Skip to main content

Pembelajaran Problem Based Instruction

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: November 17, 2012

Pembelajaran Problem Based Instruction merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik, yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.
Model pembelajaran Problem Based Instruction mempunyai beberapa nama lain seperti Project-Based Teaching (belajar proyek), Experienced-Based Education (pembelajaran berdasar pengalaman), Authentic Learning (belajar autentik) dan Anchored Instruction (belajar berdasar kehidupan nyata).
Problem Based Instruction mempunyai perbedaan penting dengan pembelajaran penemuan. Pada pembelajaran penemuan didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan berdasar disiplin ilmu dan penyelidikan siswa berlangsung di bawah bimbingan guru terbatas dalam ruang lingkup kelas, sedangkan Problem Based Instruction dimulai dengan masalah kehidupan nyata yang bermakna dimana siswa mempunyai kesempatan dalam memilih dan melakukan penyelidikan apapun baik di dalam maupun di luar sekolah sejauh itu diperlukan untuk memecahkan masalah.
Problem Based Instruction merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyu sun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Dengan Problem Based Instruction siswa dilatih menyu sun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Selain itu, dengan pemberian masalah autentik, siswa dapat membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses belajar dan menyimpannya dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan lagi.
Menurut Arends berbagai pengembangan Problem Based Instruction telah memberikan model pengajaran itu memiliki karakteristik sebagai berikut:
Pengajuan pertanyaan atau masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran disekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu-ilmu sosial), masalah yang akan diselidiki telah dip ilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.
Penyelidikan autentik
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata.
Menghasilkan produk dan memamerkannya
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk mengahasilkan produk tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut dapat berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer. Dalam pembelajaran Hukum Newton tentang gerak, produk yang dapat dihasilkan adalah berupa laporan.
Kolaborasi atau kerjasama
Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007). Nurhadi, Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: Grasindo, 2004).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar