Skip to main content

Biografi Asghar Ali Engineer

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 02, 2013

Asghar Ali Engineer dilahirkan dalam lingkungan keluarga ulama ortodoks Bohro pada tanggal 10 Maret 1939 di Sulumber, Rajastan (dekat Udaipur) India.
Ayah Asghar Ali Engineer bernama Syeikh Qurban Husein. seorang penganut kuat paham Syiah Ismailiyah dan berpikiran cukup terbuka untuk berdialog dengan penganut agama lain. Ayahnya juga seorang sarjana Islam terpelajar yang turut membantu pendirian pimpinan ulama Bohro. Sebagaimana digambarkan Asghar Ali Engineer, ayahnya adalah seorang yang mempunyai kesabaran besar ketika orang-orang dari kepercayaan lain mengajaknya berdialog.
Sewaktu kecil Asghar Ali Engineer pernah melihat seorang pendeta Brahmana Hindu datang untuk berdialog dan bertukar pikiran dengan ayahnya tentang kepercayaan yang dianutnya. Namun ayahnya, kata Asghar Ali Engineer, tetap yakin dengan kepercayaan yang dianutnya.
Asghar Ali Engineer menceritakan tentang masa kecilnya yang kerap kali menyaksikan eksploitasi atas nama agama. Hal ini berlangsung semenjak ayahnya menjadi ulama Bohro. Pada waktu itu tidak ada yang berani melakukan perlawanan terhadap sistem yang menindas. Ayahnya sendiri sebagai seorang ulama tidak bisa berbuat apa-apa meskipun dalam hatinya sangat membencinya. Asghar Ali Engineer menceritakan bahwa ayahnya harus memilih untuk melayani sistem itu atau akan mati kelaparan atau bahkan berhadapan dengan penyiksaan yang bengis.
Asghar Ali Engineer dilahirkan dalam masa eksploitasi kotor atas nama agama. Dengan tekun ia mempelajari literatur-literatur keagamaan dari berbagai sumber yang ditulis oleh kalangan Islam maupun Barat, baik dri kalangn tradisional maupun modern. Disamping itu, Asghar Ali Engineer juga mempelajari al-Quran dan hadis, juga fikih. Keterpaduan upayanya dalam mempelajari agama ditambah dengan pengalaman hidupnya yang berhadapan dengan serangkaian eksploitasi, membuatanya menjadi seorang pemikir sekaligus aktivis yang berpandangan liberal, revolusioner, dan demokratis.
Pada masa kecilnya, Asghar Ali Engineer mendapat pendidikan Bahasa Arab, Tafsir, Hadis dan Fikih dari ayahnya dan selanjutnya mengembangkannya sendiri. Asghar Ali Engineer juga belajar semua karya-karya penting tentang dakwah Fatimiyah melalui Sayidina Hatim, Sayidin Qadi Nu’man, Sayidina Muayyad Shirazi, Sayidina Hamiduddin Kirmani, Sayidina Hatim al-Razi, Sayidina Jafar Mansur al-Yaman, dan lain-lain.
Disamping pendidikan agama, Asghar Ali Engineer juga mendapat pendidikan umum. Ayahnya mengirimnya ke sekolah umum dan menyarankan untuk belajar teknik atau kedokteran. Namun Asghar Ali Engineer tertarik memilih belajar teknik sipil di Fakultas Teknik di Vikram University, Ujjain, India, dan lulus dengan mendapat gelar doctor. Setelah itu Asghar Ali Engineer memilih untuk menetap di Bombay, dan ayahnya juga ikut bergabung bersama di sana.
Asghar Ali Engineer menjadi semakin serius mempelajari agama setelah menyaksikan rentetan ekaploitasi atas nama agama dalam komunitasnya di Bohro. Ketika belajar pada tahun pertama tentang lintas ilmu, Asghar Ali Engineer banyak mempelajari karya-karya penulis Barat maupun muslim. Ia gemar membaca literatur tentang rasionalisme dalam bahasa Urdu, Arab, dan Inggris. Asghar Ali Engineer juga membaca tulisan Niyaaz Fatehpuri, seorang penulis dalam bahasa Urdu dan membaca tulisan tentang konflik ortodoksi agama. Pada saat itu ia juga belajar karya-karya Bertrand Russel, filsuf rasionalis asal Inggris, juga Das Capitalnya Karl Marx.
Meskipun mengakui terpengaruh oleh karya-karya pemikir besar tersebut, Asghar Ali Engineer tidak meninggalkan perhatiannya untuk mempelajari al-Quran dan tafsirnya yanag ditulis oleh sarjana-sarjana muslim. Selama periode ini Asghar Ali Engineer membaca uraian-uraian dari Sir Syed dan Maulana Azad. Di samping itu kemudian ia juga belajar secara mendalam tentang Rasail Ikhwanus Shafa dan kemudian membandingkannya dengan imam-imam Syiah Ismailiyah selama masa persembunyian mereka pada akhir abad 8 M.
Setelah lulus dari fakultas teknik Asghar Ali Engineer mengabdikan dirinya pada Bombay Municipal Corporation selama 20 tahun. Rasa tanggung jawabnya membuatnya memutuskan untuk mengundurkan diri, dan dengan sukarela ia terjun dalam pergerakan reformasi Bohro. Asghar Ali Engineer mulai memainkan peran pentingnya di Udaipur, pada waktu itu ia aktif menulis artikel-artikel di surat kabar terkemuka di India antara lain The Times of India, India Express, Statesmen, Telegraph, The Hindu, dan lain-lain.
Pada tahun 1977, The central Board of Dawoodi Bohro Community mengadakan konferensi pertamanya, saat itu Asghar Ali Engineer terpilih sebagai sekretaris jenderal dengan suara bulat, dan posisi itu terus dijabatnya hingga sekarang. Ia banyak mencurahkan waktunya untuk pergerakan reformasi melalui tulisan-tulisan dan ceramah-ceramahnya. Melalui wewenang keagamaan yang dimilikinya, ia aktif mencurahkan gagasan-gagasannya. Untuk itu ia harus menghadapi reaksi generasi tua yang cenderung bersikap konservtif, mempertahankan kemapanan. Dan konsekuensi terberat adalah serangan brutal dari pihak-pihak yang beroposisi dengannya.
Asghar Ali Engineer mulai dikenal sebagai sarjana Islam terkenal setelah mendapat gelar kehormatan D.Litt dari tempat kerjanya di Universitas Calcuta pada bulan Februari 1983. Gelar ini diperolehnya atas karya-karyanya yang berhubungan dengan keharmonisan masyarakaat dan kerusuhan sosial yang ditulis sejak pecahnya kerusuhan pertama di India pada tahun 1961 di Jabalpur.
Setelah itu, Asghar Ali Engineer mulai diikut sertakan pada konferensi-konferensi Islam internasional di berbagai negara dan universitas. Asghar Ali Engineer mengajar diberbagai universitas di India.
Asghar Ali Engineer juga mengajar diberbagai universitas di Eropa, Amerika Serikat dan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Eropa tempat ia mengajar antara lain: Ianggris, Jerman, Perancis, Switzerlnd. Di Asia antara lain: Indonesia, Malaysia, Thailand, Pakistan, Sri Lanka, Yaman, Meksiko, Libanon, Mesir, Jepang, dan lain-lain. Di Amerika Serikat tempat ia mengajar antara lain di New York, Colombia, Chicago, UNCL, Chicago Barat Laut, Philadelpia, Minnesota, dan lain-lain. Asghar Ali Engineer mengajar tentang Islam, hak-hak wanita dalam Islam, teologi pembebasan dalam Islam, masalah kemasyarakatan di Asia Selatan, negara Islam, dan sebagainya. Selain mengajar Asghar Ali Engineer juga memberikan perhatian yang besar kepada pemuda-pemuda muslim. Ia telah memimpin workshop untuk pemuda-pemuda muslim dan mengarahkan mereka terhadap pemahaman inter-religius dan hak asasi manusia.
Jabatan yang dipegang Asghar Ali Engineer adalah wakil presiden pada PUCL (Peoples Union for Civil Liberties), pemimpin pada Rikas Adhyayan Kendra (Center for Development Studies), pemimpin EKTA (Committee for Communal Harmony). Asghar Ali Engineer juga seorang ketua pendiri AMAN (Asia Muslim Action Network), suatu organisasi jaringan aksi muslim Asia yang mempromosikan hak-hak asasi manusia dan pemahaman lintas keyakinan (agama) di wilayah Asia.
Selain aktif menulis di media massa terkemuka di India, Asghar Ali Engineer juga menulis sejumlah artikel di beberapa jurnal terkemuka, salah satunya adalah di Indian Jaurnal of Secularism (India). Selain itu, Asghar Ali Engineer juga banyak menulis makalah untuk kuliahnya diberbagai universitas dalam dan luar negeri.
Secara garis besar, karya-karya Asghar Ali Engineer dapat dikategorikan ke dalam empat bidang (a) tentang teologi pembebasan; (b) tentang jender; (c) tentang komunalisme; (d) tentang Islam secara umum.
Beberapa karya Asghar Ali Engineer tersebut antara lain:
  1. Islam and Revolution (New Delhi: Ajanta Publication, 1984)
  2. Islam and Its Relevance to our Age (Kuala Lumpur: Ikraq, 1987)
  3. The Origin and Development of Islam (London: Sangam Book, 1987)
  4. The Shah Bano Controversy, ed. Asghar Ali Engineer, (Hyderbad: Orient Longman Limited, 1987)
  5. Status of Women in Islam (New Delhi: Ajanta Publication, 1987)
  6. Justice, Women and Communal harmony in Islam (New Delhi: Indian Council of Social Science Research, 1989)
  7. Islam and Liberation Theology: Essays on Liberative Elements in Islam (New Delhi: Sterling Publishers Private Limited, 1990)
  8. The Right of Women in Islam (Lahore: Vanguard Books, 1992)
  9. Islam and Pluralism (Mumbay: Institut of Islamic Studies, 1999)
  10. Islam the Ultimate Vision (Mumbay: Institut of Islamic Studies, 1999)
  11. The qur’qn, women and modern society (New Delhi: Sterling Publishers Private Limited, 1999)
  12. Reconstruction of Islamic Thought (Mumbay: Institut of Islamic Studies, 1999)
  13. What I Believe (Mumbay: Institut of Islamic Studies, 1999)
  14. Problems of Muslim Women in India, 1994. Dan lain-lain.
Kreativitas Asghar Ali Engineer tidak hanya menulis akan tetapi dia juga tetap aktif dan produktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Islam dengan berpegang pada syari’ah.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
http://www.DawoodiBohras.com/aboutus/Asghar.htm, M Agus Nuryatno, Islam, teologi pembebasan dan kesetaraan gender: studi atas pem,ikiran Asghar Ali Engineer, (Yogyakarta, UII Press, 2001). Djohan Effendi, Memikir Kembali ASUMSI pemikiran Kita, kata pengantar dalam Asghar Ali Engineer, Islam dan pembebasan, terj. Hairus Salim dan Imam Baihaqi, (Yogyakarta: LkiS, 1993). Asghar Ali Engineer, Hak-hak Perempuan dalam Islam, terj. Farid Wajidi dan Cici Farkha Assegaf, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2000).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar