Skip to main content

Biografi Muhammad Syuhudi Ismail

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: March 24, 2012

Muhammad Syuhudi Ismail, dilahirkan di Lumajang, Jawa Timur pada tanggal 23 April 1943. Setelah menamatkan Sekolah Rakyat Negeri di Sidorejo, Jawa Timur (1955), ia meneruskan pendidikannya ke Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 4 tahun di Malang (tamat 1959); Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) di Yogyakarta (tamat 1961); Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, cabang Makassar (kemudian menjadi IAIN Alauddin Makassar), berijazah Sarjana Muda (1965). Setelah itu, ia pun hijrah ke Makassar yang dulunya masih disebut Ujung Pandang untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang (tamat 1973); Studi Purna Sarjana (SPS) di Yogyakarta (Tahun Akademi 1978/1979) dan Program pascasarjana pada Fakultas Pascasarjana IAIN “Syarif Hidayatullah” Jakarta (tamat 1985).1
Mengenai riwayat pekerjaanya, ia pernah menjadi pegawai Pengadilan Tinggi Agama (Mahkamah Syar’iyyah Propinsi) di Ujung Pandang (1962-1970); Kepala Bagian kemahasiswaan dan Alumni IAIN Alauddin Ujung Pandang (1973-1978); Sekretaris KOPERTAIS Wilayah VIII Sulawesi (1974-1982) dan Sekretaris al-Jami’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang. Di samping itu, ia aktif pula berkecimpung di bidang pendidikan, terutama dalam kegiatannya sebagai staf pengajar di berbagai perguruan tinggi Islam di Ujung Pandang, di antaranya pada Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang (sejak 1967), Fakultas Tarbiyah UNISMUH Makassar di Ujung Pandang dan Enrekang (1974-1979), Fakultas Ushuluddin dan Syari’ah di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Ujung pandang (1976-1982) dan Pesantren IMMIM Tamalanrea Ujung Pandang (1973-1978).
Di samping tugas-tugasnya di atas sebagai pegawai dan pengajar, ia juga giat membuat karya tulis dalam bentuk makalah, penelitian, bahan pidato, artikel, maupun diktat, baik untuk kepentingan kalangan IAIN Alauddin sendiri atau untuk forum ilmiah lainnya, juga untuk dimuat dalam majalah atau surat kabar yang terbit di Makassar atau Jakarta. Bahkan karya tulisnya dalam bentuk buku, di antaranya:
  1. Pengantar Ilmu Hadis
  2. Menentukan Arah Kiblat dan Waktu Salat
  3. Kaidah Kesahihan Hadis; Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah
  4. Metodologi Penelitian Hadis Nabi
  5. Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual; Telaah Ma’ani al-Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal, dan Lokal.
Keterangan mengenai riwayat hidupnya, khususnya karya-karya tulisnya di atas dan beberapa bukunya yang lain, Syuhudi Ismail memang lebih memfokuskan dirinya pada bidang keilmuan hadis. Bahkan keahlian dan kecakapannya dalam menyampaikan atau mengajarkan hadis, membuat para mahasiswanya merasa rugi apabila tidak menghadiri perkuliahannya.
Dari buku-buku dan tulisannya yang berbicara tentang hadis menunjukkan karakter berpikir Syuhudi yang “terkadang” sulit dimiliki oleh orang lain. Sekalipun karakter seperti itu sangat dibutuhkan dalam mengaplikasikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil’alamin. Hal ini dapat dilihat pada karyanya “Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual”, di sana ia menekankan pada pemahaman hadis yang seharusnya memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat yang dihadapi Nabi serta status dan fungsi Nabi ketika menyampaikan sebuah riwayat.
Kepustakaan:
[1] M. Syuhudi Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis. Cet. III; Jakarta: Bulan Bintang, 2005.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar