Skip to main content

Pengertian Skemata dalam Pembelajaran

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 27, 2012

Pengertian Skemata. Menurut Piaget, skemata merupakan representasi bentuk dari seperangkat persepsi, ide, dan aksi yang diasosiasikan, dan merupakan dasar pembangunan pemikiran. Skemata selalu berkembang sejalan dengan kapasitas pengalamannya. Dalam perkembangannya skemata sebelumnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari skemata baru.
Pengertian skemata ketika dihubungkan dengan teori membaca, menggambarkan proses dimana pembaca mengkombinasikan pengetahuan awalnya dengan informasi baru dalam teks bacaan yang dipahami atau Skemata merupakan bagian dari pengetahuan awal yang menyediakan interpretasi bermakna tentang konten yang baru.
Skemata berawal dari teori skema, yang menggambarkan proses dimana pembelajar membandingkan latar belakang pengetahuan yang mereka miliki dengan informasi yang baru akan didapatkannya. Teori skema ini didasarkan pada kepercayaan bahwa setiap kegiatan pemahaman dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang yang luas.
Ada dua proses yang saling mengisi yang menyebabkan skemata seseorang senantiasa berkembang, yaitu: Proses asimilasi dan proses akomodasi. Asimilasi adalah proses penyerapan konsep baru ke dalam struktur kognitif yang telah ada, pada proses asimilasi seseorang menggunakan struktur atau kemampuan yang ada untuk menanggapi masalah yang datang dari lingkungannya. Akomodasi adalah proses pembentukan skemata baru atau memodifikasi struktur kognitif yang telah ada supaya konsep-konsep baru dapat diserap.Jadi dalam proses akomodasi seseorang memerlukan modifikasi struktur kognitif yang sudah ada dalam mengadakan respon terhadap tantangan lingkungannya.
Keserasian antara asimilasi dengan akomodasi, kemudian disebut Ekuilibrasi. Ekuilibrasi adalah proses terjadinya perubahan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain yang mengahasilkan suatu keseimbangan baru. Jika seseorang berhadapan dengan suatu masalah, maka struktur kognitifnya akan mengalami ketidakseimbangan sehingga secara spontan struktur kognitif tersebut mengadakan kegiatan pengaturan diri (Self-regulation) sebagai upaya untuk memperoleh suatu keseimbangan baru lagi. Tercapainya keseimbangan baru meunjukkan bahwa ada sesuatu yang telah dicapai sebagai umpan balik dan disimpan dalam struktur yang permanen.
Upaya mengaktifkan skemata dalam pembelajaran siswa adalah dengan menggunakan advance organizer atau pengorganisasian awal. Contoh advance organizer atau pengorganisasian awal adalah: menggunakan Visual aids (bantuan visual) berupa gambar, melakukan demonstrasi, berbicara tentang pengalaman hidup yang nyata yang dihubungkan dengan materi pelajaran yang ada, memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang ada, melakukan diskusi.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ami Achsin, Beberapa Metode Belajar Mutakhir. (IKIP Ujung Pandang; 1985). Bhattacharya, K. & Han, S. Piaget and cognitive development. In M. Orey (Ed.), Emerging perspectives on learning, teaching, and technology. (2001). Jerome Kagan, Lang, Cynthia. Psychology and education. (United States America. Harcourt Brace Jovanovich; 1978). E. Richard Mayer, Educational Psychology. (California.Harvard Collins; 1986). Mochamad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. (Sinar Baru Bandung; 1987)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar