Skip to main content

Sejarah dan Penyebaran Tarekat Maulawiyah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 06, 2012

Secara umum, sejarah munculnya tarekat dimulai pada abad ke-4 yang dipelopori oleh Abu Said al-Muhari yang mendirikan tempat-tempat penginapan yang dikelola secara khusus yang kemudian diubah menjadi markas sufisme. Kemudian mulai menyebar di Irak, Mesir dan Maroko. Salah satu sumber terpenting dalam sejarah awal tarekat ini adalah karya-karya Rumi.
Selain karya tulisnya, ada satu hal yang juga merupakan sumber terbentuknya Tarekat Maulawiyah, yaitu sama’, yang meliputi musik, nyanyian dan tarian spiritual.
Jika dilihat dari riwayat kehidupan Rumi sebagai pendiri tarekat ini, tarian spiritual muncul sejak terjalinnya hubungan spiritual yang terjadi antara dua sahabat karib, Rumi dan Syamsuddin.
Selama enam bulan bersama, akhirnya dapat mengubah kehidupan Rumi sepenuhnya. Dan setelah peristiwa kehilangan Syamsuddin, Rumi menyelenggarakan pertemuan-pertemuan sama’ untuk mengenang Syamsuddin. Dari pertemuan-pertemuan sama’ inilah akhirnya terbentuk sebuah lembaga tasawuf yang memiliki ciri tarian berputar yang dipimpin oleh al-Rumi, yaitu Tarekat Maulawiyah.
Menurut Syaikh H. Jalaluddin dalam Abu Bakar Aceh, tarekat Maulawiyah merupakan salah satu dari 41 macam tarekat yang sudah diakui kebenarannya di Indonesia. Selain itu juga merupakan tarekat besar keempat yang lahir dan tumbuh di Turki, setelah Tarekat Qadiriyah, Tarekat Suhrawardiah dan Tarekat Syadziliyyah. Tarekat ini berpusat di Turki dan awalnya berkembang di daerah sekitarnya. Seni yang ada di dalamnya membuat Tarekat Maulawiyah mempunyai pengaruh besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan kalangan seniman pada sekitar tahun 1648 M.
Pada masa sekarang, tarekat Maulawiyah paling banyak ditemui di Anatolia, Turki dan perkembangan terakhir ada di Amerika Utara. Pada tahun 1925 M, kegiatan sama’ dalam Tarekat Maulawiyah di Turki sempat dilarang. Tetapi sekitar tahun 1954 M, sama’ diperkenankan kembali. Awalnya, sama’ dianggap bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi akhirnya bisa mendatangkan kekaguman oleh banyak penduduk Turki yang disebabkan oleh unsur-unsur yang terdapat di dalamnya sampai mencapai ekstase.
Banyak ahli mistik klasik yang diilhami dari musik darwis tarekat Maulawiyah ini. Kenyataannya, lagu-lagu terbaik dari musik klasik Turki banyak digubah oleh seniman-seniman yang mempunyai hubungan dengan Tarekat Maulawiyah. Ahli-ahli kaligrafi dan miniatur pun banyak yang tergabung dalam anggota darwisMaulawiyah. Tarekat ini melengkapi masyarakat Turki dengan karya-karya seni muslim yang pernah diciptakan. Pengaruh Jalaluddin Rumi telah menjadi daya kekuatan hidup dalam perkembangan mistisisme kesusastraan dan seniman Turki.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
M. Muhsin Jamil, M.A., Tarekat dan Dinamika Sosial Politik; Tafsir Sosial Sufi Nusantara, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005). Hartono Ahmad Jaiz, Mendudukan Tasawuf; Gus Dur Wali?, (Darul Falah, Jakarta, 1999). Abu Bakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat; Kajian Historis tentang Mistik, Cet. XIII, (Ramadhan, Solo, 1996). A. J. Arberry, Pasang Surut Tasawuf, Terj. Bambang Herawan, (Mizan, Bandung, 1985).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar