Skip to main content

Tingkat Validitas dan Reliabilitas Data

Oleh: Mushlihin, S.Pd.I, M.Pd.IPada: January 25, 2012

Syarat utama yang menjadi perhatian untuk menentukan tingkat validitas dan reliabilitas data adalah terletak pada instrumen penelitian dan prosedur pengukurannya. Apakah instrumen dan alat pengukur telah valid dan realibel serta memenuhi standar kebakuan. Instrumen dianggap valid (sah), manakala dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur, atau tingkat kemampuan instrumen data sesuai dengan masalah yang hendak diteliti atau diungkap.
Secara umum, validitas dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu validitas internal yang menitikberatkan unsur validitas pada instrumen penelitian dan veliditas eksternal yang berkenaan dengan penyusunan generalisasi sebagai kesimpulan dari penelitian, atau validitas eksternal adalah tingkat ketepatan generalisasi pada sampel dan populasi.
Validitas internal dapat dibedakan atas: face validity, logical validity, factorial validity, content validity, dan empirical validity.
Face Validity (Validitas Permukaan)
Validitas ini dilihat pada penampilan instrumen dalam mengungkapkan semua gejala atau unsur-unsur gejala yang terdapat dalam variabel penelitian. Semakin tinggi korelasi antara instrumen dan variabel penelitian, maka semakin tinggi tingkat kevalidan instrumen tersebut, demikian pula jika terjadi sebaliknya.
Logical Validity (Validitas Logika)
Validitas ini menekankan pada logika penyusunan pertanyaan atau penyusunan instrumen secara keseluruhan. Penentuan atau pengungkapan gejala dan variabel, harus jelas definisi operasional yang dipakai sampai pada rincian unsur-unsurnya. Olehnya itu, validitas ini disebut juga validity by definition.
Apabila item telah menampung semua unsur-unsur dari gejala yang terdapat pada variabel penelitian yang dijabarkan dari definisinya masing-masing, maka instrumen tersebut dianggap valid.
Content Validity (Validitas Isi)
Validitas ini mengukur kesesuaian setiap bahan secara keseluruhan dalam sebuah kurikulum yang memuat item-item yang akan dijawab oleh informan, setiap bagian dari materi di dalam kurikulum, harus disusun itemnya di dalam instrumen, sehingga memungkinkan data terkumpul secara lengkap dan menyeluruh.
Empirical Validity (Validitas Empiris)
Validitas empiris mengukur bagaimana derajat kesesuaian antara apa yang dinyatakan oleh hasil pengukuran dengan keadaan yang senyatanya. Atau tingkat perbandingan yang dihasilkan oleh instrumen dengan kenyataan atau tingkah laku nyata yang ditampilkan sehari-hari.
Kesesuaian antara hasil jawaban dari instrumen dengan kenyataan sehari-hari, maka syarat validitas ini terpenuhi. Akan tetapi, jika kurang cocok dan atau malah bertolak belakang, maka validitas ini dinyatakan tidak valid.
Factorial Validity (Validitas Faktor)
Validitas ini dilihat dari nilai prediktor (nilai sekelompok individu yang mengerjakan item dalam sebuah instrumen) yang akan diukur validitasnya dan membandingkannya dengan kriterium (nilai lain dari individu yang sama). Nilai pembanding ini dapat berbentuk skor maksimun sebagai kriterium dan kriterium eksternal.
a. Skor Maksimun sebagai Kriterium
Kriterium total skor adalah kriterium internal yang beranggapan bahwa suatu item dipandang memiliki validitas faktor jika item tersebut mampu menunjukkan hasil-hasil yang sejajar dengan keseluruhan item.
b. Kriterium eksternal
Kriterium eksternal berusaha menilai dengan melihat hasil dari alat pengukur yang telah dinyatakan valid dan kecocokannya dengan alat pengukur yang dipersoalkan. Untuk melihat adanya kecocokan ini dapat dilihat dengan menggunakan hasil perhitungan statistik korelasi antara instrumen yang telah dinyatakan valid dengan instrumen yang diperoalkan (prediktor). Jika terlihat adanya kecocokan antara alat pengukur pertama dengan alat pengukur kedua, dapat dinyatakan telah memenuhi syarat validitas.
Referensi Makalah®
Kepustakaan:
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997. Daniel J. Mueller, Measuring Social Attitudes: a Handbook for Researchers and Practitioner, diterjemahkan oleh Eddy Suwardi Kartawijaya dengan judul Mengukur Sikap Sosial: Pegangan untuk Peneliti dan Praktisi, Jakarta: Bumi Aksara, 1996. Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II, Yogyakarta: Andi Offset, 1991. Kartini Kartono, Pengentar Metodologi Research Sosial Bandung: Alumni, 1980.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik referensi halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar