Skip to main content

Probability Sampling dalam Penelitian

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 05, 2012

Probability sampling dalam penelitian biasa juga diistilahkan dengan random sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap elemen populasi untuk diambil sebagai sampel. Artinya jika elemen populasinya ada 1000 yang akan diajadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen mempunyai kemungkinan 25/1000 untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Dengan demikian, probability sampling adalah sampel acak. Dalam menggunakan teknik sampling ini peneliti memberi kesempatan yang sama kepada tiap-tiap subjek untuk terambil sebagai anggota sampel. Dengan kata lain subjek mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel tanpa pandang bulu. Probability sampling dalam penelitian, biasa digunakan apabila populasinya homogen yang hanya mengandung satu ciri.
Dalam probability sampling terdapat beberapa teknik yang lebih spesifik lagi untuk menentukan sampel, yaitu:
Simple Random Sampling
Simple Random Sampling atau sampel acak sederhana adalah cara mengambil sampel dengan memberi kesempatan yang sama untuk dipilih begi setiap individu atau unit dalam keseluruhan populasi. Secara singkat dapat dikatakan dalam merpergunakan metode sampling acak sederhana ini beberapa syarat perlu dipenuhi, diantaranya :
  1. Harus tersedia kerangka sampling (sampling frame). Kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi, bisa berupa data tentang orang/ binatang, kejadian, tempat atau juga tentang benda. Jika populasi penelitian adalah mahasiswa perguruan tinggi “X”, maka peneliti harus bisa memiliki daftar semua mahasiswa yang ada di perguruan tinggi “X” tersebut selengkap mungkin. Termasuk mengetahui nama, jenis kelamin, alamat, usia dan informasi lain yang berguna bagi penelitiannya.
  2. Sifat populasi harus homogen, kalau tidak kemungkinan akan terjadi bias.
  3. Keadaan populasi tidak tersebar secara geografis.
Keuntungan teknik sampel acak sederhana adalah mudah dilakukan dan cukup tepat untuk populasi yang seragam. Sedangkan kelemahannya adalah data yang diperoleh terkadang tidak lengkap dan untuk data yang heterogen teknik ini tidak bisa digunakan.
Stratified Random Sampling
Stratified randomsampling atau pengambilan sampel secara acak stratifikasi digunakan apabila suatu populasi terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen. Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Sysmatyc Random Sampling
Pengambilan sampel sistematis ialah suatu metode pengambilan sampel, di mana hanya unsur pertama saja dari sampel dipilih secara acak, sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilh secara sistematis menurut suatu pola tertentu, metode ini dapat dijalankan pada kedua keadaan, yaitu :
  1. Apabila nama atau identifikasi dari satuan-satuan elementer dalam populasi terdapat dalam suatu daftar (kerangka sampling), sehingga satuan-satuan tersebut dapat diberi nomor urut.
  2. Apabila populasi itu mempunyai pola beraturan, seperti blok-blok dalam kota, atau rumah-rumah pada satuan jalan. Blok-blok atau rumah-rumah itu dapat diberi nomor urut.
Keuntungan metode ini ialah, bahwa cara ini mudah dalam pelaksanaannya dan juga dapat capat diselesaikan. Kesalahan tentang memilih individu yang kesekian mudah diketahui, dan kalaupun salah tidak begitu mempengaruhi hasilnya. Kelemahannya ialah bahwa individu yang berada di antara yang kesekian dan kesekian dikesampingkan, sehingga cara ini tidak sebaik sampling acak.
Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel apabila objek yang akan diteliti atau sumber data yang sangat luas. Misalnya penduduk suatu Negara, propinsi atau kabupaten. Untuk mentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data maka pengambilan sampel ditentukan secara bertahap dari wilayah terkecil (kabupaten). Setelah terpilih sampel terkecil, kemudian baru dipilih secara acak.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Soekitjo Notoatmojo, Metodologi Penelitian Kesehatan, (Cet. III; Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2005). S. Nasutiaon, Metode Reseach, (Cet.VI; Jakarta : Bumi Aksara, 2003). Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian, (cet. XII; Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002). Imam Suprayogo dan Topbroni, Methodologi Penelitian Sosial Agama (Cet. XII; Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar