Skip to main content

Pengertian Veda

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 17, 2012

Pengertian Veda dapat dikaji dari dua pendekatan, yaitu etimologi dan semantik. kata Veda berasal dari urat kata kerja Vid yang artinya mengetahui dan Veda berarti pengetahuan.
Dalam pengertian semantik Veda berarti pengetahuan suci, kebenaran sejati, pengetahuan tentang ritual, kebijaksanaan yang tertinggi, pengetahuan spiritual sejati tentang kebenaran abadi, ajaran suci atau kitab suci sumber ajaran agama Hindu.
Menurut maharsi Sayana, kata Veda yang berasal dari urat kata “Vid” yang berarti untuk mengetahui dan Veda berarti kitab suci yang mengandung ajaran yang luhur untuk menuntun menuju kehidupan yang baik dan menghindarkannya dari berbagai bentuk kejahatan (Ista prapy anista parihara yoralaukikam upayam yogranto Vedayati sa Vedah).
Arifin Abbas berpandangan lain, pengertian Veda menurutnya:
Kitab suci Veda bukanlah kitab suci orang India dan Aria. Tetapi adalah kitab suci yang anasirnya dibawa oleh orang-orang yang datang kemudian ke Lembah Punjab. Orang-orang yang baru datang itu, yang berdarah aria juga sebagai kebiasaan tentu mencari usaha supaya penduduk yang asli menjadi terikat kepada mereka dengam akrab sekali. Anasir-anasir kitab suci Veda yang dibawa mereka diperintahkan supaya menjadi pelajaran tetap. Itulah yang terjadi pada 15 abad sebelum Masehi.
Adapun alasan kitab suci Veda itu bukan kitab orang India yang asli, karena isi kitab Veda itu banyak mengandung gambaran pikiran dan masyarakat yang bertentangan dengan bukti-bukti gambaran pikiran masyarakat orang India pada masa 15 abad sebelum Masehi menurut yang baru saja didapati oleh ahli-ahli pemeriksa.
Kitab Veda itu tertulis dalam bahasa sansekerta, yaitu bahasa orang Aria sendiri, yang tidak dikenal oleh orang India pada zaman pertamanya. Walaupun demikian kitab suci BVeda dihitung menjadi dokumentasi agama yang tertua di India. Tanggal dibukukan juga tidak terang. Hanya sebagian daripada nyanyian­nyanyian yang terdapat dalam Veda bertanggal sampai kepada abad yang kelimabelas sebelum Masehi, dan sebagian ahli mengatakan hanya sampai kepada abad yang keduabelas sebelum Masehi.
Isi Veda itu sendiri agak beragam. Di antaranya menceritakan asal muasal kejadian alam. Katanya, alam berasal dari “Parjabat” yang berkepala 1000, bermata 1000, dan berkaki 1000, lalu mengembangkan dirinya memenuhi segala yang ada. Untuk itu para Dewa memotong- motong dirinya, lalu menaburkannya ke segenap penjuru; maka terjadilah alam ini. artinya, alam dan parjabat adalah satu (dan dari sini lahirlah filsafat serba atau alias pantheisme).
Terlepas dari keterangan di atas, Sami Dayananda Sarasvati dalam bukunya RgVedadi Bhasya Bhumika (Penjelasan dan komentar terhadap RgVeda) yang ditulisnya dalam bahasa Hindi menyatakan kata Veda berasal dari 4 urat kata Veda berikut:
  1. Vid : mengetahui (Anadi, Set, Parasmaipada) -Vetti. 
  2. Vid : menjadi ada (Divadi, Anit) - Vidyate. 
  3. Vid : membedakan (Rudhadi, Anit) -Vinte. 
  4. Vidi : mencapai (Tudadi, Set) Vindati atau Vindate.
Lebih jauh Parmand menambahkan akar kata yang lain (ke-5) di dalam Dhatupatha yang dari padanya ia mendapatkan arti Veda. Urat kata Vid: cetanak ftyanavisesu disebutkan sebagai konyugasi di dalam bentuk Atmanepadam. Akar kata ini berarti menjadi tahu, mengajar, menghubungkan, memberitahukan atau menceritakan.
Meskipun termasuk agama kuna, hinduisme mempunyai ajaran keagamaan yang tertulis dalam kitab-kitab sucinya yang disebut Veda. Kitab suci tersebut ditulis sejak masa-masa permulaan secara bertahap. Veda dalam hal ini, bermakna: pengetahuan (knowledge). Dari rumpun akar kata yang sama, maka dapat disaksikan perkembangan kata tersebut sebagai berikut: vedo (old Norse), videre (Latin), oida (Grik), Woit (Gothic), Weiss (Jerman), dan Wot (Inggris).
Kitab Veda tertulis dalam bahasa Sansekerta yang tinggi, karena bahasa itu sekarang telah menjadi bahasa yang mati, maka tidak semua orang yang beragama Hindu dapat memahami kitab suci tersebut. Oleh sebab itu pendeta-pendeta Hindu berusaha menyalinkan sebahagian isi kitab suci itu agar dapat dibaca oleh umum.
Veda dalam bentuk tunggal (dalam bahasa Inggris biasanya ditulis Veda) berarti pengetahuan suci sedang dalam bentuk jamaknya (dalam bahasa Inggris biasanya ditulis Vedas) berarti dalam pengertian yang luas yakni seluruh kitab Sruti yang terdiri dari 4 Veda (Mantra Samhita), kitab-kitab Brahmana, Aranyaka dan kitab-kitab Upanisad.
Tentang arti Veda, S. Radhakrishnan lebih jauh menyatakan: Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan dalam tahap kedua disebabkan oleh pengkajian yang lebih mendetail, sedang kebijaksanaan (Veda) adalah pengetahuan tahap awal (tingkatan yang pertama) yang diturunkan dari Prinsip tak terciptakan.
Veda bukanlah susastra tunggal seperti Bhagavadgita atau sebuah himpunan sejumlah buku disusun dalam waktu tertentu seperti Tripitaka, kitab suci agama Buddha atau Biblenya penganut Kristen, tetapi adalah keseluruhan susastra yang muncul berabad-abad yang silam dan diturunkan serta diteruskan dari generasi ke generasi; melalui tradisi lisan.
Pada saat tulisan belum ditemukan dan buku­-buku belum tersedia ingatan umat manusia sangat kuat dan muncul tradisi untuk mengingat ini, untuk dijadikan pegangan umat manusia memerlukan waktu untuk memelihara susastra ini dan Veda sebagai dinyatakan adalah pengetahuan suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa, Wahyu ini dikuduskan sedemikian rupa dan menjadi standar pemikiran serta perasaan umat Hindu. Jadi Veda adalah pengetahuan dan kebijaksanaan suci dokumen pertama dan tertua yang dimiliki oleh umat manusia.
Veda yang berarti pengetahuan adalah nama bagi sumber pengetahuan suci India. Kitab suci adalah sumber pengetahuan yang dipandang otoritatif secara ketuhanan mengenai masalah-masalah yang tidak dapat diketahui oleh sarana-sarana pengetahuan biasa.
Bahasa yang digunakan dalam Veda adalah bahasa Sanskerta dan bahasa tetap juga digunakan sampai berkembangnya susastra Veda pada jaman sesudah Veda itu dihimpun dalam 4 himpunan yang disebut Samhita dan keempat Samhita itu dikenal dengan nama Catur Veda, yang terdiri: RgVeda, YajurVeda, SamaVeda dan AtharvaVeda.
Istilah atau nama Sansekerta sebagai nama bahasa, dipopulerkan oleh seorang maharsi bernama Panini. Maharsi Panini pada waktu itu mencoba menulis sebuah kitab Vyakarana, yaitu kitab tata bahasa Sanskerta yang terdiri 8 Adhyaya atau bab yang terkenal dengan nama Astadhyayi, yang mencoba mengemukakan bahwa bahasa yang digunakan dalam Veda adalah bahasa deva-deva yang dikenal pula dengan nama Daivivak yang artinya bahasa atau sabda Devata.
Beberapa tahun kemudian atas jasa maharsi Patanjali yang menulis kitab Bhasa dan merupakan buku kritik terhadap karya Panini yang ditulis pada abad ke II Sebelum Masehi makin terungkaplah nama Daivivak untuk menamai bahasa yang digunakan dalam Veda termasuk pula digunakan dalam kitab-kitab Itihasa (Sejarah), Purana (sejarah kuna).
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
I.Made Titib, Pengantar Veda, (Hanuman Sakti, Jakarta, 2001). Zaenal Ariffin Abbas, Perkembangan Pikiran Terhadap Agama, (Pustaka al­Husna, Jakarta, 1984). Abujamin Roham, Agama wahyu dan Kepercayaan, (Media Da’wah, Jakarta, 1992). Sri Swami Sivananda, mnti Sari Ajaran Hindu, (Paramita, Surabaya, 1983).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar