Skip to main content

Pengertian Dewa dan Dewata

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 20, 2012

Secara etimologis, kata dewa berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Dev, yang berarti sinar dan juga berarti terang, karena pengertian dewa dianggap sebagai kekuatan alam yang mempunyai person yang menerangi. Dalam veda, Tuhan yang Maha Esa dan para dewa disebut dewata. Kata ini berarti cahaya berkilauan, sinar gemerlapan yang semuanya itu ditujukan kepada manivestasi-Nya, juga ditujukan kepada matahari atau langit, termasuk api, petir atau fajar.
Dewa bagaikan roh yang berkepribadian maka mereka berfungsi dan berperan memberi sinar, petunjuk, nasehat, perlindungan kepada manusia dalam bidang kehidupan sesuai dengan tugas masing-masing.
Arti dan pengertian dewa menurut konsepsi itu, sesuai dengan pemujaan dan penyembahan yang dilakukan oleh orang-orang primitif terhadap sesuatu yang dianggap sebagai Dewa atau Tuhan dalam rangka memperoleh manfaat, keuntungan, dan perlindungan dari mereka. Dewa juga berarti makhluk surga atau yang sangat mulia.
Selain kata dewa, terkadang disebut kata Dewata. Dewata mempunyai pengertian lain. Dewata lebih tinggi dari dewa dan tidak sekedar sinar atau dev, tapi di atas dev atau sinar di atas sinar, yakni dewa di atas dewa atau maha dewa. Berdasarkan gramatika bahasa Sansekerta, kedua kata itu (dewa dan dewata) mempunyai pengertian yang sama.
Pengertian dewata terdapat dalam kalimat yang termuat dalam Rig Weda: X: 12: 8 dan X: 90: 3, yang berbunyi “Tuhan melebihi sinar-Nya”. Sinar dalam bahasa aslinya (Sanskerta) adalah dev ini berarti bahwa dewata adalah dewa di atas aatau ia mempunyai kedudukan lebih dari para dewa.
Menurut agama Hindu, Tuhan adalah Esa (Eka) maha kuasa dan maha ada, dan menjadi sumber dari segala yang ada dan tiada kepercayaan atas keesaan ini dapat dilihat dari rumusan-rumusan mantra (ayat) yang terdapat di dalam kitab “Reg Weda” dari sini (mantra) akan mendapatkan pengertian bahwa dewa-dewa adalah ciptaan-Nya. Sampai sekarang masih banyak yang salah mengartikannya dan beranggapan dewa adalah Tuhan.
Pengertian Dewa dan Dewata, keduanya tidak sama. Dewa bukanlah Tuhan dewa-dewa dihubungkan untuk aspek tertentu dan khusus dari fenomena alam semesta ini tiap aspek dikuasai oleh satu dewa atau lebih dengan ciri-ciri atau lambang-lambang yang khusus pula.
Dalam agama Hindu dijumpai banyak jumlah atau nama dewa-dewa. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Max Muller, jumlah dewa-dewa semuanya sebanyak 33 dewa dan terbagi atas 3 kelompok yang terdiri II dewa untuk tiap-tiap wilayah kekuasaan dunia, angkasa, dan surga. Hal ini terdapat dalam kitab suci Reg Weda dan Atharvaveda.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
K. Sukardji, Agama-agama yang Berkembang di Dunia dan Pemeluknya, (Bandung: Angkasa, 1993). Asmoro Ahmadi, Filsafat Umum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995). I Made Titib, Bhagavan Vedah Sang Hyang Weda, Terjemahnya Veda Sabda Suci (Pedoman Praktis Kehidupan), (Surabaya: Paramita, 1996). Departemen Agama RI, Reg Weda, Mandala IV & V, Terj. G. Pudja, dan W. Sadia, (Jakarta: Depag, 1981). Lembaga Penterjemah Kitab Suci Veda, Brahmanda Purana, Terj. Gde Sandhi dan Gede Pudja, (Jakarta: LPK Kitab Suci, 1980).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar