Skip to main content

Biografi Abdullah bin Umar

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: August 22, 2012

Abdullah bin Umar Ibn al-Khaththab, memiliki nama lengkap; ‘Abdullah bin Umar Ibn al-Khaththab Ibn Nufail al-Quraisyi al-‘Adi. Lahir di Mekah sekitar tahun 11 SH/ 613 M. Sumber lain mengatakan dia lahir pada tahun 10 H/ 612 M.
Geneologi Abdullah bin Umar berasal dari keturunan Bani ‘Adi Ibn Ka’b Ibn Luay. Kuniahnya Abu ‘Abd al-Rahman laqabnya biasa dipanggil al-‘Adi, al-Quraisyi, atau al-Makkiy, dan salah satu dari empat ‘Ibadillah. Masuk islam bersama bapaknya Umar Ibn al-Khattab sejak usia dini, bahkan ketika itu dia belum balig. Dia adalah salah seorang sahabat yang terkemuka dalam bidang ilmu dan amal. Sosoknya terkenal sebagai pemuda cerdas lagi rajin ibadah (shalihh). Ikut berhijrah ke Madinah seketika masih berusia 11 tahun. Gelora keislaman ‘Abdulllah semakin berkobar ketika umat Islam mulai berperang. Sayang ia baru dibolehkan ikut berperang setelah berumur 15 tahun saat terjadinya perang Khandaq.
Dalam urusan ittiba’ (mencontoh Nabi), Abdullah bin Umar sangat bersemangat pohon dekat kota Madinah sebagaimana Nabi pernah mampir dan tidur di tempat tersebut. Aisyah, istri Rasulullah sampai pernah memujinya, dengan mengatakan, “Tak seorang pun mengikuti jejak langkah Rasulullah di tempat-tempat pemberhentiannya, seperti yang telah dilakukan Abdullah bin Umar.” Meski kehilangan penglihatan di masa tuanya, namun sama sekali tidak mengurangi semangatnya menunaikan shalat lail dan berdzikir. Dalam kisah yang lain, suatu hari Nabi memujinya, “Sebaik baik laki-laki adalah Abdullah bin Umar, andai ia rajin shalat lail.” Sejak itu Abdullah tak pernah meninggalkan shalat malamnya.
Adapun aktivitas keilmuannya; adalah mempelajari tradisi dan hadis Rasulullah saw. Madinah sebagai tempat tinggalnya banyak memberikan inspirasi dan kecenderungan alami dalam dirinya untuk mendengarkan dan mencatat dan menyeleksi dengan ketat, mengkritisi kisah-kisah atau anekdot tentang Nabi saw. yang banyak diceritakan oleh penduduk Madinah. Dari pengalamannya ini, Abdullah bin Umar bersama sahabatnya ‘Abdullah bin ‘Abbas menjadi perintis paling awal bidang kajian tradisi dan hadis Nabi saw. Selain penghafal al-Qur’an secara sempurna, juga merupakan perawi hadis terbayak kedua setelah Abu Hurairah Hadis yang diriwayatkannya mencapai 2.630 hadis.
Karena aktivitasnya yang sangat peduli dengan hadis-hadis Rasulullah, maka Abdullah bin Umar dan sahabatnya ‘Abdullah Ibn ‘Abbas dianggap sebagai golongan Sunni pertama. Karena dalam hidupnya dia sering mengalami keprihatinan, trauma dengan berbagai fitnah yang terjadi di kalangan kaum muslimin. Hal itu menjadikannya netral dalam hal politik dan memiliki sikap bijaksana dan simpatik. Khalifah ‘Abd al-Malik Ibn Marwan respek dan menghargai dia sebagai orang terpelajar di kota Madinah. Akhirnya ‘Abdullah Ibn Umar Ibn al-Khaththab wafat pada tahun 73 H dalam usia 80 tahun.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan, Ensicklofedi Islam, Jilid I. (Cet. IX; Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi, 2001). Ahmad Ibn Hambal, al-Musnad, Juz IV. (Cet. I; Kairo: 1995). Abdul Majid Khon, ‘Ulum al-Hhadis. (Cet. I; Jakarta: Amzah, 2008). dan Lidwa Pusaka Islam, Software, (CD.ROM).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar