Skip to main content

Pengertian Dinamisme menurut Bahasa dan Istilah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: September 27, 2012

Pengertian dinamisme. Menurut Honig, dinamisme menurut bahsa berasal dari bahasa Yunani “dynamis” artinya kekuasaan, kekuatan dan khasiat.
Pengertian dinamisme menurut istilah adalah doktrin yang mengajarkan bahwa tiap benda mempunyai suatu daya kekuatan atau kekuasaan yang di anggap keramat dan tidak berpribadi, dianggap halus maupun berjasad, dimiliki maupun tidak dapat dimiliki oleh benda, binatang dan manusia.
Pengertian dinamisme menurut istilah tersebut, dalam ilmu pengetahuan lazim disebut “mana”. Manusia, hewan ataupun benda yang mempunyai mana akan selalu ditakuti orang, mendapat perhatian yang istimewah dan harus dihormati. Manusia, hewan atau benda tersebut harus dihormati dengan jalan menjalankan suatu upacara kebaktian, disamping mereka mengkultuskannya dengan segala macam cara untuk menguasai kekuasaan tersebut.
Pengertian dinamisme sebagai mana yang terdapat pada diri orang dan adapula yang terdapat pada benda atau tempat, dapat berwujud kesaktian, kekebalan, kekuasaan, kewibawaan dan kekuatan yang luar biasa. Benda-benda yang mengandung mana pada garis besarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu makhluk hidup, benda/ makhluk yang tidak bernyawa serta tempat yang dianggap jelek.
Benda-benda yang mengandung kesaktian yang biasa disebut fetisy dan seolah-olah mendekatkan kesaktian kepada manusia, sehingga kesaktian itu dapat memberi pengaruh yang baik kepada hidup manusia. Fetisy-fetisy itu dianggap membawa keselamatan yang bermacam-macam sifatnya: melindungi orang terhadap bencana, menyembuhkan penyakit, memberi kekuatan untuk hidup baru pada waktu dilantik dan sebagainya. Selain fetisy benda-benda yang dianggap mempunyai mana berupa ajimat dan relik. Benda tersebut dipuja atau diperlakukan dengan hati-hati dan disimpan dengan baik-baik. Kadang-kadang benda itu diolesi dengan lemak atau minyak untuk diberi makan, artinya ditambah dengan daya yang baru. Tetapi pemujaan itu dapat dihentikan, jika fetisy itu ternyata sudah hilang kesaktiannya. Orang dapat memarahinya, menyiksanya atau membuangnya.
Disimpulkan, pengertian dinamisme adalah kepercayaan orang primitif dan bersifat mistis, menyatakan bahwa segala kejadian dan perubahan pada benda-benda material adalah perwujudan yang nyata daripada sesuatu kekuatan yang tidak kelihatan (gaib). Kepercayaan itu pada mulanya dianut oleh kebanyakan bangsa-bangsa yang masih rendah taraf hidupnya, dan muncul dari perasaan takjub dan takut pada daya-daya gaib yang luar biasa yang terdapat disekelilingnya,dengan melihat kejadian-kejadian tentang kehidupan dan kematian kematian sehingga memberikan adanya rasa percaya, dan kepercayaan itu menyebabkan adanya penyembahan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Pringgodigdo, Ensiklopedia Umum (Cet.I; Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1973). Hamka, Perkembangan Kebatinan di Indonesia (Cet.III; Jakarta: Bulan Bintang, 1976). Harun Nasution, Islam Dintajau dari Berbagai Aspeknya, jilid I (Cet.I; Jakarta: Bulan Bintang, 1974).Harun Nasution, Filsafat Agama (Cet.III; Jakarta: Bulan Bintang, 1979).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar