Skip to main content

Pengertian Ilmu Laduni (Ladunni)

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 14, 2012

Kata laduni (Ladunni), berasal dari bahasa Arab, akar kata dari ladun/ laday, berarti dekat/ pangkuan. Banyak Ulama dan Sufi memberikan pengertian Ilmu Laduni, pengertian berbeda namun, memiliki hakikat makna yang sama. Beberpa pengertian ilmu laduni yang dimaksud adalah:
Abdul Qadir Jailani dan al-Jilli memberikan pengertian ilmu laduni sebagai ilmu rohani dan pengetahuan hikmah (kebijakan) yang diperoleh melalui perbuatan kontinyu, dalam waktu lama dalam hal kebaikan dan kesalehan amal ibadah.
Pengertian Ilmu Laduni menurut al-Ghazali adalah ilmu yang dipancarkan langsung oleh Tuhan ke lubuk hati manusia tanpa proses belajar terlebih dahulu dan tanpa proses metode ilmiah. Menurutnya lahirnya ilmu laduni, melalui kasyf atau ilham.
Ibn Arabi menjelaskan pengertian ilmu laduni dalam kitab Futuhat al-Makiyah, yaitu ilmu yang terpancar ke dalam hati manusia, tanpa diusahakan dan tanpa menggunakan argumentasi aqliyah (argumentasi pikiran). Pengertian ilmu laduni Ibnu Arabi, setidaknya memiliki kemiripan dengan pengertian ilmu Laduni al-Ghazali, namun sifatnya lebih mendasar. Jika tak menggunakan argumentasi Aqliyah, bagaimana mungkin melahirkan proses pembelajaran.
al-Qusyairi dan al-Harawi memberikan pengertian Ilmu Laduni sebagai sesuatu yang diterima seseorang dengan jalan ekstase dan kasyaf (ketersingkapan). Dalam kitab karangan al-Harawi, Manazil As Sairin, disebutkan bahwa Ilmu Laduni adalah ilmu yang diberikan oleh Allah ke dalam hati tanpa sebab yang dilakukan seseorang hamba tanpa menggunakan dalil-dalil. Sebab yang dimaksud adalah sebab yang disengaja, atau usaha untuk mendapatkan ilmu Laduni.
Abu Hamzah As-Sanuwi, meberikan pengertian ilmu Laduni dan pengertian ini kemudian menjadi trend dan dimuat oleh wikipedia. Menurutnya ilmu Laduni terbagi menjadi dua. Pertama, ilmu yang didapat tanpa proses belajar, biasa diistilahkan dengan ilmu wahbiy. Kedua, ilmu yang didapat karena proses belajar, dan biasa diistilahkan dengan ilmu kasbiy.
Adapun ilmu yang diperoleh melalui proses belajar, yaitu ilmu Syariat, dan ilmu Makrifat (hakikat), yaitu ilmu tentang sesuatu yang ghaib melalui jalan kasyaf. Kasyaf inilah yang dikenal dengan julukan “ilmu laduni” di kalangan ahli tasawwuf.
Sedangkan ilmu yang diperoleh melalui proses belajar, adalah usaha mendapatkan pengetahuan seperti dari hasil membaca, menulis, mendengar, meneliti, dan seterusnya.
Pengertian ilmu Laduni menurut penulis, berdasarkan pengertian ilmu Laduni tersebut, ilmu yang bersumber langsung dari Tuhan, di berikan pada manusia, melalui ilham dan tanpa perantara, dan didapatkan tanpa usaha yang disengaja total untuk mendapatkan ilmu tersebut.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ibn hajar al-Asqalani, Fath al- Bari Jilid 8, (Kairo: Maktabah Mustafa al-Babi al-Halabi, 1959). Abi al-Fadli Ahmad bin ‘Ali bin Hajar Al-Asqalani, Tahzib al-Tahzib, Juz 4 (Cet. 1; Bairut: Muassasah al-Risalah, 1996). Ibnu 'Arabi, al-Futuhat al-Makkiyah Tahqiq oleh Usman Yahya Kairo: al-Ha’iah al-Mishriyah, 1392 H/1972 M. Muhammad Ali al-Shabuni, Shafwah al-Tafasir. Beirut: Dar al-Fikr, 1416.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar