Skip to main content

Konsep Jiwa Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 22, 2012

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abu Bakr bin Ayyub bin Sa’ad bin Huraiz al-Zar’i (baca biografinya di sini). Dia mempunyai banyak buah tulisan, di antaranya yang membahas tentang jiwa adalah al-Ruh.
Hakikat jiwa dalam konsep jiwa Ibnu Qayyim adalah substansi yang bersifat nurani ‘alawi khafif hayy mutaharrik atau jisim yang mengandung nur, berada di tempat yang tinggi, lembut, hidup, dan dinamis.
Jisim dalam konsep jiwa Ibnu Qayyim ini, menembus substansi anggota tubuh dan mengalir bagaikan air atau minyak zaitun atau api di dalam kayu bakar. Selama anggota badan dalam keadaan baik untuk menerima pengaruh yang melimpah di atasnya dari jisim yang lembut ini, maka jisim yang lembut itu akan tetap membuat jaringan dengan bagian-bagian tubuh. Kemudian pengaruh itu memberi manfaat berupa rasa, gerak, dan keinginan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Ahmad Mustofa, Akhlaq Tasawuf. (Bandung: Pustaka Setia, 1995). Muhammad Usman Najati, (selanjutnya disebut Najati), al-Dirasah al-Nafsaniyyah ‘inda al-‘Ulama’ al-Muslimin, diterjemahkan oleh Gazi Saloom dengan judul Jiwa dalam Pandangan Para Filosof Muslim. Cet. I; (Bandung: Pustaka Hidayah, 1423 H/2002 H).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar