Skip to main content

Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 19, 2012

Kitab Perjanjian Baru sebagai salah satu kitab suci agama Kristen, terdiri dari empat kitab Injil, yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes (Yahya). Secara umum, digambarkan sebagai berikut:
Injil Matius
Kitab Injil Matius ini uraiannya merupakan kelanjutan dari Perjanjian Lama, yang ditulis untuk menunjukkan.bahwa Yesus telah menamatkan sejarah Bani Israil, di mana la selalu mengutip dari Perjanjian Lama untuk menunjukkan bahwa Yesus telah berbuat sebagai al-Masih (Pemimpin yang.diakui rakyat dengan upacara mengusapkan ke badannya minyak kasturi) yang telah; lama dinanti-nanti oleh orang Yahudi.
Begitu pula dalam Injil. Matius diuraikan tentang silsilah, keturunan Yesus yang melalui Daud hingga sampai Ibrahim dan la selalu menonjolkan-sikap Yesus terhadap hukum Yahudi yang. mengandung tiga sendi, Sembahyang, Puasa dan Sedekah. Matius menyatakan.bahwa Yesus ingin menyampaikan ajarannya; pertama kepada pengikutnya, dan Yesus berkata kepada 12 Rasul, bahwa jangan mengikuti jalannya orang kafir dan jangan masuk ke kota Samaria lebih baik pergi kepada domba-domba Bani Israil yang hilang (Matius. 15 : 24.).
Menurut para ahli tafsir “Terjemahan Ekumenik”, sebagaimana dikutip Maurice Bucaille:
“Biasanya orang berpendapat bahwa Injil Matius ditulis di Syria atau di Phenisie, karena di tempat tersebut terdapat banyak orang Yahudi, kita dapat merasakan suatu polemik melawan agama yahudi Sinagog yang ortodoks yang dianut oleh kaum Parisi sebagaimana terjadi dalam konferensi Sinagog di Yamina sekitar tahun 80.”
Injil Markus
Kitab Injil Markus adalah kitab yang paling pendek tetapi paling tua, yang dikarang seorang murid sahabat Yesus, seorang Rasul. Markus adalah satu-satunya pengarang Injil yang menguraikan tentang Yesus di salib, sebagai seorang muda yang berusaha mengikuti gurunya (Markus, 14; 51-52). Menurut tradisi ia adalah teman Petrus di Roma, yang menyusun Injilnya setelah Petrus wafat antara tahun 65-70.
Seluruh Injil Markus dianggap Kanon yang resmi, namun para ahli modern menganggap bahwa akhir Injil Markus tentang Yesus beberapa kali menampakkan diri dan mengutus murid-muridnya (Markus 16; 9-20) merupakan karya tambahan. Oleh karena bagian tersebut tidak dimuat dalam dua manuskrip kuno, Injil lengkap, yaitu Kodex Vatikanus dan Kodex Sinaitikus dari abad keempat.
Injil Lukas
Kitab Injil ini merupakan karya sastra yang baik dan tertulis dalam bahasa Yunani yang murni, maka ada penulis mengatakan bahwa Lukas adalah seorang pencatat berita, dan ada yang mengatakan sebagai penulis Roman. Pada mulanya Lukas adalah orang kafir yang terpelajar tetapi kemudian menganut agama Kristen.
Injil Yohanes (Yahya)
Injil Matius, Markus dan Lukas merupakan Injil-injil Sinoptik yang berbeda dari Injil Yohanes. Jika di dalam Injil Sinoptik kata-kata Yesus diuraikan bernada perintah, maka dalam Injil Yahya bernada berpikir. Injil ini ditulis oleh Yohanes anak Zebede saudara Ya'kub, salah seorang sahabat Yesus. Dalam seni gambar Yohanes dilukiskan berdampingan dengan Yesus ketika santapan terakhir sebelum Yesus disalib. Kitab Yohanes ini ditulis pada akhir abad pertama, yaitu sekitar 60 tahun setelah Yesus wafat.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Abujamin Roham, Agama Wahyu dan Kepercayaan Budaya, (Media Da’wah, Jakarta, 1999). Maurice Bacaille, Bibel, Al-Qur’an, dan Sains Moderen, Alih Bahasa M. Rasyidi, (Bulan Bintang, Jakarta, 1979).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar