Skip to main content

Biografi Fatimah az-Zahra'

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 28, 2012

Nama lengkapnya adalah Fatimah az-Zahra’ binti Muhammad bin Abdullah, bin Abd Muththalib. Lahir pada hari Jumat, 20 Jumadil akhir, sekitar tahun 614 M (menurut Syi'ah) atau tahun 606 M (menurut Sunni), tahun kelima kerasulan Nabi Muhammad, di Mekah.
Kelahiran Fahimah az-Zahra’ disambut gembira oleh Muhammad saw, dengan memberikan nama Fathimah dan julukannya Az-Zahra’. parasnya mirip dengan ayahnya. Ketika menginjak usia 5 tahun, terjadi peristiwa besar, yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya. Fatimah juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya, sampai cobaan berat dengan meninggal ibunya Khadijah.
Masa hijrah ke Madinah, Fatimah az-Zahra’ dan kakaknya Ummu Kulsum tetap tinggal di Mekah sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya.Setelah Rasulullah saw menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha meminang Fathimah. Abu Bakar dan Umar maju lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan lemah lembut. Namun, ketika Ali bin Abi Thalib datang kepada Rasulullah untuk melamar, nabi bertanya, “Apakah engkau mempunyai sesuatu ?”, Tidak ada ya Rasulullah,” jawabku. “ Dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu,” Tanya beliau. “ Masih ada padaku wahai Rasulullah,” jawabku. “Berikan itu kepadanya (Fatihmah) sebagai mahar,”.kata Rasulullah.
Sejak masih dalam kandungan ibunnya, Fatimah az-Zahra’ sering menghibur dan mengajak bicara ibunya. Rasulullah saw bersabda:
“Jibril datang kepadaku dengan membawa buah apel dari surga, kemudian aku memakannya lalu aku berhubungan dengan Khadijah lalu ia mengandung Fatimah”. Khadijah berkata: “Aku hamil dengan kandungan yang ringan. Ketika engkau keluar rumah janin dalam kandunganku ngajak bicara denganku. Ketika aku akan melahirkan janinku aku mengirim utusan pada perempuan-perempuan Quraisy untuk dapat membatu melahirkan janinku, tapi mereka tidak mau datang bahkan mereka berkata: Kami tidak akan datang untuk menolong isteri Muhammad. Maka ketika itulah datanglah empat perempuan yang berwajah cantik dan bercahaya, dan salah dari mereka berkata: Aku adalah ibumu Hawa’; yang satu lagi berkata: Aku adalah Asiyah binti Muzahim; yang lain berkata: Aku adalah Kaltsum saudara perempuan Musa; dan yang lain lagi berkata: Aku adalah Maryam binti Imran ibunda Isa. Kami datang untuk menolong urusanmu ini. Kemudian Khadijah berkata: Maka lahirlah Fatimah dalam kedaan sujud dan jari-jarinya terangkat seperti orang sedang berdoa.”
Mengenai gelar “az-Zahra”, Abban bin Tughlab pernah bertanya kepada Ja’far Ash-Shadiq: Mengapa Fatimah digelari Az-Zahra’? Ia menjawab: “Karena Fathimah memacarkan cahaya pada Ali bin Abi Thalib tiga kali di siang hari. Ketika ia melakukan shalat sunnah di pagi hari, dari wajahnya memancar cahaya putih sehingga cahayanya memancar dan menembus ke kamar banyak orang di Madinah dan dinding rumah mereka diliputi cahaya putih. Mereka heran atas kejadian itu, lalu mereka datang kepada Rasulullah saw dan menanyakan apa yang mereka saksikan. Kemudian Nabi saw menyuruh mereka datang ke rumah Fathimah. Lalu mereka mendatanginya, ketika sampai di rumahnya mereka melihat Fathimah sedang shalat di mihrabnya. Mereka melihat cahaya di mihrabnya, cahaya itu memancar dari wajahnya, sehingga mereka tahu bahwa cahaya yang mereka saksikan di rumah mereka adalah cahaya yang terpancar dari wajah Fathimah .
Jenazah Fatimah az-Zahra’ dimakamkan di tengah kegelapan malam, tanggal 14 Jumad al-Ula, 11 hijriah (632 M). Ali bin Abi Thalib dan kedua putranya, Hasan dan Husain, serta beberapa sahabat terdekat, secara sembunyi-sembunyi menguburkan jenazah putri Muhammad saw.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Al-Fazary (Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad bin Harits, Kitab as-Siyar, (Beirut; 1408 H). Al-Ghaban, Fitnah Maqtal Utsman bin Affan, (tp; 1410 H). Al-Khatib (Ahmad bin Tsabit al-Baghdadi), Tarikh Baghdad, (Maktabah Salafiyah Madinah, tt). Al-Kindi, Muhammad bin Yusuf al-Mishri, Tarikh Wulatil Mishri wa Qudhatiha, (Yayasan al-Kutubuts Tsaqafiyah; 1407 H).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar