Skip to main content

Gambaran Umum Penyakit Polio

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: December 11, 2012

Penyakit Polio dikenal juga sebagai Poliomyelitis.Poliomyelitis dikenal juga sebagai Poliomyelitis Anterior Akut Infantile Paralysis, atau juga penyakit Heine dan Medin. Secara etimologi poliomielitis berasal dari bahasa Latin yaitu polio yang artinya abu-abu, dan myelon yang artinya sumsum.
Penyakit Polio adalah radang akut sumsum tulang belakang karena virus dengan gejala-gejala demam, sakit leher, sakit kepala, muntah, kaku tengkuk dan punggung. Penyakit ini sering kali menyerang tanduk depan zat kelabu sumsum tulang belakang.
Menurut Martin Edward, penyakit Polio adalah infeksi pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh tiga virus berkeluarga dekat tetapi berbeda. Serangan satu tipe virus akan memberikan kekebalan tubuh seumur hidup hanya untuk tipe virus tersebut.
Sedangkan menurut Sudrajat Suraatmaja, penyakit Polio adalah suatu penyakit infiral yang akut yang disebabkan penyakit infeksi virus polio tipe I, II, III dan penyakit ini sering diderita oleh anak-anak umur 1 sampai 2 tahun".
Menurut Soedarto D.T.M.H, penyakit Polio disebut juga Infantile paralysis adalah radang sel-sel saraf tulang belakang (spinal cord) yang disebabkan oleh virus poliomielitis dan menyebabkan penyakit yang berjalan akut.
Pada manusia, penyakit Polio merupakan infeksi primer pada saluran pencernaan dan kadang-kadang menimbulkan kelainan pada saraf. Virus polo ditemukan pada air liur dan tinja penderita polio, dan virus ini ditularkan pada kontak langsung atau kontaminasi dari tinja melalui kolam renang, mainan, atau makanan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan juga melalui titik ludah penderita. Penularan penyakit ini juga dapat melalui bermacam serangga seperti, lipas, lalat dan yang lainnya.
Underwood yang berasal dari Inggris pada tahun 1787 mengungkapkan polio sebagai penyakit paralisis akut pada anak. Namun dalam buku yang lain Underwood pada tahun 1789 pertama kali menulis tentang kelumpuhan anggota badan bagian bawah (Ekstremitis Inferior) pada anak, yang kemudian dikenal sebagai Poliomyelitis.
Pada abad XIX, Kassmaul menamai penyakit Polio sebagai poliomielitis akut. Sedangkan Heine (1940), seorang ahli bedah tulang dari Jerman pertama kali menggambarkan gejala klinis polio dan pada tahun 1890 Medin dari Swedia melaporkan gambaran epidemologi penyakit ini, sehingga penyakit ini sering disebut penyakit Heina dan Medin. Penyakit ini terdapat di seluruh dunia dengan gambaran yang beranekaragam gambaran epidemiologis dan klinis. Penyakit ini telah diketahui sejak akhir abad XVIII.
Tahun 1909 Lansteiner dan Popper berhasil memindahkan penyebab poliomielitis ke otak kera dengan cara inokulasi (penanaman benih). Kemudian Enders dkk (1949) berhasil membiakan virus polio kedalam sel secara invivo (pembuahan di dalam sel telur). Penemuan ini merupakan virologi sehingga gambaran epidemologis dan patogenesis penyakit ini semakin jelas.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Martin Edward, Penyakit Anak Sehari-hari dan Tindakan Darurat, (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2000). Sudrajat Suraatmaja, Petunjuk Praktis Imunisasi, (Jakarta: Arcan, 1992). T.H. Rampengan & I.R.Laurentz, Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, (Jakarta: EGC, 1993). Soedarto, Penyakit-penyakit Infeksi di Indonesia, (Jakarta: Widya Medika, 1992).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar