang melihat aktivitas keagamaan seseorang atau kebetulan mendengar uraian agama yang mampu menggoyahkan keyakinan sebelumnya, karena yang baru itu dianggapnya dapat memberi ketenangan dari kepuasan batin dan mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.
Pengertian Hubungan dengan tradisi Agama
Di antara pengaruh yang terpenting sehingga terjadi konversi agama adalah faktor pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya di waktu kecil, dan keadaan orang tua itu sendiri apakah termasuk orang yang kuat dan tekun beragama atau tidak.
Faktor lain yang tidak sedikit pengaruhnya dalam konversi agama adalah lembaga-lembaga keagamaan, masjid-masjid atau gereja-gereja. Aktivitas lembaga keagamaan itu mempunyai pengaruh besar terutama lembaga keagamaan sosialnya. Kebiasaan di waktu kecil melalui bimbingan-bimbingan di lembaga keagamaan itulah termasuk salah satu faktor yang memudahkan terjadinya konversi agama, jika pada usia dewasanya mengalami acuh tak acuh pada agama dan mengalami konflik jiwa dan ketegangan batin yang tidak teratasi.
Ajakan/ Seruan dan Sugesti
Peristiwa konversi agama terjadi karena ajakan dan sugesti, yang pada mulanya hanya bersifat dangkal saja atau tidak mendalam tidak sampai pada perubahan kepribadian, namun jika orang yang mengalami konversi dapat merasakan ketenangan dan kedamaian batin dalam keyakinan itu dalam kepribadiannya.
Orang-orang yang sedang gelisah mengalami keguncangan batin akan mudah menerima ajakan dan sugesti atau bujukan dari orang lain, apalagi sugesti tersebut menjanjikan harapan akan terlepas dari kesengsaraan batin yang sedang dihadapinya. Karena orang yang sedang gelisah atau guncang batinnya itu inginnya hanya segera terlepas dari penderitaannya. Dengan datang membawa nasihat, bujukan dan hadiah-hadiah yang menarik akan menambah simpatik hati orang-orang yang sedang mengalami kegoncangan tersebut yang sedang membutuhkan pedoman baru yang dijadikan pedoman dalam hidupnya.
Faktor Emosi
Salah satu faktor yang mendorong terjadinya konversi agama adalah pengalaman emosional yang dimiliki setiap orang dalam kaitannya dengan agama mereka.
Berdasarkan penelitian George A. Cob terhadap orang-orang yang mengalami konversi agama lebih banyak terjadi pada orang-orang yang dikuasai emosinya, terutama orang yang sedang mengalami kekecewaan akan mudah kena sugesti, terutama bagi orang emosional.
Faktor Kemauan
Beberapa kasus konversi agama terbukti dari hasil suatu perjuangan batin dan kemauan yang ingin mengalami konversi, dengan kemauan yang kuat seseorang akan mampu mencapai puncaknya yaitu dalam dirinya mengalami konversi. Hal ini dapat diikuti dari riwayat hidup ai-Ghazali yang mengalaminya, bahwa pekerjaan dan buku-buku yang dikarang bukanlah datang dari keyakinan tapi datang dari keinginan untuk mencari nama dan pangkat.
Menurut Mx Heirich, faktor yang mempengaruhi konversi agama ada empat yaitu: faktor pengaruh ilahi, pembebasan dari tekanan batin, suasana pendidika dan pengaruh sosial.
Pengaruh Ilahi
Kaitannya dengan masalh konversi agama menurut kalangan ahli teologi, pengaruh ilahi sangat menentukan terjadinya konversi agama. Tanpa adanya pengaruh dari ilahi orang tidak sanggup untuk menerima keyakinan yang baru, sehingga bantuan dari Allah swt ini sangat diperlukan untuk menentukan seseorang akan mengalami konversi agama atau tidak. Manusia tidak mampu menjangkau atau menganalisa secara ilmiah namun yang dapat dimengerti hanyalah setelah kejadian konversi itu terjadi serta amalan yang dilakukan dalam hidupnya sehari-hari. Manakala hidayah Allah swt telah menembus kalbu tidak ada yang mampu menghalangi, tidak ada gunung yang tinggi, tidak ada jurang yang dalam, semuanya akan mudah dan terang.
Pembebasan dari Tekanan Batin
Orang-orang sedang menghadapi situasi yang mengancam dan menekan batinnya dan tekanan batin itu tidak dapat diatasi dengan kekuatan dunia lain. Di situ ia mendapatkan pandangan yang baru yang dapat mengalahkan motif-motif dan patokan hidup terdahulu yang selama ini ditaatinya.
Permasalahan batin itulah yang tidak terselesaikan sehingga seseorang memberi kekuatan baru yang dianggap dapat menyelesaikan permasalahannya, dengan kata lain seseorang masuk ke dalam agama baru atau berpindah dari agama terdahulu ke agama yang baru, karena dianggap agama yang baru dapat bisa memberi ketenangan dan kedamaian batin. Maka dari itu orang mengalami tekanan batin akan mudah kena jebakan dan sugesti dari orang lain sehingga mudah mengalami konversi agama.
Pengaruh Sosial
Pengaruh sosial ini sangat cepat menjadikan seseorang mengalami konversi agama, karena terjadinya konversi tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial. Dalam konversi terdapat pengaruh timbal-balik antara faktor psikologis dan sosial.
Suasana Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam terbentuknya jiwa keagamaan, terutama bagi kaum wanita. Banyak yayasan agama mendirikan sekolah-sekolah, walaupun kenyataannya hanya sebagian kecil saja dari seluruh anak didik yang mau masuk agama yang dianut pendirinya. Walaupun demikian suasana pendidikan sangat berpengaruh sekali terhadap keagamaan seseorang. Dengan suasana yang baru memungkinkan orang mengalami perpindahan agama dengan rela meninggalkan agama terdahulu.
Menurut Wiliam James, faktor-faktor yang mempengaruhi konversi agama adalah sebagai berikut:
  1. Pengaruh hubungan antar pribadi balk pergaulan yang bersifat keagamaan maupun non agama (kesenian, ilmu pengetahuan ataupun bidang kebudayaan yang lain).
  2. Pengaruh kebiasaan yang rutin. Pengaruh ini dapat mendorong seseorang atau kelompok untuk berubah kepercayaan jika dilakukan secara rutin sehingga pertemuan-pertemuan yang bersifat keagamaan baik pada lembaga formal ataupun non formal.
  3. Pengaruh anjuran atau propaganda dari orang-orang yang dekat misalnya; teman karib, keluarga, famili dan sebagainya.
  4. Pengaruh pemimpin keagamaan. Hubungan yang baik dengan pemimpin agama merupakan salah satu faktor pendorong konversi agama.
  5. Pengaruh perkumpulan yang berdasarkan hobi. Perkumpulan yang dimaksud seseorang berdasarkan hobinya dapat pula menjadi pendorong terjadinya konversi agama.
  6. Pengaruh kekuasaan pemimpin. Adapun yang dimaksud di sini adalah pengaruh kekuasaan pemimpin berdasarkan kekuatan hukum. Masyarakat umumnya cenderung menganut agama yang dianut oleh kepala negara atau raja mereka.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Zakiyah Daradjat, Ilmu Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005). Hendro Puspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1983).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar