Skip to main content

Definisi Zikir

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 02, 2013

Ada beberapa definisi zikir menurut ulama, dan pakar. H. Abu Bakar Atjeh, sebagaimana dikutip M. Afif Ansori, memberikan pengertian zikir;
“Sebagai ucapan yang dilakukan dengan lidah atau mengingat akan Tuhan dengan hati, dengan ucapan atau ingatan yang mempersucikan Tuhan dan membersihkan-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak untuk-Nya, selanjutnya memuji dengan puji-pujian dan sanjungan-sanjungan dengan sifat-sifat yang sempurna, sifat-sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian”.
Lebih luas lagi bahwa termasuk zikir adalah setiap amalan orang Islam yang dilakukan karena Allah swt. Sebab jelas setiap amalan yang dilakukan karena Allah swt tentu dimulai dengan didasari pada niat beribadah kepada Allah.
Menurut ulama sufi, Syekh Ahmad al-Fathan, asal zikir itu ialah as-Shafa artinya bersih dan bening, wadah (tempatnya) ialah al Wafa artinya menyempurnakan, syaratnya adalah al-Hudhur artinya menghadirkan hati sepenuhnya. Hamparannya ialah amal saleh, khasiatanya adalah pembukaan dari Allah al-Aziz ar-Rahim.
Menurut Muhammad Hasbi Asshidieqy zikir adalah menyebut nama Allah dengan membaca tasbih, tahlil, membaca tahmid, membaca taqdis, takbir, hauqalah, hasbalah, basmalah, membaca al-Quran al Madjid dan membaca doa-doa yang ma’tsur.
Dalam pada itu zikir (mengingat akan Allah dan menyebutnya) dengan mengerjakan segala rupa taat. Oleh karena itu, persidangan-persidangan yang diadakan untuk membahas soal agama, bisa juga dinamakan majelis zikir. Majelis- majelis yang dibentuk untuk membahas masalah halal dan haram, dipandang juga majelis zikir (majelis menyebut nama Allah), karena mejelis-majelis tersebut mengingatkan manusia dari lalai kepada keinsafan.
Dari beberapa definisi zikir, disimpulkan bahwa zikir adalah suatu tindakan manusia yang beriman dalam rangka untuk mengingat Khaliknya dengan cara menyebut nama-Nya, mengingat keagungan-Nya dan selalu beramal shaleh. Semua itu dilandasi dengan niat yang ikhlas semata-mata beribadah kepada Allah dan selalu mengharapkan ridhlo-Nya.
Zikir tidak semata-mata melafadzkan asma Allah dalam bentuk wirid (perbuatan yang berbentuk ibadah lahir dan batin dan dilakukan secara terus menerus), tetapi juga sampai pada bentuk amal shaleh dan akhlak yang baik seseorang yang beriman dalam kehidupannya sehari-hari.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Pedoman Zikir dan Doa, (Semarang: Pustaka Rizqi Putra, 2000). M. Afif Ansori, Dzikir Demi Kedamaian Jiwa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003). A. Zaenuddin, M Jamhari, Al-Islam 2, (Muamalah dan Akhlak), (Bandung: Pustaka Setia, 1999).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar