Skip to main content

Pengertian Khas dalam Ulum al-Quran

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 30, 2012

Khash (khusus) adalah lawan kata ‘am, karena ia tidak menghabiskan semua apa yang pantas baginya tanpa pembatasan. Takhsish adalah mengeluarkan sebagian apa yang dicakup lafazh am. Dan mukhassas (yang mengkhususkan) terkadang muttasil (antara am dan mukhassas tidak dipisah) oleh sesuatu hal, tetapi juga ada kalanya munfasil, kebalikan dari muttasil. Muttasil ada lima macam: Istithna’ (pengecualiaan Menjadi sifat. Menjadi syarat Sebagai ghayah (batas sesuatu). Sebagai badal ba’ad min kull (pengganti sebagian dari keseluruhan). Adapun mukhassis munfasil adalah mukhassis yang terdapat di tempat lain, baik ayat, hadis, ijma’ ataupun qiyas. Contoh yang ditakhsis oleh al-Qur’an ialah QS al-Baqarah (2): 228 “والمطلقات يتربصن بأنفسهن ثلاثة قرؤ." Ayat ini adalah bersifat um…

Biografi Ibnu Miskawaih

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 29, 2012

Miskawaih adalah seorang filosof Muslim yang memusatkan perhatiannya pada etika Islam. Meskipun sebenarnya ia juga terkenal seorang sejarahwan, tabib, ilmuan, dan sastrawan. Beliau memiliki pengetahuan yang luas tentang kebangsaan Romawi, Persia dan India disamping filsafat Yunani. Nama lengkapnya Abu Ali al-Khazim Ahmad bin Ya’kub Bin Miskawaih. Sebutan namanya yang masyhur adalah Miskawaih, Ibnu Miskawaih atau Maskawaih. Nama yang diambil dari nama kakaknya yang semula beragama majusi (persia), kemudian masuk Islam. Gelarnya adalah Abu Ali, yang diperoleh dari sahabat Ali yang bagi penganut Syiah dianggap sebagai yang berhak menggantikan sebagai Nabi memimpin ummat Islam sepeninggalnya. sehingga dengan gelar inilah sehingga orang-orang mengatakan bahwa Miskawaih termasuk penganut Sy…

Manfaat Mempelajari Asbab al-Nuzul Menurut al-Zarqaniy

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 28, 2012

Secara terinci, al-Zarqaniy menyebutkan tujuh faedah atau kegunaan mempelajari asbab al-nuzul , yaitu: Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia Allah dalam mensyariatkan agama-Nya melalui Al-Quran. Pengetahuan yang demikian akan memberi manfaat, baik bagi orang-orang Islam maupun non-Islam. Bagi orang Islam, ia akan bertambah keimanannya dan memiliki hasrat yang besar untuk menerapkan hukum-hukum Allah, sebab terlihat baginya keistimewaan-keistimewaan yang terkandung dalam hukum-hukum yang ditetapkan melalui Al-Quran. Sebaliknya, bagi orang non-Islam, hikmah-hikmah yang terkandung dalam syariat Allah itu akan menggiringnya beriman, sebab ia mengetahui bahwa syariat Allah datang untuk kemaslahatan manusia, bukan untuk penindasan atau pemerasan. Membantu dalam memahami ayat. Sebagai co…

Metode Ulama dalam Menilai Perawi Hadis

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 26, 2012

Karena sebagian besar hukum-hukum syariat hanya bisa diketahui melalui pengutipan dan periwayatan, maka ulama menempuh metode dalam menilai perawi hadis dan mencermati mereka, untuk mengetahui yang shahih dari yang cacat. Ada beberapa metode ulama dalam menjelaskan hal ikhwal para perawi. Diantaranya adalah: Amanah dan Nasaha dalam menetapkan sesuatu ketetapan dalam menilai perawi hadis, adalah metode dalam menilai perawi hadis yang pertama. Sifat amanah merupakan kaedah umum yang mereka terapkan dalam menerangkan kebenaran walaupun membawa dampak negatif terhadap diri mereka sendiri. Syuhbah ibn al-Hajjaj pada suatu hari meriwayatkan suatu hadis lalu dikatakan kepadanya bahwa sufyan al-Tsauri menyelahi riwayat itu. Mendengar itu syuhbah lalu berkata tinggalkanlah hadis (yang aku riway…

Ilmu Jarh wa Tadil (Ilmu Tentang Cacat dan Keadilan Perawi)

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 26, 2012

Defenisi Jarh wa Ta’dil adalah: علم الجرح و التعديل هو علم يبحث فيه عن جرح الرواة وتعديلهم بألفاظ مخصوص وعن مراتب تلك الألفاظ. Ilmu yang menerangkan tentang cacat-cacat para perawi dan keadilannya (memandang adil para perawi) dengan memakai kata-kata yang khusus tentang martabat-martabat kata-kata itu. Defeinisi senada juga dikemukakan ulama lain, bahwa Ilmu Jarh wa Ta’dil adalah ilmu yang membahas hal ikhwal para rawi dari segi diterima atau ditolak periwayatannya. Muhammad Ajjaj al-khatib mengemukakan defenisi tentang Jarh wa Ta’dil yang sedikit terperinci dari pada defenisi diatas dengan memberikan defenisi tersendiri al-Jarh dan Ta’dil . Al-Jarh secara etimologi merupakan bentuk masdar dari Jaraha yang berarti seseorang membuat luka pada tubuh orang lain yang ditandai d…

Pengertian Negara Menurut Terminologi Islam

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 25, 2012

Negara dalam terminologi secara umum, melahirkan beberapa pengertian. Namun, negara dalam terminologi Islam yang diistilahkan dengan dawlah , pengertiannya selalu merujuk pada al-Quran yang menggunakan term al-balad dan derivasinya. Kata al-balad secara leksikal berarti tinggal di suatu tempat, kota atau daerah, dan negeri. Kata al-balad yang berarti kota ditemukan dalam QS. al-Balad (90): 1-2, yakni : لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ،وَأَنْتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَدِ ( Aku benar-benar ber-sumpah dengan kota ini (Mekah), dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini ). Sedangkan derivasi kata al-balad yang berarti negeri ditemukan dalam QS. al-Fajr (89):11, yakni ; الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِ ( yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri ini ). Pengertian yang sama, juga terdapat da…

Sejarah Lahirnya Ahmadiyah

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 24, 2012

Lahirnya Ahmadiyah merupakan serentetan peristiwa sejarah dalam Islam, yang kemunculannya tidak terlepas dari situasi dan kondisi umat Islam sendiri pada saat itu di India. Situasi umat Islam di India saat itu boleh jadi tidak jauh berbeda dengan keadaan umat Islam Indonesia di zaman pemerintahan kolonial Belanda. Intelektual kaum ulama Islam sebagai digambarkan oleh Maulana Muhammad Ali, telah tenggelam sampai ke tingkat paling bawah. Sehingga pertarungan antar sesama kelompok muslim, karena perbedaan paham yang kecil saja telah dipandang sebagai pengabdian terhadap Islam yang paling besar, dan menghukum muslim lainnya sebagai kafir. Demikianlah gambaran umum yang melatar belakangi kelahiran Ahmadiyah yang dipelopori Mirza Ghulam Ahmad setelah ia melihat gencarnya serangan kaum missio…

Sejarah Perkembangan Ahmadiyah dalam Peta Dunia Islam

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 23, 2012

Pertumbuhan dan perkembangan Ahmadiyah dalam peta dunia Islam pada dasarnya dapat dibagi atas tiga fase, yaitu fase kebangkitan, fase ujian, dan perluasan daerah pengaruhnya, yang secara singkat diuraikan berikut : Pertama , fase kebangkitan (1880-1990). Pada fase ini Mirza Ghulam Ahmadi mulai aktif menangkis serangan-serangan kaum propogandis dari berbagai pihak, terutama serangan kaum Hindu dan kaum Missionaris Kristen terhadap Islam. Di samping ia dan para pengikutnya aktif melakukan gerakan dakwah. Di saat yang sama, ia menyatakan dirinya sebagai mujaddid atau renovator abad ke-14, karena ia merasa telah ditunjuk oleh Tuhan untuk mempertahankan Islam. Ketika itu, Mirza Ghulam Ahmadi mengakui dirinya sebagai penjelmaan Isa al-Masih yang menerima wahyu secara berulang-ulang dan be…

Cara Allah Menurunkan Wahyu Kepada Nabi dan Rasul

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 22, 2012

Allah swt dalam menurunkan wahyu kepada nabi dan rasul-Nya pada hakikatnya terdiri atas dua cara. Pertama, yakni melalui perantaraan Jibril as yang memang tugasnya sebagai malaikat pembawa wahyu. Kedua, yakni tidak melalui perantaraan.   Cara Pewahyuan melalui Perantaraan Malaikat Jibril Mengenai cara pewahyuan melalui perantaraan malaikat Jibril tersebut, juga terdiri atas beberapa macam, yakni;   Cara pertama , datang kepadanya suara seperti dencingan lonceng dan suara yang amat kuat yang mempengaruhi faktor-faktor kesadaran, sehingga ia dengan segala kekuatannya siap menerima pengaruh itu. Cara ini yang paling berat buat Rasul. Apabila wahyu yang turun kepada rasulullah saw dengan cara ini, maka ia mengumpulkan segala kekuatan kesadarannya untuk menerima, menghafal dan mem…

Definisi dan Pengertian Wahyu

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 21, 2012

Wahyu atau al-wahy adalah kata mashdar (infinitif); dan materi katanya menunjukkan dua pengertian dasar, yaitu; الإعلام الخفي السريع ( tersembunyi dan cepat). T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy menyatakan bahwa wahyu itu ialah yang dibisikkan ke dalam sukma, diilhamkan dan isyarat cepat yang lebih mirip kepada dirahasiakan daripada dilahirkan. Dalam al-Quran tercantum ada 15 bentuk kata yang berasal dari akar kata wayu, yaitu awhā, awhaitu, awhaina, nūhi, nūhihi, nuhiha, layūhuna, yūhi, fayūhiya, ūhiya, yūha, yūhā, wahyun, wahyin, wahyan, wahyina, wahyuhu . Mengenai pengertian wahyu dari aspek bahasa yang dikemukakan para ulama dapat disepadankan dengan kalimat antara lain; Ilham sebagai bawaan dasar manusia, dan ilham berupa naluri pada binatang. Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode…

Definisi al-Quran Menurut Bahasa

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 20, 2012

Dalam Ensiklopedia al-Quran dikatakan bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai asal kata dan makna kata al-Quran . Al-Farrā, misalnya mengatakan bahwa kata al-Quran ( al-Quran )berasal dari kata qarina (bentuk kata kerja lampau), qarīnah (kata benda tunggal) dan qara’in (jamaknya). Dinamakan demikian karena antara satu ayat dengan ayat yang lain terdapat hubungan yang erat. Dengan demikian, jelaslah bahwa nun yang terdapat pada kata al-Quran bukan nun tambahan, tetapi nun asli dari kata qarina itu. Sedangkan al-Zajjaj misalnya, menyatakan bahwa kata al-Quran yang setimbang dengan kata fu’lan adalah berasal dari kata qara’a . Pendapat al-Zajjaj ini, disepakati oleh kebanyakan ulama, terutama mufassir . Kata qara’a mempunyai arti mengumpulkan ( al-jam’u ) dan menghimpun ( al-dhammu …

Nilai Normatif dengan Penalaran Reflektif

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 19, 2012

Nilai normatif dalam Islam terkandung dalam wahya Ilahi terhimpun dalam al-Quran dan Sunnah Nabi. al-Quran dan Sunnah diyakini oleh setiap pribadi muslim sebagai sumber kebenaran yang absolut transenden dan universal. Konsep teoritik ilmiah adalah hasil telaah ilmuan terhadap fakta-fakta empirik yang disusun dalam tata-pikir logik, metodik dan sistimatik kemudian dikonstruksi suatu teori. Bila seorang hanya berada dalam wilayah berfikir normatif yang sendirinya menggunakan penalaran deduktif, yaitu kebenaran normatik dijadikan premis mayor, maka penelitian empirik yang dilakukan hanya untuk mencocokkan bukti empirik pada premis mayor (dari ayat al-Quran atau nilai Islam tertentu). Penelitian empirik yang dilakukan bukan untuk merubah premis mayor sebab sudah mutlak kebenarannya, tetap…

Realitas dan Teori sebagai Mitos

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 18, 2012

Sebuah teori memiliki seperangkat proposisi atau pernyataan yang membangun teori tersebut. Sebagai contoh, teori gerak Newton terdiri dari empat proposisi: tiga proposisi yang terkenal sebagai hukum gerak Newton dan satu proposisi tentang hukum gravitasi. Keempat proposisi ini semua terbukti benar dan menjadi pendukung kuat kebenaran teori gerak Newton sebagai teori yang ilmiah. Dalam pandangan hubungan antara teori sebagai mitos dan realitas senyatanya, filsafat sains memiliki dua aliran besar, yaitu positivisme ekstrim dan positivisme moderat. Keduanya merupakan positivis karena menekankan pada nalar dan logika dalam mencari fakta dan untuk menerima teori (Psillos, 2007:184). Positivisme ekstrim atau positivisme garis keras memandang proposisi-proposisi yang menyusun sebuah teori, …

Nilai Normatif dengan Paradigma Genetik

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 17, 2012

Kuntowijoyo dalam merefleksi nilai normatif dengan paradigma genetik. Paradigma ini berangkat dari konsep normatif agama kemudian diturunkan menjadi ideologi dan konsep teoritik ilmiah. Model ini berangkat dari asumsi, bahwa bila ilmu-ilmu teoritik empirik dapat meningkat ke taraf normatif (seperti: teori ekonomi Marxist menjadi Komunisme), maka dapat sebaliknya; konsep normatif agama dapat diturunkan menjadi konsep teoritik ilmiah. dalam kaitan ini, Kuntowijoyo menjelasan: Pada tingkatan yang normatif, Islam merupakan seperangkat sistem nilai koeheren yang terdiri atas ajaran-ajaran wahyu, yaitu yang merupakan kriteria kebenaran absolut dan bersifat transendental. Untuk dapat beroperasi sebagai acuan aksiologis, sebenarnya konsep normatif Islam yang berakar pada sistem nilai wahyu ini da…

Nilai Normatif dalam Penalaran Empirik

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 17, 2012

Dalam pengertian filosofis, nilai dalam arti sempit adalah apa yang baik, yang diinginkan atau memilki manfaat. Dalam arti luas, yang mengandung kebenaran, kewajiban, kebajikan dan keindahan. Dalam arti negatif, nilai dapat berupa nilai buruk atau salah. Dalam teori normatif, nilai adalah apa yang mengandung kebaikan intrinsik yang digunakan sebagai standard penilaian. Karena itu, nilai normatif selalu dipandang baik dan benar, tempat mengikat kebebasan manusia. Manusia wajib mematuhi norma-norma yang ia anut. Pada nilai normatif, manusia menaruh komitmen dan ketertarikan psikhis untuk mematuhinya. Nilai normatif bersifat subyektif karena ketertarikan seseorang pada suatu norma tidak dapat dikritik (misalnya: mengapa seseorang mimilih suatu ideologi atau agama tertentu). Nialai-normatif j…

Pengertian dan Sejarah Senam

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 17, 2012

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berbeda dengan cabang olahraga lain yang umumnya mengukur hasil aktivitas pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun a…

Sejarah Olahraga Bowling

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 12, 2012

Sejarah bowling telah dapat ditelusuri sejak Zaman Batu. Bukti pertama dari permainan ini ditemui oleh ahli antropologi Inggeris Sir Flinders Petrie dan timnya dari arkeolog di Mesir pada 1930-an. Namun, beberapa pihak berpendapat bahawa permainan berkembang lama setelah kejadian itu. William Pehle, seorang sejarawan Jerman, menyatakan bahawa permainan bowling berasal di Jerman sekitar 300 AD. Di Jerman, permainan mempunyai asal sebagai upacara keagamaan untuk menentukan adanya dosa. Permainan ini, diperkenalkan oleh biarawan Jerman. Bowling bermula pada awal tahun 1100 di Inggeris. Di seluruh Inggeris, beberapa variasi bowling, seperti setengah-mangkuk, Skittles dan ninepins, ada sejak pertengahan 1300-an. Tulisan pertama menyebutkan, permainan ini diciptakan oleh Raja Edward III pa…

3 Langkah Pengembangan Potensi Wisata Sulawesi Selatan

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 07, 2012

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia ( the largest archipelago ), membentang seluas 5.120 km dari barat ke timur dan 1.750 km dari selatan ke utara, negara dengan jumlah penduduk nomor empat di dunia 237 juta, dengan begitu banyak jumlah destinasi pariwisata, memiliki 8 situs warisan budaya dunia, rasanya tidak perlu khawatir dengan jumlah wisatawan yang akan berkunjung, sehingga target 8 juta bahkan lebih wisatawan asing sangatlah realistis. Provinsi Sulawesi Selatan merupakan pintu destinasi strategis jika menilik Indonesia belahan timur yang bertabur pulau-pulau indah dan eksotik. Posisi itu tersebut menempatkan Sulawesi Selatan sebagai target kunjungan untuk berbagai kepentingan. Makassar, sebagai ibukota provinsi menjadi simpul yang bisa mengakses semua kota-kota utama di t…

Mengenal Metode Mind Mapping

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 06, 2012

Metode Mind Mapping pertama kali diperkenalkan oleh Tony Buzan pada awal tahun 1970-an. Para ahli mengemukakan definisi Mind Mapping diantaranya sebagai berikut : Tony Buzan dalam bukunya “ Buku Pintar Mind Mapp ”, Metode Mind Mapping adalah suatu cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran (Tony Buzan: 2009; 4). Caroline Edward mengatakan, metode Mind Mapping adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukan, menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Sistem ini bekerja sesuai cara kerja alami otak kita, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia (Caroline Edward: 2009; 64). Melvin L. Silberman, metode Mind Mapping adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-id…

Pengantar Strategi Belajar Akrostik

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 06, 2012

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Tujuan belajar dan mengajar menurut Pupuh Fathurrahman dan M. Sobbry Sukitno (dalam Yana Wardhana, 2010 : 27), merupakan suatu cita-cita yang bernilai normatif, terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Nilai-nilai tersebut akan mewarnai anak didik bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosial, baik disekolah maupun di luar sekolah. Tujuan belajar dalam arti khusus mengacu pada kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik se…

Suku Bangsa Cina yang Beragama Islam

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 06, 2012

Dalam sejarah, Muslim Cina sempat mengalami perlakuan keras dari beberapa pemerintah yang berkuasa. Pun ketika rezim komunis memegang tampuk pimpinan, Islam secara sistematis terpinggirkan lewat propaganda anti-Muslim. Akan tetapi, seiring perubahan situasi di negara tersebut, kehidupan umat Muslim berangsur membaik dan mulai menata diri. 1 Suku-suku bangsa minoritas yang beragama Islam terdapat dua suku bangsa yang besar yaitu Hui dan Uygur di samping beberapa suku bangsa kecil-kecil lainnya. 1. Suku Bangsa Hui Pada periode Dinasti Ming istilah Hui ditujukan kepada orang Cina yang muslim, baik terhadap muslim asing yang telah berasimilasi maupun terhadap orang Cina yang memeluk Islam. Antara tahun 651-798, terdapat total sebanyak 39 delegasi muslim datang ke Cina. Namun seiring…

Perbedaan Pendapat Seputar Hujjah Qiyas

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 06, 2012

Mazhab pertama, Jumhur ulama berpendapat bahwa qiyas adalah hal yang boleh terjadi secara akal sehat dan mengamalkannya adalah wajib, dengan hujah bahwa qiyas bukan hal yang mustahil ada, semua yang tidak mustahil ada tentu boleh. Dengan demikian qiyas adalah boleh terjadi. Mazhab kedua, Muktazilah. Qiyas adalah hal yang wajib ada dan mengamalkannyapun wajib dengan hujah bahwa teks agama belum keseluruhannya mencakup permasalahan yang baru, sementara permasalahan itu perlu ada penyelesaiannya secara sah menurut hukum agama, jika permasalahan itu dibiarkan, maka agama Islam tidak sanggup mengikuti perkembangan zaman yang canggih sehingga qiyas wajib ada. Mazhab yang ketiga, Daud al-Isfahani, Nahrawani, dan sebagainya. Berpendapat bahwa qiyas adalah wajib jika hukum ashal itu memiliki …

Sumpah Palapa; Refleksi Kritis Gajah Mada Sebagai Simbol Pemersatu

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 05, 2012

Sejarah adalah suatu hasil studi tentang perbuatan dan hasil hasil kehidupan manusia dalam masyarakatnya di masa silam. Sejarah, diungkapkan melalui studi disiplin ilmu: Filologi, ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa pada naskah naskah kuno pada lontar, daluwang, kertas; Epigrafi, ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa kuno pada batu, kayu, logam, yang dikenal sebagai prasasti; Arkeologi, ilmu yang mempelajari benda benda peninggalan sejarah (artefak). Ilmu pengusung lainnya, adalah geografi sejarah (ilmu yang mempelajari peta sejarah), linguistik (ilmu yang mempelajari kebahasaan) dan antropologi (ilmu yang mempelajari kebudayaan). *** Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Beliau Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (bar…

Biografi K.H. Abdurrahman Ambo Dalle

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 05, 2012

Anregurutta K.H. Abdurrahman Ambo Dalle lahir dan dibesarkan di sebuah kampung yang terletak di sebelah timur tepi Danau Tempe Desa UjungE Kecamatan Tanasitolo, tujuh kilometer di sebelah utara Sengkang ibu kota Kabupaten Wajo sekarang. Ayahnya bernama Puang Ngati Daeng Patobo, orang yang dituakan di kampung itu, ia menjadi tokoh dan pemimpin masyarakat. Kehormatan ini diberikan masyarakat bukan karena ia memang seorang keturunan bangsawan, tetapi lebih dari itu karena Daeng Patobo sendiri adalah orang yang menaruh perhatian tinggi pada masyarakatnya. Kepada beliaulah warga disekitar kerap mengadukan persoalan-persoalan yang tengah melilit hidupnya, mulai dari masalah ekonomi hingga masalah-masalah yang menyangkut keharmonisan rumah tangga. Ibunya bernama Puang Candara Dewi (Puang Cendah…

Tujuan dan Fungsi Metode Kisah dalam Pembelajaran

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 05, 2012

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode kisah dalam pendidikan anak adalah:“menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan keTuhanan kepada anak dengan harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa merenung dan berfikir sehingga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari” (Asnelli Ilyas, 1997: 34). Menurut Hapinudin dan Winda Gunarti, tujuan metode kisah adalah sebagai berikut: Melatih daya tangkap dan daya berpikir 2) Melatih daya konsentrasi 3) Membantu perkembangan fantasi 4) Menciptakan suasana menyenagkan di kelas (Hapinudin dan Winda Gunarti, 1996: 62). Sedangkan menurut Abdul Aziz Majid, tujuan metode kisah adalah sebagai berikut: Menghibur anak dan menyenakan mereka dengan bercerita yang baik 2) Membantu pengetahuan siswa secara umum 3) Mengembangkan im…

Metode Kisah dalam Pembelajaran

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: April 05, 2012

Metode kisah merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk anak-anak. Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak terhadap pendidik sesauai dengan tema pembelajaran. Bila isi cerita dikaitkan dengan dunia kehidupan anak di Sekolah Dasar, maka mereka dapat memahami isi cerita itu, mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian, dan dengan mudah dapat menangkap isi cerita (Moeslichatoen R, 2004: 157). Menurut Abuddin Nata: “Metode kisah adalah suatu metode yang mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan anak. Islam menyadari sifat alamiah manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya besar terhadap perasaan.Oleh karenanya dijadikan sebagai salah satu teknik pendidikan” (Abuddin Nata, 2001: 97). Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkun…