Skip to main content

Biografi Iwan Fals; Masa Kecil dan Skill Musik

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: March 04, 2012

Virgiawan Listanto atau lebih dikenal dengan Iwan Fals, lahir di Jakarta tanggal 3 September 1961. Ibunya bernama Lies yang lahir tanggal 24 Juni 1940 dan Bapak Haryoso lahir pada tanggal 19 Agustus 1923 di Nganjuk Jawa Timur, kemudian wafat pada tahun 1977 sebagai pensiunan Angkatan Darat (AD) Kolonel.

Masa Kecil Iwan Fals

Nama panggilan Iwan Fals waktu kecil adalah Tanto. Dia merupakan sosok seorang anak yang penurut, lembut, dan mempunyai rasa toleransi yang tinggi terhadap kawannya. Masa kecilnya dihabiskan bersama ibunya yang tercinta sebagai ketua Yayasan Yatim Piatu.

Sebagai seorang anak dari pemimpin yayasan yatim piatu, maka kehidupannya selalu dalam lingkungan yang sangat dekat sekali dengan persoalan-persoalan sosial. Dia sering bergaul dengan anak-anak asuh di yayasan tersebut.

Mereka sendiri (anak-anak yatim piatu) menganggap Tanto sebagai kakaknya sendiri dan tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Hal inilah yang menyebabkan Tanto mempunyai tanggung jawab terhadap anak-anak asuh ibunya, dan faktor tersebut yang membuatnya semakin bersikap dewasa, toleran, dan lembut.

Selain jiwa sosial dan toleransi yang sangat tinggi, masa kecil Tanto juga sedikit rumit dan aneh. Setiap mendengar suara adzan dia menangis, tangisannya unik dan aneh. Saat menyaksikan berita di televisi yang memberitakan ada orang sukses kemudian menerima penghargaan atas prestasinya tersebut ia pun menangis.

Dari kecil sampai berumur 10 tahun Iwan Fals tidak pernah makan nasi. Cukup makan pisang ambon, minum susu dan roti. Kalau dipaksa makan nasi ia tidak mau dan menangis, namun dalam menangis hanya mengeluarkan air mata sedikit dan akhirnya tetap saja makan pisang terus.

Pendidikan Iwan Fals

Dalam studinya di sekolah dasar, ketika masih duduk di kelas satu, Iwan pernah mengikuti lomba adzan se-DKI Jakarta dan meraih juara. Selain lomba adzan, Iwan juga pernah mengikuti kursus menyanyi yang tenaga pengajarnya adalah Ibu Kasur dan Bapak Kasur.

Di saat mengikuti latihan vokal itu Iwan senantiasa membawa kursi, makanan dan minuman sendiri, hal ini bertujuan agar Iwan sendiri mandiri. Bakat seni dalam dirinya sudah tumbuh menurun dari orang tuanya. Alat-alat musik seperti harmonica, piano sudah melekat pada Iwan sejak kecil. Salah satu bakat yang dipunyai oleh orang tuanya adalah ibunya, yaitu senang di foto sedangkan ayahnya di samping sebagai ABRI juga suka melukis.

Didikan soal agama sejak kecil sangat sekali ditekankan oleh orang tuanya, mulai dari kedisiplinan dalam sholat, ngaji, sampai sekolah serta sikap-sikap keteguhan, kemandirian dan lain sebagainya. Di samping senang adzan dan puisi Iwan waktu kecil juga gemar sekali pada olah raga. Seperti karate, judo, pencak silat, sepak bola dan silat.

Kemauannya untuk bisa dalam segala hal sangat keras. Cita-cita Virgiawan sejak kecil yaitu ingin menjadi tentara, hal tersebut karena pengaruh dari ayahnya. Sekali waktu Iwan pernah menyaksikan bapaknya mengarahkan senjatanya ke arah mobil yang mendahului. Diapun pernah berkelahi dengan temannya sambil menenteng senjata AK milik ayahnya. Akan tetapi keinginan tersebut (untuk menjadi tentara) kandas ditengah jalan lantaran giginya bolong.

Dalam hal pergaulan dengan dunia luar, Iwan juga tidak memilih-memilih teman. Mulai nongkrong main sepak bola sampai naik kereta api beramai-ramai. Bahkan dia sering pergi tidak pulang sampai berhari-hari, hanya untuk menuruti kemaunnya dalam pergaulan.

Sejak kelas dua SMP V Bandung, Iwan mulai berpisah dengan keluarganya. Mencoba untuk hidup mandiri walaupun masih dapat kiriman dana dari orang tuanya. Di Bandung dia mulai kenal gitar cibinong lewat teman-temannya. Kalau anak-anak sebayanya mulai mengocok gitar dengan akord-akord dangdut, rock sampai jazz yang sangat jelimet musiknya, dia belum bisa satupun lagu dari jemarinya. Namun dengan semangat yang tinggi dan keinginan untuk belajar agar bisa menguasai alat musik tersebut, akhirnya Iwan Fals bisa memainkannya. Mulai lagu-lagunya Rolling Stones, Agnie, Rubby Tuesday atau Jumping Jack Flash-nya Jagger.

Referensi Makalah® Kepustakaan: Iwan Fals Folk Singer Collection, Majalah Song World Colection, Edisi 20, Jakarta, 2001, hlm. 4. http; www.Tokoh Indonesia.com (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar