Skip to main content

Pengertian Nafs al-Amarah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 15, 2012

Pada dasarnya jiwa manusia itu memiliki dua potensi yang berlawanan, yaitu kebaikan dan kejahatan. Potensi kebaikan dalam bahasa al-Quran antara lain diwakili oleh kata al-aql, al-qalb, al-ruh, dan al-fitrah. Sedangkan potensi kejelekan atau kejahatan biasanya merujuk pada al-nafs atau nafs, al-hawa (hawa nafsu), dan nafs al-amarah.
Nafs al-Amarah secara etimologi dapat diartikan dengan jiwa yang memerintah. al-Quran menyebut jiwa ini, “Sesungguhnya jiwa manusia (nafs) menyuruh berbuat kejahatan....” (Q.S. Yusuf: 53). Nafs ini ada dalam indra dan dikuasai oleh berbagai hasrat dan keinginan dunia rendah. Perjuangan dalam tahap-tahap awal perjalanan spiritual adalah melawan nafs al-Amarah.
Nafs al-Amarah atau nafs yang memerintah, menyuruh seseorang untuk melakukan segala bentuk kejahatan, merupakan nafs dari orang-­orang awam pada umumnya. Inilah nafs yang belum dimurnikan atau dibersihkan, dan sumber segala jenis kejahatan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Amatullah Amstrongh, Kunci Memasuki Dunia Tasawuf, Terj. M.S. Nashrullah, (Bandung: Mizan, 2001).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar