Skip to main content

Sejarah Jatuhnya Baghdad ke Tangan Bangsa Mongol

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: July 14, 2012

Pada tahun 656 H/ 1258 M, tentara Mongol yang berkekutan sekitar 200.000 orang tiba di salah satu pintu Baghdad. Laksana badai topan dahsyat yang bertiup dari timur laut pasukan mongol menyapu dunia islam dari india sampai ke mesir. Mereka merampok membunuh dan menghancurkan. Kemudian mereka maju untuk menyelesaikan nasib pusat kebudayaan islam-Baghdad.
Khalifah al Mu’tashim penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad 1243-1258. Pada masa kritis tersebut, wazir khalifah Abbasiyah, Ibnu al-Alqami ingin mengambil kesempatan dengan menipu khalifah. Ia mengatakan kepada khalifah,saya telah telah menemui Khulagu Khan untuk perjanjian damai. Raja Khulagu Khan ingin mengawinkan anak perempuannya dengan Abu Bakar, putra khalifah. Dengan demikian, Khulagu Khan akan menjamin posisimu.ia tidak menginginkan sesuatu kecuali kepatuhan, sebagai kakek-kakekmu terhadap sultan-sultan Seljuk.
Khalifah menerima usul itu. Ia keluar bersama beberapa orang pengikut dengan membawa mutiara, permata, dan hadiah-hadiah berharga lainnya untuk diserahkan kepada khulgu khan. Hadiah itu dibagi-bagikan khulagu khan kepada para panglimanya. Keberangkatan khalifah disusul oleh para pembesar istana yang terdiri dari ahli fiqhi dan orang-orang terpandang. Tetapi, sambutan khulgu khan sungguh diluar dugaan khalifah. Apa yang dikatakan wazirnya ternyata tidak benar. Mereka semua, termasuk wazir sendiri, dibunuh dengan leher dipancung secara bergiliran. Dengan pembunuhan yang kejam ini, berakhirlah kekuasaan Abbasiyah di Baghdad.
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 656H/ 1258 M. ke tangan bangsa Mongol bukanlah saja mengakhiri khilafah Abbasiyah disana, tetapi juga merupakan masa kemunduran politik dan peradaban islam, Karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban islam yang sangat kaya akan ilmu khazanah pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumi hanguskan oleh pasukan mongol yang dipimpin oleh Khulagu Khan.
Walaupun kota Baghdad sudah dihancurkan, Khulagu Khan memantapkan kekuasaannya di Baghdad selama dua tahun sebelum melanjutkan gerakan ke syam dan mesir. Dari Baghdad pasukan mongol menyebrangi sungai eufrat menuju Syria kemudian melintasi Sinai ke Mesir. Pada tahun 1260M mereka berhasil menduduki Nablus dan gaza. Panglima tentara mongol kithbugha mengirim utusan ke mesir meminta supaya sultan Qutuz yang menjad raja kerajaan mamalik disana menyerah. Permintaan itu ditolak oleh Qutuz, bahkan utusan Kitbugha dibunuhnya.
Tindakan Qutuz ini menimbulkan kemarahan tentara mongol. Kitbugha kemudian melintasi Yordania menuju Galilie. Pasukan ini bertemu dengan pasukan Mamalik yang dipimpin langsung oleh Qutuz dan baybras di ‘Ain Jalut. Pertempuran dahsyat terjadi, pasukan Mamalik berhasil meghangcurkan tentara Mongol, 3 september 1260 M.
Baghdad dan daerah-daerah yang di taklukkan Khulagu selanjutnya di perintah oleh dinasti Ilkhan. Ilkhan adalah gelar yang diberikan kepada Khulagu. Daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak diantara asia kecil di barat dan india di timur dengan ibukotanya di Tabriz. Umat islam dengan demikian dikuasai oleh Khulagu Khan, seorang raja yang beragama shamanism. Khulgu meninggal tahun 1265 M, dan diganti oleh anaknya Abaga 1265-1282 M yang masuk Kristen. Nanti rajanya yang ketiga Ahmad Teguder 1282-1284 M yang masuk Islam. Karena masuk Islam, ia ditantang oleh pembesar kerajaan-kerajaan lain. Akhirnya ia ditangkap. Dan dibinuh oleh Arghun yang kemudian menggatikannya menjadi raja 1284-1291 M. raja dinasti Ilkhan yang keempat ini sangat kejam terhadap Islam. Banyak diantara mereka yang di bunuh dan diusir.
Selain Tugeder, Mahmud Ghazan 1295-1304 M raja yang ke-tujuh, beragama islam. Dengan masuk islamnya Mahmud Ghazan yang sebelumnya beragama Budha-Islam meraih kemenangan yang sangat besar terhadap agama syamanisme. Sejak itupula orang-orang Persia mendapat kemerdekaannya kembali.
Bebeda dengan raja-raja sebelumnya, Mahmud Ghazan mulai memerhatikan perkembangan peradaban. Ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra. Ia amat gemar kepada kesenian, terutama arsitektur dan ilmu alam seperti astronomi, kimia, mineralogy, metalurgi, dan botani. Ia membangun semacam biara untuk para darwis, perguruan tinggi untuk mazhab Syafi’I dan Hanafi, sebuah perpustakaan, observatorium dan gedung-gedung umum lainnya.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Badri yatim, sejarah peradaban islam,ed I, (Jakarta;rajawali pers 2008). Lothrop Stoddard, the new world of islam, diterjemah oleh : m. muljadi djojomartono dkk, judul ; dunia baru islam, (ttp, 1966). Philip k. Hitti, History of the arabs ; From the earliest times to the present, terjemahan ; History of the arabs, R. cecep lukman yasin dan dedi slamet riyadi, cet; II (Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta, 2006).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar