Skip to main content

Persaksian dalam Agama Islam

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 13, 2012

Persaksian dalam agama Islam dikenal dengan syahadat, rukun pertama dari kelima rukun Islam. Persaksian dalam agama Islam, yaitu dua kalimat syahadat sekaligus sebagai bukti sahnya Islam. Seseorang muslim harus mengucapkannya secara urut, dan disertai dengan memahami maknanya.
Pengertian bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, ialah aku mengetahui dan menyakini dalam hatiku secara kuat, dan menjelaskan kepada orang lain bahwa tiada zat yang berhak di sembah di alam semesta ini kecuali Allah yang maha esa dan bahwasanya dia tidak membutuhkan siapa pun, tetapi semua yang selain Allah butuh kepada-Nya. Allah disifati dengan semua sifat sempurna dan disucikan dari semua sifat kurang dari hal-hal yang lain seperti itu yang terlintas dalam hati. Dia tidak beristri dan tidak pula beranak dan tidak ada satupun makhluk yang sama dengan­Nya dalam dzat, sifat dan af’al-Nya (perbuatan-Nya).
Adapun pengertian bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah ialah: aku mengetahui dan meyakini dalam hatiku secara kuat, dan menjelaskannya kepada orang lain bahwa junjungan kita Nabi Muhammad bin Abdullah adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, diutus-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, wajib membenarkan dan mengikuti-Nya. Barang siapa menyalahi petunjuk-Nya dia adalah pelaku maksiat dan pasti merugi.
Persaksian dalam agama Islam dari dua kalimat syahadat itu adalah laksana anak kunci yang dengannya masuk ke dalam alam keselamatan (Islam). Dengan kalimat itu, manusia dimasukkan ke dalam surga. Kalau kalimat ini menjadi kalimat ucapan terakhir dalam hidup duniawi, maka dia pasti masuk surga.
Setiap orang Islam wajib mengucapkan kalimat syahadat sekurang­-kurangnya sekali seumur hidup. Dipandang dari sudut hukum Islam, dua kalimat syahadat ini merupakan perjanjian atau kalimat syahadat itu berjanji kepada Allah, bahwa selama hayatnya di kandung badan ia akan mengikuti ketetapan-ketetapan Allah yang sekarang terdapat dalam al-Quran dan sunnah Rasulullah yang kini terdapat dalam kitab-kitab hadis dan sejarah hidupnya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Limaza Aslamma, Kami Pilih Islam, (Pustaka Progressi, Surabaya, 1979). Zakiah Darajat, Dasar-dasar Agama Islam, (Karya Uni Press. Jakarta, 1994). Habib Zain bin Ibrahim, Mengenal Mudah Rukun Islam, Rukun Iman, Rukun Ihsan secara Terpadu, (Penerbit al-Bayan, Bandung, 1998). Rozak dkk., Dinul Islam, (Al-Ma’arif, Bandung, 1989).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar