Skip to main content

Model Interaksi Sosial dalam Pembelajaran

Oleh: AnonymousPada: June 14, 2012

Richard Anderson dalam Syaiful Sagala, mengajukan dua pendekatan dan model pembelajaran yaitu yang berorientasi kepada guru yang disebut teacher centered dan pendekatan yang berorientasi kepada siswa yang disebut student centered. Pendekatan pertama biasa disebut tipe otokratis karena pendekatannya satu arah yakni dari guru dan pendekatan kedua disebut tipe demokaratis karena guru memberi peluang peserta didik mengajukan pertanyaan.
Model belajar yang paling diutamakan dalam pendekatan ini antara lain diskusi, problem solving, motode simulasi, bekerja kelompok, dan metode lain yang menunjang berkembangnya hubungan sosial peserta didik. Model interaksi sosial pada hakekatnya bertolak dari pemikiran pentingnya hubungan pribadi (interpersonal relationship) dan hubungan sosial atau hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Dalam konteks ini proses belajara pada hakekatnya adalah mengadakan hubungan sosial dalam pengertian peserta didik berinteraksi dengan peserta didik lain dan berinteraksi dengan kelompoknya. langkah yang ditempuh guru dalam model ini adalah: (1) guru mengemukakan masalah dalam bentuk situasi sosial kepada para peserta didik, (2) peserta didik dengn bimbingan guru menelusuri berbagai macam masalah yang terdapat dalam situasi tersebut, (3) peserta didik diberi tughas atau permasala-han untu dipecahkan, dianalisis, dikerjakan yang berkenaan dengan situasi tersebut, (4) dalam memecahkan masalah belajar tersebut peserta didik diminta untuk mendiskusikannya, (5) peserta didik membuat kesimpulan dari hasil diskusinya, dan (6) membahas kembali hasil-hasil kegiatannya.
Model interaksi sosial dapat digunakan antara lain dengan menggunakan motode sosiodrama atau bermain peran (role playing) keterlibatan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar cukup tinggi terutama dalam bentuk partisipasi dalam kelompoknya, partisipasi ini menggabarkan adanya interaksi sosial did antara sesama peserta didik dalam kelompok tersebut. Oleh karena itu, model interaksi sosial boleh dikatakan berorientasi pada peserta didik dengan mengembangkan sikap demoktratis, artinya sesama mereka mampu saling menghargai, meskipun mereka memiliki perbedaan.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (cet. V, Bandung: Alfabeta, 2007).
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar