Skip to main content

Biografi Singkat Tantawi Jauhari

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: May 12, 2012

Beliau dikenal sebagai seorang cendekiawan Muslim asal Mesir, dia tersohor terutama karena kegigihannya dalam gerakan pembaruan untuk menumbuhkan motivasi umat Islam terhadap penguasaan ilmu pengetahuan. Tantawi Jauhari mendapat julukan 'musafir ilmu' lantaran keluasan ilmu yang dimiliki.1
Berasal dari keluarga petani sederhana di wilayah al-Ghar, Tantawi yang lahir tahun 1870 mengawali pendidikannya di kota kelahirannya tersebut. Kepada anak-anaknya, orang tua Tantawi menginginkan mereka dapat tumbuh menjadi orang terpelajar. Oleh karenanya setelah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya, dia dikirim untuk melanjutkan belajar ke universitas al-Azhar di ibukota Kairo.
Ketika menimba ilmu di universitas terkemuka tersebut, dia berkesempatan bertemu dengan tokoh pembaharu, Muhammad Abduh. Tokoh ini kemudian memang mampu memberikan pengaruh besar bagi pemikiran dan keilmuan Tantawi, khususnya pada bidang ilmu tafsir. Setelah itu dia melanjutkan belajarnya ke Darul Ulum dan mampu menyelesaikan pendidikan di sana tahun 1893. Akan tetapi Tantawi merasa kurang puas dengan program belajar yang diberikan, utamanya ilmu tafsir, yang antara lain dikarenakan bimbingan dari Muhammad Abduh sebelumnya hingga membuat dia memiliki cakrawala pemikiran yang luas.
Meski begitu Tantawi tetap bertekad menyelesaikan studinya tersebut. Setelah beberapa tahun kemudian, dia pun berhasil tamat pendidikan di Darul Ulum untuk selanjutnya berkiprah sebagai tenaga pengajar. Dia tercatat pernah menjadi guru di madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah dan kemudian sebagai dosen pada almamaternya, yakni Universitas Darul Ulum. Dan lantas tahun 1912 diangkat menjadi dosen di al-Jamiah al-Mishyriyah pada mata kuliah falsafah Islam.
Beliau layaknya seorang cendekiawan dia pun terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Hal itu dilakukan dengan membaca buku-buku serta dari artikel di majalah dan surat kabar. Selain itu pula berbagai seminar maupun pertemuan ilmu pengetahuan tidak ketinggalan dihadiri. Bidang ilmu yang menjadi fokus perhatiannya adalah ilmu tafsir. Namun dia pun mengikuti pula ilmu fisika, ilmu yang menurut pandangannya dapat menangkal kesalahpahaman yang kerap menuding Islam sebagai agama yang menentang ilmu dan teknologi modern.
Bertahun-tahun lamanya segala perhatian dicurahkan untuk meningkatkan kepedulian umat terhadap pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Gagasan serta pemikirannya lambat laun mulai diperhitungkan dan menjadikannya masuk dalam jajaran pemikir Islam terkemuka. Setidaknya ada tiga hal yang patut dicatat dari Tantawi Jauhari. Pertama, obsesinya untuk memajukan daya pikir umat; kedua, pentingnya ilmu bahasa dalam menguasai idiom-idiom modern, dan ketiga; pengkajiannya terhadap al-Quran sebagai satu-satunya kitab suci yang memotivasi pengembangan ilmu.2
Kepustakaan:
[1] louis Ma’luf, al-Munjid fi al-Lughah, wa al-A’lam (Cet 27; Dar Masyriq,1984), h. 438
[1] Departemen Agama R.I , Ensiklopedi Islam Di Indonesia ( Jilid III; Jakarta :CV. Anda Utama,992/1993),h. 1187
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar